rniat pergi lagi dari rumah. Pemuda itu memang kerap tidak tidur dirumah, da
rkan tas yang dia bawa kepada salah satu pelayan. Mereka yang mengerti la
sudah bilang. Nanti malam
aku lagi sakit. Lagipula untuk apa makan malam sama kli
n perintah langsung melaksanakan perintah dari Tuan Besar mereka, walau se
yang mulai melakukan mobilnya. Siapa disangka Bisma malah melajukan mobilnya dengan
beruntung besi yang dibuat untuk membuat gerbang tersebut
nya yang berada di dapur untuk segera mengurus Bisma. Ya, hanya bodyguard Adi yang
rada dilantai dua. Sementara para pelayan hanya menundukkan kepala, karena Bisma menatap mereka
Tapi da Kumaha atuh, harus sabar. Tuan Muda emang kaya gitu sifatna
tas anda," tegas salah satu Bodyguard, mereka langsung
a frustasi, dia membuka ponsel
melihat beberapa nama yang sama. "Beruntung gue inget wajahnya." Bisma tersenyum pu
a sosmed," gumam Bisma, yang memang paham betul bahwa Maudi sangat j
engambil sesuatu dari bawah kasur. Masih sama, sebuah
*
ti kedua orangtuanya untuk mengikuti makan
a adalah membaca dan menanam bunga. 'Pantesan Maudi naksir ini cewek, hobi mereka sama,' batin Bisma. Saat sedang asyik membaca beberapa postingan Melati, ia dikagetkan dengan salah sat
Raya melintas di pikirannya, Bisma segera menggele
ingin melihat ibunya syok, apalagi sudah 1 Minggu ini Fatma dirawat dirumah sakit. Jikalau dulu Bisma sangat ingin ada orang yang melaporka
ahkan lamunan Bisma, dia segera be
Adi menggandeng tangan Bisma hangat, andai saja ayah Bisma bersika
tersebut. Dilihatnya mereka juga membawa seorang
arah samping. Alangkah terkejutnya dia melihat Melati hen
ulu." Bisma segera bangki
membuat gadis itu menepis tangan Bism
" Bisma cengengesan sambil
ang jahat." Melati segera
belumnya, merasa tertantang. Bisma me
hal itu segera menulis
orang tuaku percaya, kalau aku kesini nemuin teman." B
ang membahas bisnis. Jadi aku cari alasan mau nemui
alau diajak untuk bertemu dengan rekan bisnis orangtuanya. "Ya, gak apa-apa. Ayo,
juga beberapa kali kayak pernah liat k
iapa sih yang gak tau sama k
depannya merupakan salah satu pemu
ag. "Ini buku dari beberapa penulis,
ya?" Bisma pura-pura tid
aku emang hobi baca sih.
a, lucu-lucu." Bisma mulai berbohong lagi, padahal dia baru menghafalkan beberapa jen
mbali fokus kepada ponsel miliknya, memantau sud
e sekolah, sebagai bentuk makasih karena kamu udah bantuin aku malam i
. Anggap aja kita gak seng
Bisma ajak, pasti mereka tidak bisa menolak. "Gimana kalau pulang sekolah aku antar kamu pulang
ggak apa-apa, lagipula ini gak yang biasa. Udah
ti pergi menuju mobil seg
leh ke arah
Bisma, seolah-olah tida
a aku. Kenalin aku Melati." Melati me
an tangan Melati. Dia segera
yang lain. Setidaknya pakai ini." Bisma
ari itu segera men
aya kamu gak kedinginan, karena kamu pakai baju tipi
jadi bisa ada alasan buat ngiket dia.' Bisma tertawa
a dan melipatnya. "Aku gak biasa pakai baju laki-laki. Lagi Pul