ngat luas sekali. Namun sayang....., semuanya itu terlambat diketahui, pesawat Hercules Lockheed C-130 itu sudah keburu berada dal
llert' berkedip-kedip secara bersamaan. Kemudian diikuti dengan suara tanda bahaya. "biiib.... biiib.... biib.... biiib....
00 feet Kep....! "
boleh terjadi, puuuuull u
terus terjerembab." Jant
climb....! climb....!" Ada
ang...., aileron yang terletak di kedua ujung sisi sayap dan Elevator di bagian vertikal ekor pe
*
Terpental dari tanduk kerbau, terjun bebas tercebur dalam ngarai. Entah apa lagi namanya, tapi itu
alilintar yang menerjang angkasa luas. Sambaran petir tunggal dari awan ke bumi atau cloud - to - ground - lightning melibas badan pesawat dengan begitu keras. Pes
pesawat terjun bebas....!
esawat tersambar Letnan..
nga pucat. Letnan itu bahkan tak menya
bar.....!" Suara Ada
an mati Kapten....!" Su
ak mungkin Let....!" Adam b
awat masih menukik tajam, mati....! mati....! kita akan m
AllahuAkbar, AllahuAkbar, Lailahail
! mampus....! mampus....! kita mampus
..!" Adam tercengang. Stick kemudi d
erat, kita akan terus menukik, AllahuhuAkbar.....!
climb....! climb....! AllahuhuAkbar.....! AllaahuAkbar....!" Adam semak
ng. Level ketinggian pesawat terpantau di 4000 kaki, hanya sekit
uAkbar, AllahuhuAkbar
illallah, All
ah, Astagfirullah,
nggilan pada Yang Kuasa "AllaahuAkbar...., AllahuAkbar....!" Tak henti-hentinya terucap. Pesawat Her
*
i bawah ketinggian 3.000 kaki di atas permukaan laut, pesawat terlepas dari jeratan badai siluman, pengaruh induksi elektromagnetik pun seketika m
bekerja normal. Elevator di bagian vertikal ekor pesawat perlahan kini mampu berfun
g. Baru saja mereka menghela napas panjang, Su
ranjat menyaksikan pulau misterius yang tadi sempat mereka lihat da
yang ikut menyaksikan ge
mirip mentimun bungkuk. Walaupun terlihat gelap, namun sepintas lalu tak terlihat warna hijau di sana. Bisa
banyak bangunan piramida di sana....! apa mu
saja itu bukan sebuah pulau." Ad
dam seketika itu juga membuat keputusan. Memang tak ada pilihan lain yang harus dia ambil s
iap Kap
" Adam memberi isyarat sebagai p
" Ulang Sukhairi ikhlas
ketika itu dalam pikiran mereka. Maut begitu jelas menghadang di depan mata. Pangkat, harta, jabatan, orang tua dan kekasih
m memulai prosedur
hairi posisi flap atau sirip pesawat di kedu
ar." Adam m
ri memastikan bahwa roda-roda pesaw
-detik menuju hempasan sekonyong-konyong kanal sebuah peti
s...!" Adam m
..!" Sukhairi t
nggal. "Duuuuuummm...!" Ledakan halilintar terdeng
bahan bakar yang terletak dalam sayap pesawat. Dua pasang static discharge yang terletak di kedua ujung s
sambungan bahan logam yang terdapat di atas tangki bahan bakar pesa
gas yang mengandung karbon monoksida. Mata ber-kunang-kunang, ke
*
tangki bahan bakar yang ada di sana. Seketika itu juga percikan partikel panas menyambar cairan yang mudah terbakar. Tangki b
strik kejutan yang begitu kuat dengan suhu mencapai ratusan derajat celsius. Letnan-dua Sukhairi gugur seketika. Sementara itu Kapten Adam, Perwira muda yatim piatu usia 27
ikagetkan oleh kemunculan suara gaib seorang wanita yang terdengar bergema dalam rua
rang wanita bergema yang terdengar oleh Adam memanggil namanya. Suara itu begitu
.! kau pasti kuat nak...! jangan
mbuat jantung pemuda itu kembali terpicu untuk memompakan darah panas secara tiba-tiba, begitu panasnya darah itu hingga menggelegar seperti semburan lah
tap dalam keadaan sadar. Dia bahkan masih tetap berzikir '....Subhanallah..... Subhanallah..... Subhanallah.....' sembari menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tubuhnya terbakar hingga ribuan derajat celsius panas
anita itu seolah-olah mengucapkan suatu kalimat, tapi tak terdengar suara. kemudian dia mengulurkan kedua tangannya dan kembali berkata. Adam memahami makna ucapan wanita itu, walaupun dia tak mendengar ap
terlihat putih bersih dan sangat cantik, mengalahkan cantiknya sesosok bidadari. Adam meraba wajah wanita itu, wanita itu membalasny
.? benarkah
nak..., betul i
ohon....., ibu jang
Ibu tak akan p
benarnya sekarang..., a
., ibu di sisimu, ibu se
ak tahan lagi....! aku
amu adalah seorang Perwira yang ta
u sudah tak ku
h pada ibu nak...! ka
yaksikan bayangan wajah ibunya. Suara dentuma
meter sebelum tercebur menghantam lautan. Baja ringan itu hancur berkeping-keping jatuh seperti
t terakhir yang keluar dari mulut Perwira muda itu,
aktunya telah tiba. Tatapannya kemudian menembus langit. Dalam ketersenyumannya, Perwira muda itu kembali menyaksikan
gapai dan memeluk Perwira itu, begitu indahnya dirasakan. Dia menggenggam kedua tangan perempuan itu, sungguh lembut terasa
di sana bisa dia ungkap. Panggilan Tauhid "Laila haillall
s dengan tanda jasa, apalagi ditukar dengan setumpuk harta.
*
r dan laut pun merah merona berkobar terbakar. Sekumpulan burung yang sedang bermigran terbang membentuk formasi diamond menuju pulau lain terperanjat ka
i terbirit-birit mengambil langkah seribu menjauhi kobaran api. Mereka bertanya-tanya keherana
tiga itu hanyalah sebuah garis khayal yang menghubungkan kota Majene, pulau Bawean dan kepulauan Tengah yang berbentuk segi tiga, ketiganya berada di Laut Jawa dan termasuk wilayah perairan
*
ejadian apa-apa di sana. Satu persatu dari serpihan logam pesawat Lockheed C-130 itu tengg
san silih berganti bertebaran menuju bumi juga telah sirna. Langit terlihat kembali cerah, laut kembali terang, warna
*
alang yang terapung-apung di tengah-tengah lautan itu merasa kepanasan. Susunan sarafnya yang tadi membeku setelah ledakan ikut tersengat karena kepanasan. Jantung
geluarkan asap. Lautan yang ada di sekelilingnya ikut mendidih bagai terbakar gas me
*