/0/11004/coverbig.jpg?v=3f487766eb55efe4faa0737a8aed7553)
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Seorang wanita muda dengan T-shirt putih dan celana jins sedang berjalan keluar dari stasiun kereta api Kota Duri sambil membawa sebuah koper.
Wajahnya yang menawan berubah sedikit merah saat sinar matahari menyinari dirinya. Dia menyelipkan seuntai rambut bergelombang ke belakang telinganya. Di bawah alisnya yang melengkung terdapat sepasang mata yang cerah dan jernih, hidung yang mancung dan bibir merah seperti buah ceri. Dia terlihat sangat cantik meski tanpa riasan wajah.
"Halo! Apakah Anda adalah Nona Adelia? Saya adalah sopir yang dikirim oleh Keluarga Bertolius."
Adelia Herva mengangguk dan mengikuti sopir ke dalam mobil dengan santai. Dia merasa sangat lelah.
Selama perjalanan, sopir itu berulang kali mencuri pandang ke arah wanita muda yang sedang beristirahat sambil memejamkan mata di kursi belakang.
Wanita muda ini adalah tunangan Raivan Bertolius.
Raivan adalah pria pujaan para wanita di kota. Pada usia 21 tahun, dia sudah menjabat sebagai CEO Grup Bertolius. Kemampuan dan prestasinya jauh di depan rekan-rekannya. Dia adalah orang yang kuat, pandai dan tidak suka omong kosong, sehingga banyak orang di dunia bisnis merasa takut padanya.
Beberapa tahun yang lalu, kakeknya yang bernama Bima Bertolius memutuskan untuk menjodohkan Raivan. Wanita yang dipilihnya ternyata adalah Adelia yang tidak memiliki latar belakang apa pun dan datang dari pedesaan dengan kereta api.
Sopir melirik wajah Adelia yang polos dan mendecakkan lidahnya. Dia sudah bisa membayangkan kesulitan yang akan dialami perempuan desa ini ketika menghadapi Keluarga Bertolius.
Pada saat ini, Adelia membuka matanya dengan perlahan dan mengamati pemandangan kota yang asing dengan ekspresi tenang.
Mobil tidak membutuhkan waktu lama untuk tiba di rumah Keluarga Bertolius. Sopir membantu Adelia membawa barang bawaannya.
Sebelum Adelia sempat menginjakkan kaki ke dalam rumah, seorang wanita paruh baya dengan pakaian mewah muncul. Dia memandang Adelia dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan jijik.
"Tarmini!"
"Ya, Nyonya Erika."
Begitu Tarmini menerima sinyal, dia mulai menyemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh Adelia.
Wanita berpakaian mewah itu adalah Erika Bestan, ibu Raivan. Dia memberi perintah dengan tangannya, "Jangan lupa sepatu dan rambutnya. Tidak ada yang boleh tertinggal."
Wajah dan tubuh Adelia menjadi basah karena disinfektan. Bau menyengat membuat hidungnya menjadi sedikit gatal. Dia berkata dengan dingin, "Apa ada yang salah dengan otak kalian?"
Mendengar ini, Erika langsung marah besar.
"Aku dengar kamu berasal dari pedesaan, awalnya aku mengira kamu setidaknya akan bersikap sopan. Ternyata kamu sama seperti gadis kampung lainnya, kasar dan tidak dididik sama sekali. Aku sengaja menyemprotmu karena aku takut kamu membawa virus atau bakteri ke dalam rumah kami. Apakah kamu ingin kami terkena penyakit?"
Adelia bukan tipe orang yang akan menerima hinaan dari siapa pun. Dia pasti sudah berbalik dan pergi jika bukan karena telah membuat kesepakatan dengan kakeknya.
"Kalau begitu, Tante seharusnya menyemprotkan disinfektan ke mulut Tante karena mulut Tante bau!"
Setelah itu, Adelia mendorong tubuh pelayan ke samping dan berjalan masuk.
"Kamu ... astaga ...." Erika menunjuk Adelia dengan tangan gemetar. Tarmini buru-buru menghampiri dan menghiburnya.
Di ruang tamu, seorang wanita muda yang terlihat seumuran dengan Adelia sedang duduk di sofa. Dia mengenakan pakaian desainer dan riasan yang cerah. Ekspresinya tampak lebih menghina jika dibandingkan dengan Erika ketika menatap Adelia. Dia adalah adik sepupu Raivan yang bernama Cynthia Bertolius.
"Apakah kamu adalah tunangan Kak Raivan yang bernama Adelia Herva?" Cynthia memutar bola matanya ke atas saat melihat Adelia mengenakan pakaian sederhana. "Ck, ck, ck, selera Kakek sangat buruk. Aku tidak percaya beliau memilih seseorang sepertimu. Omong-omong, aku dengar kamu datang ke sini dengan kereta api. Kamu seharusnya memberi tahu kami jika kamu terlalu miskin untuk membeli tiket pesawat. Kami akan membelikan tiket untukmu. Tunggu sebentar, sepertinya tidak ada bandara di pedesaan."
Adelia menatap Cynthia dengan salah satu alisnya terangkat.
Dia bertanya-tanya dalam hati apakah semua anggota keluarga ini begitu sombong.
Memang tidak ada bandara di kampung halamannya, tetapi kakeknya telah memesan seluruh gerbong kereta ke Kota Duri untuknya. Orang-orang sombong ini tidak tahu bahwa dia bepergian lebih mewah dari penerbangan kelas satu.
Lagi pula, dia bisa terbang ke sini dengan jet pribadi jika dia mau.
Adelia dapat memberi penjelasan dengan mudah, tetapi dia tidak mau repot-repot. Dia langsung naik ke lantai atas.
Rasa kesal menyelimuti wajah Cynthia begitu melihat Adelia menaiki tangga. Dia tidak terbiasa diabaikan orang lain, jadi dia segera mengikutinya.
"Kamarku yang mana?" tanya Adelia pada pelayan yang mengikuti di belakangnya.
"Di sini!" Cynthia menunjuk ke sebuah pintu di lorong sebelum pelayan sempat menjawab.
Dia mendorong pintu kamar terbuka dan menambahkan dengan sombong, "Kamu belum pernah tinggal di kamar seluas ini, bukan? Kamu harus menghargai kesempatan untuk tinggal di rumah ini. Aku adalah adik sepupu Kak Raivan, Cynthia Bertolius. Kamu harus menjilatku jika kamu ...."
Sebelum Cynthia sempat menyelesaikan kalimatnya, Adelia masuk ke dalam kamar dan membanting pintu di depan wajahnya. Tindakan Adelia membuatnya semakin marah.
"Ah! Beraninya dia bersikap sombong padaku? Dasar orang miskin! Aku tidak paham jalan pikiran Kakek."
Pelayan itu berjalan mendekat dan bertanya dengan cemas, "Nona, bukankan kamar itu adalah kamar Pak Raivan?"
Cynthia melemparkan tatapan menghina ke arah pintu.
"Diam kamu! Jangan beri tahu dia. Kak Raivan paling benci orang lain masuk ke kamarnya atau menyentuh barang-barangnya. Ketika dia mengetahui Adelia ada di kamarnya, bilang saja bahwa Adelia memilih untuk tinggal di kamar ini."
Kilatan melintas di mata Cynthia saat memberi perintah pada pelayan.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821