img Misteri Masalembo (Crash Landing)  /  Bab 4 Part-4: What is Your Flight Number.... | 8.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Part-4: What is Your Flight Number....

Jumlah Kata:3025    |    Dirilis Pada: 23/05/2022

agam militer yang dikenakan oleh Adam. Cukup lama dia memperhatikan, seakan-akan dia terpesona dengan seragam it

., apakah anda sedang dalam tugas sekarang.......? I

...oh., karena baju seragam ini......? Ada

menganggukkan kepala. Kedua bola matany

ya..... Adam memelankan suaranya. Sepertinya dia agak risih menjawab k

orm." ........wow, luar biasa, anda tahu...., itu adalah seragam yang sangat bagus, saya tertarik dengan warnanya, coraknya juga s

.......saya yakin anda seorang tentara dari angka

ilot." .........bukan juga ya, tapi saya sebenarnya seor

.....? Gadis itu membesarkan kedua bola matanya. "In a combat duty...?"

........bukan.., tapi penjaga perd

saya paham..... Senyuman w

angkat yang ada di pundak Adam..., lalu menunjuk pada wing terjun yang tersemat di dadaa sebel

ri tanda pangkat, sepertinya anda seorang perwira, kamu seorang kapten bukan.

.......oh, pangkat ini.....

." Angguk

.........ya, anda benar sekali......

cause you are a pilot." ..........tapi anda terlihat sangat muda, bahasa Ingris anda

.....dan bagaimana anda bisa paham dengan s

.......ayah saya bertugas di angkatan udara dulu, dia juga seorang pilot tempur sepeti anda, dia seorang May

.....ah sungguh..., seorang pilot tempu

" Wanita it

?" .....apakah dia masih berdinas

gkap ada sesuatu yang mengusik pikiran gadis itu, mungkin saja ada yang salah dengan apa yang dia tanyakan tadi. Kemudian teringat

.......maaf jika seandainya ada sesuatu yang salah dengan s

it untuk dikatakan....... Hanya itu kalima

i lagi, saya minta maaf jika ada sesuatu yang salah.... Ujar Ada

........oh tak apa-apa........

erangan........ Terang Ingrid menengadahkan kepala dengan memejamkan mata. Adam terdiam mendengar

........aku turut bersedih mendengarnya, namun aku tak bermaksud menyinggung

..oh tak itu tak masalah.......

........dia terbunuh di saat aku berumur lima belas tahun..., aku

.ya, aku begitu merindukannya...

t lagi dari jadwal keberangkatan pesawat dengan nomor penerbangan XZ-1949 yang tertulis pada boarding pass Ingrid. Kedua bola mata gadis itu ke

an bagaimana dengan orang tua anda.......

......sudah meninggal...

....?" .....ayah

n singkat. Gadis itu tersentak mendengar, dia tak menduga b

bali bertanya, kedua bola matanya menatap wajah pemuda itu dala

...ya keduanya...... A

...apakah kamu juga merindukannya..

..aku tak tahu...... Adam

" .....aku sendiri bahkan tak pernah men

aimana bisa.... Gadis itu

ouse, that was happened to me." .......bencana gempa terjadi ketika aku berumur 6 bulan, semuanya hancur, kedua orang tua saya meninggal di saat itu, beruntung beberapa orang tetangg

that." .........ya Tuhan.., itu kisah yang begitu men

book just now." .......ah, itukan sudah lama berlalu..., tapi ngomong ngomong apakah anda orang Jerm

, but similar." .......oh, saya sebenarnya orang Austria, tetapi juga menggunakan bahasa Jerman, seperti juga halnya di Swiss, di sana juga

*

ngesank

n awal antara mereka berdua di ruang tunggu keberangkatan itu tampaknya menumbuhkan bibit-bibit persahabatan baru. Lagi pula, Ingrid yang yang mengenakan rok panjang dengan b

gomong-ngomong nama saya Ingrid...., Ingrid Rose, senang bertemu dengan anda, dan nama anda siapa ya....

saya Adam, juga senang bisa bertemu dengan anda..

name?" .......dan na

am." ........Alf

man." ........saya yakin anda

that." .........sungguh....? te

aya bertemu dengan seorang pria yang baik dan tampan........ Ingrid mengulan

gan begitu......... Adam terlihat gugup mendengar

.....oh ya, ngomong-ngomong jam berapakah penerbangan

kin saja ada keterlambatan....... Adam melirik jam dinding digital yang terpajang di salah satu sisi ruangan tunggu

........dan bagaimana dengan penerba

..... Ingrid mengecek boarding pass miliknya. Penerbangannya juga pukul sebelas lewat

.....penerbangan saya juga pukul 11.45......... T

number?" .......dan nomor penerb

ulu, penerbangan XZ-1949 tujuan biak, coba deh perhatikan ini....? Ujar Ingrid lagi memperlihatkan board

ni bisa terjadi, ternyata kita berada dalam penerbangan yang sama menuju biak....... Jelas Adam, dia juga memperl

.....wow, ini menakjubkan......

dy...?" ..........apakah kamu sedang berlibur, a

se." ......sedang lib

.?" .......sen

.......ya, se

........wah, itu past

and Java, and now plan to spend few days in Papua." .........yah, begitulah, sekarang sedang musim dingin di sana, tak banyak yang bisa dilakukan, lagi pula saya baru saja menyelesaikan ku

ur main subject.?" .........wow, itu bagus

.........astrofisika

*

ber – pukul 23

. Namun pesawat Green air dengan nomor penerbangan XZ-1949 yang jadwal keberangkatan sebenarnya menu

k masuk ruangan tunggu keberangkatan berjalan menggoyangkan pantat. Ternyata....., ada satu rombongan mahasiswa fakultas ilmu kelautan yang akan mengadakan penelitian di Biak. Mereka jug

ni, Atun, Supiah dan Krista langsung menyelinap memasuki ruang tunggu.

alam penerbangan XZ-1949 itu, terlihat begitu perlente. Kebanyakan dari mereka hanya dengan

ar T.V. yang terpajang di beberapa pojok ruangan tunggu keberangkatan pesawat. Berita panas tersiar, kecelakaan pesawat beruntun terjadi

beberapa saat sebelum berhasil mendarat di bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar, pulau Bali. Gilanya lagi...., hitungan menit kemudian sebuah pesawat jet temp

apa tidak....., soalnya kedua pesawat lenyap di perairan segit-tiga angker masalembo, yang merupakan suatu garis s

yang malam itu akan bertolak menuju ke Biak juga begitu serius menyaksikan berita di televisi

mam Mona ciut. Jari telunjuknya dia gigit-gigit pertanda betapa galaunya dia mendengar berita yang begitu menyentak pikirannya.

-3, pembantu dekan-3 yang akan membimbing mereka dalam penelitian nanti. Se

an kita nanti pak ?" Mona langsung menyer

k Khairul yang kutu bu

h pesawat hilang sekali gus sore tadi, kabarn

na Mona?" Pak Khairul yang kutu

i disiarkan di TV." Mo

esaat. "Oh itu." Ucapnya, kemudian dia kembali membaca. S

ana kan pak....?" Mona se

Pak Khairul malah

i mana letaknya ya pak....? kata ora

k ada itu....!" Sanggah Pak Khairu

esawatnya tiba-tiba saja jatuh, lalu nye

ya memang jatuh..., tapi kalau arahnya ke langit itu berarti pesawatnya sed

mengangguk-anggukkan kepala, terl

t-ikutan mengangguk-anggukkan kepal

alembo itu memang ada pak, dan ceritanya perairan tersebut sangat mengerikan...., kalau nggak salah masale

elatan....?" Kening pak Khairul yang mendengar

i laut cina selatan...!" Sahut M

rafis kelautan kita. Tapi..., benar juga tuh tebakan kamu itu Mona, memang luar bias

bebuyutan Mona di kampus dengan tiba-tiba saja muncul di antara pak Khairul dan Mon

angan chatting melulu biar nggak begok kayak

elotehan Danu yang nongol secara tiba-tiba. Sontak dia berdiri, Mona langs

pak Imam, pake nitip absen segala lagi....! dasar manusia tak tahu diri..!" Mona langsung menebas Danu dengan sedereta

...! itu fitnah...!" Danu ta

tanda tangan absen kuliah kan..? pake nyontek lagi....! dasar tak tahu diri, tak punya h

sen..? nitip sama siapa..? mana buktinya." Danu

.! kerjaan cuma petantang-petenteng kayak orang gendeng..! padahal kamu itu tak punya apa-apa, ke sana kemari selalu

tu...! fitnah..., fitnah...

taannya kok, semua orang juga pada ta

n berapi-api membalas. Mona dia tunjuk-tunjuk dengan tangan kiri. Maka.....,

itu sebenarnya yang doyan nyontek sama teman waktu ujian s

absen kok aku pula yang dituduh nyontek,

l-abalan Mon.....!" Dan

di sana mencapai puncaknya mendengar suara ribut

ut melulu seperti tom en jerry." Bentak Pak Khairul mengakhiri pertengkaran mereka.

*

img

Konten

Bab 1 Part-1: Gadis Mata Biru Bab 2 Part-2: Pengorbanan Seorang Perwira Bab 3 Part-3: Don't Call Me Mam Bab 4 Part-4: What is Your Flight Number.... Bab 5 Part-5: Mimpi Seram Bab 6 Part-6: Sambaran Misterius Bab 7 Part-7: Makhluk Berwajah Gosong Bab 8 Part-8: Jin laut Pembawa Pesan Bab 9 Part-9: Bayangan Sesosok Tentara Bab 10 Part-10: Kursi Nomor – 13 Bab 11 Part-11: Kuntilanak Berambut Panjang
Bab 12 Part-12: Rantai Cumulonimbus
Bab 13 Part-13: Kanal Halilintar
Bab 14 Part-14: Cockpit Chaos
Bab 15 Part-15: Kabin Yang Terhempas
Bab 16 Part-16: Menembus 1.600 Feet
Bab 17 Part-17: Objek Misterius
Bab 18 Part-18: Fenomena Black Hole
Bab 19 Part-19: I'm So Scared
Bab 20 Part-20: Karbon Monoksida
Bab 21 Part-21: We Can't Make It
Bab 22 Part-22: Jejak Virtual Yang Melengkung
Bab 23 Part-23: Teror Arwah Gentayangan
Bab 24 Part-24: Alam Bawah Sadar-1 (Pulau Gersang)
Bab 25 Part-25: Alam Bawah Sadar-2 (Hantu Pocong)
Bab 26 Part-26: Raga Yang Terjerembab
Bab 27 Part-27: Pukul Berapakah Sekarang....
Bab 28 Part-28: Waktu Yang Membeku
Bab 29 Part-29: Jasad Yang Lenyap
Bab 30 Part-30: Wajah Kusam Seorang Pramugari
Bab 31 Part-31: Lelaki Yang Tak Bernyawa
Bab 32 Part-32: And.... That Storm, Where Are They Now..
Bab 33 Part-33: Bom Udara - Killer-Cloud
Bab 34 Part-34: Bagai Tujuh Warna Pelangi
Bab 35 Part-35: Radar Screen
Bab 36 Part-36: Ditabok Bini Muda
Bab 37 Part-37: A Sweet Touch
Bab 38 Part-38: Radar T.C.A.S
Bab 39 Part-39: Descend To 20.000 Feet
Bab 40 Part-40: Are We Going To Crash
Bab 41 Part-41: Siluman P-47 Thunderbolt
Bab 42 Part-42: B-25 Mitchell : A Ghost Plane
Bab 43 Part-43: Mayday... Mayday... Mayday...
Bab 44 Part-44: Frekwensi Radio
Bab 45 Part-45: Menembus Normandia
Bab 46 Part-46: Terjerembab Dalam Perang Dunia Ke Dua
Bab 47 Part-47: Teror Makhluk Siluman
Bab 48 Part-48: Tubuh Membara Seorang Perwira
Bab 49 Part-49: Asap Yang Tersisa
Bab 50 Part-50: Keresahan Dalam Pesawat
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY