ri- Pukul 01:0
a putih menyerupai cahaya kilat seperti apa yang sering disaksikan oleh pemuda itu mendadak muncul dari balik awan hitam. Bagai cambuk api raksasa, sesosok bend
tak tahu di mana asrama itu sebenarnya. Asrama itu gelap dan pengap, seolah-olah telah bertahun-tahun tak p
depannya. Dan lagi-lagi..., pemuda itu menyaksikan sebuah benda aneh bercahaya putih seperti kilat muncul hanya dalam beberapa detik. Dengan begitu cepatnya c
i diisi oleh bunyi-bunyi berisik dan suara-suara aneh. Suara itu sangat menakutkan, kedengarannya seperti suara kutukan, suara jeritan dan rintihan histe
putih berambut panjang yang sedang gentayangan di dalam ruangan kamar. Hantu-hantu putih itu terbang tak menentu di langit-
ari dengan kuku-kuku api yang panjang bermunculan dari jari-jari mereka. Semakin lama kuku-kuku itu semakin p
eluruh lehernya, panas dan perih seperti terbakar, napasnya jadi sesak. Pemuda itu juga terbatuk-batuk mengeluarkan darah, lalu deng
erputar-putar di atas kepala dan dadaa seperti drakula yang haus akan darah manusia. Kuku-kuku iblis itu kembal
rama. Dalam sekejap, gumpalan asap hitam yang tebal keluar dari setiap kuku yang runcing, asap yang keluar dari kuku-kuku itu berbau mesiu, s
Jendela kaca yang ada di kamar itu dia terobos, kemudian dia menerjang keluar dengan garangnya. Namun sayang...., pemuda itu bukannya terbebas dari mi
da di dalam sebuah ruangan kokpit kemudi pesawat. Namun bukan di dalam ruangan kokpit Hercules atau pesawat angku
ihatnya asap mengepul keluar dari salah satu mesin pendorong. Buru-buru dia ingin keluar dari sana, namun dia tak bisa. Safety belt yang
y belt yang membelenggu tubuhnya, kuku-kuku iblis yang tadi menyergap dirinya di dalam kamar asrama itu kini kembali datang dengan
di angkasa bagai kelelawar malam. Asap hitam berbau mesiu kemudian keluar dari kuku-kuku mereka, seperti apa yang terjadi di
n kilat bermunculan dari sana. Gelegar suara halilintar kemudian terdengar tak henti-hentinya. Pemuda itu berusaha menutup kedua lubang te
njuru menyambar pesawat itu. Pesawat akhirnya terbakar, kemudian menukik tajam ke bawah menu
belum terjerembab menghantam bumi, suatu penampakan lain kembali muncul di hadapannya. Badai hitam berbentuk pusaran mirip gasing raksasa muncul di angkara. Sangat gelap terlihat dalam pusaran asap itu. Energi raksasa berupa kekuatan daya hisap te
ihat ada rambut yang berwarna hitam, jenggotnya jadi panjang dan juga sudah ubanan. Pemuda itu merasakan
an bangunan zaman dahulu kala yang dihuni oleh arwah-awah para manusia berlumuran dosa dan maksiat semasa hidup mereka terlihat seda
tkan diri. Ada suara aneh yang terdengar olehnya kemudian, seperti suara seorang lelaki tua bergema
..., lawan arwah–arwah durjana penuh dengan kemaksiatan dan dosa itu dengan Sholat dan Zikir mu.........
amun sayang, sebelum pemuda itu sempat berpikir apa maksud pesan itu sebenarnya, pulau hantu ini keburu meledak. Seiring berhamburannya ledakan, air laut ikut berhamburan, gelombang besar menghadan
t. Seketika itu juga pemuda itu kembali menerobos "...portal..." dimensi ruang dan waktu. Lalu kembali jatuh terduduk dalam ruangan tunggu keber
....................
enarnya dengan semuanya ini..?" Ucap perwira penerbang itu. Pik
an akan menimpanya nanti.....? ataukah itu hanya sebuah mimpi konyol.....?" B
emuda bernama Adam itu sering mengalami berbagai kejadian aneh dalam hidupnya. Sepertinya..., kecelakaan maut yang mengerika
ring melihat mahluk-mahluk gaib bergentayangan di mana-mana, baik itu siang atau pun di malam ha
annya berubah jadi merah. Tangan itu mampu mengeluarkan kobaran api bagai cahaya kilat, seperti halnya sambaran hal
*
i- Pukul 01:20
lalui pengeras suara. Pemberitahuan bahwa penumpang pesawat dengan nomor penerbangan XZ 1949 dengan tujuan utama Biak akan diberangkatkan melalui gate-3 a
gaan itu mendada
bagai tembakan peluru mortir kaliber besar yang ditem
" Begitu dahsyat suara gelegar terdengar. Angkasa
mua geg
ng orang mengalir menyentak-nyentak, dada kembang kempis, napas mengap-mengap diserang kekagetan
pohon akasia di samping bandara saja ikut terperanjat kaget. Langsung '
iri di samping Adam juga tak kalah kagetnya. Tangan A
....!" ......astaga, halilintar......
..!" .....sangat keras bu
hujan...... Balas Adam, suaranya terdengar datar, sepertinya dia t
gkin kena imbas akibat adanya arus kejutan listrik yang besar. Hanya beberapa lampu emeregncy yang penempatannya di selang-seling di antara lampu-lampu regul
gah jalan. Mujur..., kejadian itu tak berlangsung lama, tak lebih dari 17 detik lamanya. Pasokan listrik dari trafo utama ki
di pintu keberangkatan. Sebuah intensitas cahaya yang kuat menyusup masuk melalui penglihatan Adam.
Adam seketi
kosong dala
apu pikirannya. Tiba-tiba saja Adam teperenyak dalam kehampaan. Mata batinnya seakan terlepas. Secepat kilat...., Adam menerobos sebuah portal misterius. Rag
in pesawat dengan nomor pensebangan XZ-1949 itu dia rasakan begitu pengap. Seluruh penumpang terkapar lem
menegur dirinya. Mata batinnya yang tadi berkelana menembus dimensi ruang dan waktu ikut kaget. Seketika itu juga pemuda itu tersentak, dia kembali terjaga dari ala
langsung menyahut mengetahui begitu panjangnya antr
*