- pukul 02:
yi. Hawa dingin menyerang, kantuk pun mengundang. Sebahagian besar penumpang yang memang sudah kelelahan terlalu lama menunggu
ang terdapat di kedua ujung sayap. Itulah satu-satunya pemandangan yang bisa dinikmati oleh penumpang yang kebagian tempat duduk
ara indahnya malam dan taburan bintang. Kecepatan pesawat terpantau di
a sebelum tinggal landas tadi masih belum juga ada tanda-tanda akan tiba. Walau bagaimanapun, pilot dan kopil
*
ap. Head set disumbat di kedua lubang telinga. Lagu rock n' roll yang ada di media player dia putar, mata pun dia pejamkan. Namun......, baru saja
seperti suara puluhan orang menjerit dan menangis minta tolong. Kedua suara itu terdengar dalam waktu bersamaan. Lisa tak me
itu memandang ke depan mengamati penumpang yang lain, lalu dia menoleh ke belakang. Setelah itu dia melihat ke arah Adam, Perwira angkatan darat
a suara dua orang penumpang yang masih berbincang-bincang terdengar dari arah kursi barisan bela
ang aku dengar ya, suara apa itu......, apa i
diikuti suara-suara menangis dan minta tolong. Jelas sekali terdengar oleh Lisa, suara-suara itu menyelusup masuk di antara lantunan musik rock yang menderu der
aneh..., semakin besar volume musik yang dia dengar, semakin membahana
suara yang lain, bukan suara-suara orang menangis dan minta tolong yang dia dengar kali ini, melainkan suara dua orang balita bereb
ra dua orang pramugari terdengar dari arah belakang kabin pesawat sedang berbincang membahas sesuatu. Dan juga sepasang suara ana
ang kabin pesawat. Baru saja beberapa menit yang lalu seorang wanita di ruangan kelas bisnis terdengar menjeri
*
am sekejap, dunia dirasakan gelap oleh Lisa. Tak lama kemudian kesad
mulai menerobos masuk ke dalam tubuh Lisa, lalu merongrong alam pikirannya. Tiba-tiba saja Lisa terseret dala
adak menggeliat d
. Seakan-akan dirinya menembus dimensi ruang dan waktu hanya dal
sedetik yang lalu dia masih duduk di kursinya. Anehnya...., apa yang sedang dia kerjakan, apa y
Wastafel dan kran air yang ada dalam toilet benar-benar terlihat seperi nyata. Kloset duduk yang ter
utkan menyergap pengl
lui pintu toilet. Walaupun pintu toilet itu sebenarnya telah dikunci oleh Lisa dari dalam, tapi makhluk
Begitu menakutkan apa
gkan sa
a hitam menyeramkan. Badannya basah kuyup seperti kehujanan. Seluruh anggota badannya gosong
merah. Seperti sorotan sepasang bola mata setan yang menyeramkan. Sorotan mata itu sekonyong
Mulut Lisa terkunci. Bibirnya terkatup erat tak bisa lagi bergerak. Tak
k ada suara yang terdengar oleh Lisa. Ketakutan dan juga keheranan. Keduanya menyatu berkecamuk
enunjuk-nunjuk ke arah ruang kokpit kemudi pesawat. Lalu menggambar sesuatu dengan kedua tanga
dang terkapar. Jelas sekali....., sepertinya ada sesuatu yang ingin dia peringatkan pada Lisa. Sebuah pesan...., bahwa pesawat
lemah hingga membuatnya tak mampu menelaah pesan apa yang ada dibalik itu semua. Sergapan gaib makhluk itu itu tel
a meronta dan menggeliat meregangkan seluruh otot-ototnya sekuat yang dia bisa. Mulut yang tadi terkatup b
au mengerti apa arti pesan darinya. Dia pun mulai bermain-main m
ain saja cewek ini...!"
Lisa. Tubuhnya tiba-tiba berubah wujud mirip manusia berwajah setengah se
hantuuuuuu....! tolooooong....!" Lisa langsung berte
terjadi, ternyata tak bisa. Ada sesuatu yang mengganjal di sana. Lisa kemudian membukanya dengan paksa menge
u itu kemudian dia pukul-pukul dengan sekuat tenaga. Aneh yang dira
a belaka. Hingga kelelahan pun Lisa menjerit, namun masih tak ada seorang pun y
..!" Lisa mengg
uk di samping toilet tak mendengar....?" Pi
g teras
mugari yang bertugas di kabin bahagian belakang pesawat sedang duduk di sa
a, sesosok makhluk yang kesal itu tertawa
membuka mata. Pintu dan dinding-dinding toilet itu juga dia pukul sekuat-kuatnya. Juga tanp
li ini dengan mengeluarkan suara-suara menakutkan. Ruangan toilet yang semp
us memukul-mukul dinding toilet dan berteriak. Dia juga mengayunkan tendanga
a kemudian. Seperti suara langkah ses
h kaki." Lisa diam
seperti langkah biasa. Cukup tegap langkah itu terdengar. Dari suara he
udian dibukanya lebar-lebar. Lisa juga memasang kedua telinganya tajam-tajam. Mendekatkan daun telin
ri luar. Lisa langsung kabur dari sana. Seorang pemuda tampan berseragam te
ilet mengikuti Lisa. Dengan santai makhluk itu melangkah. Bahka
nyerupai bayang-bayang terbang, seperti kalong raksasa yang gentayanga
terperangah. Mata membulat, mulut menga
militer Angkatan darat yang membukakan pintu. Pemuda itu menyipi
wajahnya kok pucat begitu...?" T
eh berwajah hitam keluar dari dalam toilet...?
berwajah
habis terpanggang...., pakaiannya compang-camping, barusan saja m
akan Lisa. Kemudian dia mengintip ke dalam
ihat tuh.!" Sahut pemuda itu samb
rti hanya dia yang bisa melihat kemunculan makhluk serba hitam itu. Bul
awat ini memang ada hantunya, at
sung melangkahkan kaki. Buru-buru dia kembali menuju ke tempat
aja tujuh langkah Lisa berjalan, lampu-lampu di dalam kabin pesawat ti
toilet tadi tiba-tiba saja telah berdiri tepat di depannya. Sontak Lisa kaget menjerit-jerit ketakutan. Pe
Lisa kembali berlari menuju ke arah to
....! Benar-
sempit. Langkah Lisa terganjal. Tubuh Lisa oleng. Keseimbangan buya
aaaak
terjatuh itulah lampu-lampu pesawat kembali menyala. Ruang kabin penumpang
**