kan selamat kepada ibuku y
hari ini. Gak akan telat kah berangkat ke
yo memperburuk keadaan sela
au gitu?" Wajahnya terlihat penasara
etapi dia menolak. "Lebih baik bangunkan saja Tiyo. Kamu tahu
h bangun. Mungkin dia menyetel alarm
jika aku masuk ke sana tanpa izin. Tidak seperti sebelumnya, keluar m
k suruh ke sini. Tolong cepat, Zahra, panggil
u. Kuketuki pintu kamar tiga kali, memutar kenop pintu
penataan perabotannya masih sama. Tidak ada yang berubah. Aku belum pernah ke sana selama empat
ersenyum, melihat penampilanmu saat itu, seolah-olah tidak berniat untuk bangun
n dekat ke sisi tempat tidur. Kulepaskan bant
bit pipimu. Kamu hanya mengerang d
tapi kok rasanya bisa sampai ke hati? Dengan hanya memega
ang dan mengguncang bahumu d
apku. Kulihat matamu melebar sejenak,
ayang ...," katamu
itu, terdengar begitu nyaman di telinga. Entah ken
tal yang sebelumnya menutupi. Membangunkanmu m
i tempat tidur-di sebelahmu. Lenganmu melingkari pinggangku, dengan lembut kamu usapkan hidung k
dadamu untuk mendapatkan kekuatan, tetapi ta
e
enarikku mendekat. Kurasakan t
agi aku harus berbu
r begitu keras ketika berpikir b
kecil di leher. Kupejamkan mata pada s
o, apa yang
itiku seperti itu? Apakah kita ... apakah kita masih ... aku ingin bertany
berhenti ketika bibirmu mencapai pipiku. Kulihat melihat matamu yang
gkah mundur. "Ma ... maaf, gue ta
ngan waktu yang berbeda di New York. Ingat, di sini Indones
n karena mesum setelah itu, jadi tidak tahu
yang nyaris t
ue turun y
tamu sera
ku, tapi aku kehilangan semua sakit hati
*
nan ke Laguna. Keheningan baru pecah
an dari Pak Andre," katam
lihat siapa yang menelepo
erus kenapa tampak lebih dekat satu sama lain,
a mungkin menyadari, bahwa aku m
kamu mengatakan sebelumnya, bahwa Client baru saja m
ening, "lo bisa gak pasang Earphone d
tetapi seolah-olah hat
kan Headset jika aku bisa menyalakan pengeras suara ponsel, agar bis
erintahmu. Selain kamu adalah bosku, aku adalah satu-satunya anak kepala pela
n menjadi pacarmu? Karena ki
dapat pacar baru. Banyak yang telah
ngan suara dingin. Aku menoleh dan
memeriksa setiap menit!
carakan? Apakah aku yang dimaksud kamu
juga," katamu saat suara
? Hubungan rahasia yang kalian tidak
. Kamu menjanjikanku sesuatu, bukan? Kita tidak p
*
shb
ke Amerika untuk menuntut ilmu. Tepat setelah lulus, kamu memesan penerbangan. Namun, meminta orang tua untuk me
n, tidak ingin mengantar ke bandara dan melihat dirimu pergi.
kata Zahra pada ibumu saat kamu masih di lantai atas dan mandi. Dia tidak puny
ur di ruang tamu dan hanya dia yang menunggu. Beberapa
ia pasti minta kamu yang antar. Kenapa gak minum o
untuk berbohong ketika dapat dengan jelas
ba bilang sama Tiyo supaya dia
bakal ngizinin. Mending, ambil saja per
a tetap akan mencoba
la napas setelahnya. "Ya
ucapkan sepatah kata pun, dia memasuki kamarmu, lal
senyum yang tampak tegang. Dia m
Giman kalau gue nanti di Amerika?
hampir berbisik, dia mencega
at satu jam terakhir," katamu sambil melangkah mendekatin
da di samping lo?" katamu dengan suara
a." Dia memang akan m
i Zahra. Ejekan, kelembutan, perhatian, dan pertengkaran yang kamu buat, menggoda secara keseluruhan, Tiyo! Zahra tidak ta
ah, ketika merasakan air
yang sama ke
gue juga, Tiyo?" Zahra
u sebelum Zahra menarik diri. Dalam sekejap, dia b
ue bakal pulang buat ngeliat kelulusan lo. Lo juga harus ada di sana buat gue. Kalau git
ng di pikiran Zahra. Kamu menarik diri dari
ertanyaan di benaknya, hanya n
tindakan gue bilang dengan cukup jelas, selama beberapa tahun terakhir. Keraguan di dalam pikiran gue bakal bilang itu dengan lantang dan jelas.
tercenga
nang di matanya. "Bisa gak sih, l
mata mengalir di pipi.
n di wajahmu, selain penyesalan. Namun
ikmu sebelum me
a? Bukannya gue gak mau lo ada di sa
, lo izinkan gue gak kalau gak ikut nganter," kata
amu dengan suara sedih. Meskipun Zahra tidak bisa
mau liat lo pergi. Gue pasti bak
elakuin hal yang sama. Jadi lo di sini s
tertahan karena mendengar Pa
apa lama b
denganmu. Air mata sampai mulai terbe
baik, oke? Gue bakal kasih tau ibu buat p
wa, Zahra me
g tampak serius segera kembali. "Maaf
g lainnya di leher. Kemudian, kamu menariknya le
arkan dirinya, mengikuti bibirmu