lapangan, padahal pertandingan belum dilaksanakan. Namun, para perempuan sudah be
ini, aku gak suka." Seorang gadis merasa risih ka
in basket. "Kamu itu Mel, ini pertandingan tim basket kita melawan SMA Favorit. Kamu
ke sekolah tersebut, namun kedua orang tuanya melarang. Tapi pada
u sakit banyak tugas. Aku harus segera menyelesaikannya. Bye .... " Melati pergi meninggalkan Sekar,
pa buku yang dia perlukan untuk mengerjakan beberapa soal.
Karena lelaki yang tadi mengambil buku tersebut adalah ketua
yang telah ia dapatkan bukunya. Hingga pukul 4 sore, tinggal satu pelajaran la
sedikit berfikir, dia terlihat bosan menunggu orang tersebut menye
eran melihat lelaki
ni?" tanyanya
-y
emberikan buku ters
ggil Maudi yang ternyata
n perpustakaan. Dibandingkan laki-laki populer seperti Bisma, sebenarnya Melati lebih menyu
tersenyum dan segera mengerjakan tugasnya dengan cepat. Dia tidak mau ketinggalan oleh Ra
g diperoleh 2 sekolah tersebut seri. Mereka berharap di sis
Hasil akhir dari dua babak adalah seri. Maka akan dila
kekasihnya yang sedang beristirahat di dalam ruangan basket. Semen
an lelaki itu dengan berbagai minuman. Mereka tahu kalau Bisma tidak menyukai Gadis itu. Lagip
beberapa minuman kepada teman-teman Bisma yang lain. Itulah yang mereka sukai dari Sinta, gadis itu pas
g perhatian banget s
ngsung merangkul pinggang Bisma. "Iya, sama-sama. Lagian Lo semua
emua tertawa, 'da
. Yang ternyata sudah ada beberapa pesan dari perempuan
eka dulu." Bisma mengecup pipi Sinta sekil
dan memohon-mohon kepada Bisma agar tidak jadi putus. Alasan klise kenapa mereka sangat ingin melihat itu, karena sebenarnya Sinta merupa
*
rga Raya memilih menutup kasus anaknya, dia tidak ingin membuat penyelidikan lebih lanjut. Karena kondi
wa ini murni kecelakaan. Dan tidak ada unsur keseng
lah. Dia memberikan satu botol minuman kepada sahabatnya. "He
juga tumben nyamperin gue. Emang si Sinta gak nyariin L
melirik Bisma sekilas lalu kembali membaca bukunya. Dia sudah tahu tentang kebiasaan sahabatnya yang suka berganti-ganti
lo gak fokus baca buku," tanya Bisma yang memang dili
ja kali" Maudi kembali
mengambil buku yang dipegang Maudi. Ya, memang diantara mereka tidak ada satu rahasi
aja, gimana cara m
wa. "Ha-ha! Mau gue bantuin? Siapa sih cewek yang
kalau minta bantuan L
hal itu kepada sahabatnya sendiri. "Tenang aja, gue ga
perempuan yang sedang membaca buku juga. Perempuan itu melihatnya lalu segera
perempuan itu buat Lo." Bisma bangkit me
an perempuan cantik nan lugu didepannya. 'Sorry Di, tapi gue