sedang memarkiran mobil d
amu punya keinginan untuk pergi keluar bersamaku? Walau penampil
engunjungi tempat-tempat wisata saat pulang. Hem ... atau mungkin saja sekadar u
h dengan itu semua. Tidak
ch?" tanyaku setelah kita
*
n melewati beberapa toko, tetapi kamu masih saj
erada di area bermain, seperti nama yang t
ni?" tanyaku yang heran, mengap
kan?" katamu dengan se
m malu; menggeleng. Oh,
ini masuk cepetan! Kita main!" katam
k teman di SD, SMA atau kuliah. Hanya Rara dan aku yang selalu menolakmu setiap ka
karena buang-buang uang. Daripada menghabiskann
au ke club, ayo cepat main di sini!" perintahm
mau ngapain di sini, Tiyo? Bukannya tem
semua usia bisa masuk. Lagi pula kita gak akan pernah mera
pergi ke club, ya? Gue kira lo mau ngajak g
Gue ini anak kalem. Kalaupun pernah, gue juga gak akan ajak lo ke sana. Gue serius. Karena gue tau lo itu perempuan
elihat tiga wanita muda, menari di depan sebuah TV layar datar besar. Ada
ari, dan menurutku itu sangat memaluk
rus mengikuti langkah-langkah tarian, yang dit
t mereka menari gitu di sini?" tanyaku, dan saat i
Setelah mereka!" ucapmu. Rasanya rahangku
erius? No! Mungkin,
tau gak. Pokokn
Setelah mereka kayaknya gak ada yang ngantri selain kita. Jadi
elotot. "Wha
Gue serius, Zahra!" jawabmu seraya
yakin lo g
ini kita bakal nari sam
k gitu, Tiyo. Mending kita cari permainan ambil boneka a
i tuh!" ucapmu seraya ba
in?" Kamu mengajak ketiga wanita yang menari
a masih saja belum hilang. Aku pun kesal saat melihatmu mengedipkan mata kepada
rtu di sebuah mesin. Sepertinya kamu sudah terbiasa dengan
mbol start. Tiba-tiba aku teringat pada kata-kata
u padamu. Terutama gadis-gadis muda seusia mahasiswa, mata mereka tak henti-hentinya memanda
selesai berpikir, kamu berbalik ke arahku dan berkata, "
nga menatapmu. Kering
! Ayo! Gak usah mal
bangkit dari tempat du
ahku, tetapi ketiga wanita itu menco
ta berempat. Kan jadi m
akan ketiga wanita itu. Namun, kamu m
." katamu, seraya berjalan ke arahku.
mau tuh, mungkin karena kakinya kiri semua kali. Hahaha!" Se
alah, tidak terima
mau nunjukin bakat gue ke orang lain, tapi karena lo bersikera
af ya, mending kalian rekam kami nge-dance aja. Xi
ampai kalah, bakal kami puku
gue yang menang, lo yang
a saja aku jarang mempraktikkan, karena selama hidup hanya sibuk mengejar pendidikan. Namun, meskipun begitu, sebenarnya
n sulit. Mau tak mau, aku melihat langkahmu, dan kamu menari dengan sangat serius. Entah apa yang kamu lakukan, tetapi yang aku ingat, kamu itu tena
dibandingkan sebelumnya. Sedangkan keempat wanita yang menggantik
kecepatan sama sekali. Sebenarnya bisa saja kulakukan dengan koreografi send
ntang apa yang harus kamu lakukan, ketika lagu mulai datang, dan langkah-langkahmu sedikit dipercepat. Aku sangat lancar sebelum
k bisa mengejar skor-nya. Meskipun melakukan hal yang b
ahku, mengedipkan
g-orang di sekitar yang membuat