ataku sambil menyerahkan kertas-kertas
di meja," jawabnya, samb
a-tanya, "D
di mana si T
amnesia, sehingga lupa apa yang telah dilakukan padaku. Aku terus bertingkah seolah tidak pernah terj
a pergi tapi itu ma
ma Rara," j
an bersama? Apa yang Rara lak
neh. Terlebih lagi, kenapa kamu bisa dengan mudahnya bertemu wani
kafe, untuk menjawab
h pojok, sepertinya sedang berbincang-bincang. Jantung
a
i
sama aja! Tidak ada y
luar keinginan, kudekati kalian seamb berusaha tersenyum. Walau sebe
pipiku. Hari itu dia terlihat begitu cantik. Apakah dia memang
mana kabar lo?" tanyaku sebelum d
iyo datang satu minggu yang lalu," j
masih SMA, ketika kamu menjemputku dari sekolah, di situlah pertama kali
lo bicarain sama Tiyo penting, ya?" kataku
"kami bertemu sebelumnya di Mall. Gue gak tahu dia udah pulang. Gue pikir dia
Lagi pula, gue kan punya perusahaan, kenapa
masih mau tetap berhubungan." Tempo dalam suara R
erharap bisa mempertanyakan mengapa kamu tidak memb
an kalian. Gue mau balik ke atas, masih ad
ngangguk samb
afidzah Zahra." Kudengar kam
ain di hatiku? Mengapa hatiku sakit?
ian tidak berpacaran kok. Rara menyukaimu, tetapi itu sudah menjadi masa yang lal
la napas d
aku memik
*
kut sama lo ke pertemuan bisnis di luar kota itu. Maaf," kataku saat diberitahumu, bahwa ada pertemu
g. Bahkan sebelum aku sempat protes, kamu berbicara lagi, "Gue mau keluar buat
kasih gue tumpangan. Gue bisa pulang
ng bisa," jawabmu den
yo," kataku dengan nada seol
a yang gue pinta," katamu dengan n
m-dalam, lalu mela
am berapa sekaran
miliar. Kulihat arloji di tangan, lalu menutup mata saat melihat jarum jam
duluan kalo gak bisa nunggu gue,"
malam, karena lo bakal begitu asyik dengan apa yang perlu kamu lakuin, dan gue bisa mengurusnya. Lihat dengan jelas sekarang bahwa lo benar-benar n
k memanggilku. Ketika melihat kelelahan di matamu, aku
n terlihat lelah di ma
*
," seruku saat kendaraan tetap tak be
gen naik LRT," bisikmu
sti lagi mimpi."
i seorang wanita. Kamu benci tempat yang panas, bising dan ramai. Tidak akan pernah terlihat di bar atau
mang ada kesedihan di matamu sebelum tertawa, meskipun tawamu se
vorit lo. Gue masih gak tau itu sehat, tapi gak papa karena
biskuit cokelat favorit yang tergeletak di sana. Waktu SMA, mobilmu juga pen
h!" Aku pun
sih gue beberapa. Gue belum makan malam,
gi ke pertemuan makan
ue mau ngajak lo makan malam. Bukann
k percaya. Kebaikan apa yang telah kulakukan, dan apaka
a, kasih itu k
amu terlihat menahan
uka. Ini yang lain," kamu berbisik s
eri sebelum mengambil satu untuk sendiri. Bah
." Aku tidak melakukan
sini. Ayo kita pergi ke sana, jadi kita berdua bisa maka
h berhasil dibodohi. "Oke,
*
katamu ketika kita
di sana karena dekat dengan kantor. Juga pernah berpikir untuk mengundurkan diri d
imasak," kataku sebelum menuju dapur untuk melihat stok.
putih, dan bahan l
suaramu terdeng
dapur kotor, gue juga bakal larang lo dari dapur kotor gue karena
tetapi kuabaikan. Kulanjutkan men
afidzah Zahra?" Kudengar suaramu
o
ari telah memotong jari sendiri. Baru s
hra?" Aku hampir melompat kaget d
mu sudah menelan jariku yang berdarah. Seketika pipiku memerah, m
, aku hanya bertanya dan untuk berjaga-jaga jika kamu menjawab, deng
i, lepasin jar
u. Tatapanmu intens, wajah terkesan din
taku, deng
" jaw
iku digigit sebelum kamu melepaskan. "J
u membawaku ke s