/0/5840/coverbig.jpg?v=e0d48589c7f96689ca30a2081c767f7f)
Terlahir sebagai anak dari CEO yang kaya raya, tidak menjamin kehidupan Bisma bahagia. Dia justru memilih jalan lain untuk memperoleh kebahagiaan, seperti mabuk-mabukan, mengkonsumsi obat terlarang, dan memainkan perasaan wanita. Hingga ... pada suatu ketika dia hidapkan dengan situasi yang sulit. Rasa cinta, dan obsesinya kepada Melati--Perempuan yang dicintai dan mencintai sahabatnya sendiri-- justru membuat sang gadis menderita. Bisma kembali teringat dengan perkataan seseorang, "Bahwa kamu dan perempuan yang kamu cintai, tidak akan pernah bahagia." Apakah ini adalah sebuah kutukan dari Dosa yang telah Bisma lakukan dimasa lalu. Lalu bagaimana dengan Cintanya? Setelah sekian lama Bisma mencari gadis yang benar-benar bisa merubahnya kearah yang lebih baik. Apa dia harus melepas gadis itu begitu saja?
"Bis ... aku ha-mil!" Raya menatap kekasihnya yang sedang menyantap makan siang mereka.
Bisma terlihat acuh, dia menatap Raya sekilas. "Ya, itu gampang."
"Jadi, kamu mau tanggungjawab, kan?"
"Tanggungjawab? Ngaco. Kita masih sekolah, gugurkan saja!" Bisma kembali malahap makanannya, tanpa memperdulikan Raya yang sudah menangis.
'Aku Bodoh. Aku sudah tahu kalau dia itu suka mainin wanita. Tapi ... kenapa aku bisa menerima dia waktu itu?' Raya mengulas perutnya yang masih rata. Ini merupakan kesalahan terbesar yang pernah dia ambil. Desas desus itu memang sudah terdengar di telinga nya, bahwa seorang Bisma Adi Prasetyo merupakan seorang playboy ulung. Suka memainkan perasaan wanita, dan memutuskan hubungan dengan seenaknya.
Tapi, kenapa dia bisa terjebak dengan perasaannya sendiri? Dia malah menyerahkan sesuatu yang paling berharga miliknya, kepada lelaki sampah dihadapannya. Kepopuleranya di sekolah telah menutup desas desus itu. Sehingga masih banyak gadis yang sukarela dan memohon untuk menjadi kekasih dari seorang Bintang Sekolah.
"Kenapa nangis? Dari awal aku gak minta itu sama kamu. Bukannya kamu yang sukarela menyerahkan semua itu kepadaku?" Bisma menghentikan makannya. Dia mengambil sebuah rokok dan korek di saku celana, lalu menghidupkannya.
Ya, Raya bodoh. Semua perhatian yang diberikan Bisma membuat dia takut kehilangan lelaki itu. Awalnya dia berpikir dengan menyerahkan keperawanannya, Bisma tidak akan meninggalkannya. Namun dia salah, Bisma mengacuhkan dirinya. Bahkan benih yang dia tanam diperut Raya, sama sekali tidak berharga.
"A-ku, gak mau gugurin kandungan ini, Bis. Aku mau rawat dia." Raya menatap Bisma tajam, "kamu gak bisa giniin aku. Aku akan kasih tahu semua orang. Agar gak ada lagi yang jadi korban kamu kedepannya."
Bisma memandang remeh kearah Raya, dia menghisap kembali rokok ditangannya. "Kamu pikir semudah itu menghancurkan aku? Kamu lupa siapa aku? Aku bisa kapan saja menghancurkan keluarga kamu. Dan membuat semuanya menderita!"
Raya menggeleng, dia sadar tidak semudah itu bisa membalas perbuatan Bisma. "Baik! Aku gak bakal lakukan itu semua. Tapi, aku jamin Bisma. Kamu akan menyesal. Selama ini kamu menganggap wanita sebagai mainan kamu, dan mereka gak ada harganya dimata kamu.
Dan aku yakin, suatu hari nanti kamu akan menemukan orang yang berharga di hidup kamu. Aku bersumpah, kamu gak akan bahagia bersama dia. Kamu gak akan pernah bisa milikin dia! Dan kamu gak akan bisa menghapus air matanya, walaupun kamu berada didekatnya. Itu sumpah aku Bisma, kamu yang akan membuat perempuan yang kamu cintai merasakan penderitaan yang aku rasakan." Raya pergi meninggalkan Bisma dengan segala luka di dadanya. 'Walau aku berharap, aku adalah perempuan terakhir yang kamu sakiti," batin Raya.
Bisma menatap perempuan itu dengan tatapan tidak suka, sudah banyak orang menyumpahinya. Biasanya mereka menyumpahi Bisma. Namun, Raya malah menyumpahi orang yang dia cintai. 'Persetan dengan cinta. Kamu fikir jadi aku enak? Dituntut harus perfect dan harus menjaga nama baik keluarga. Padahal mereka saja tidak merawatku. Aku sangat menunggu ada orang yang bisa menceritakan keburukanku kepada daddy, dan membuat reputasinya buruk.' Bisma bergumam dalam hati, dia lalu mengambil sesuatu berbentuk pil obat dari saku celananya. 'Setidaknya dengan meminum ini, aku bisa sedikit menghilangkan stres.'
Raya berlari tanpa tujuan, dia tidak tahu kemana harus pergi. Saat ini, pasti kedua orangtuanya sangat khawatir. Beberapa kenangan indah dengan Bisma kembali muncul. Bila diingat sikap dan perhatian Bisma kepadanya sangat tulus. Bahkan lelaki itu kerap memanjakan dirinya, semua apa yang dia mau kalau itu selalu terwujud. Tapi, siapa yang tahu. Mungkin saja lelaki itu sedang tertawa sekarang, karena telah berhasil memainkan perasaannya.
"Ibu, maafin Raya. Raya bodoh ibu ... ayah, hiks!" Raya menghapus air matanya. Dibawah langit sore Raya berjalan kaki ke arah sekolah, dia menuliskan suatu surat yang telah dia siapkan. Lalu menyimpannya di sebuah loker.
"A-ku, gak bakal melupakan kamu Bisma. Semua rasa sakit ini, kamu akan merasakannya. Aku harap, hanya aku yang jadi korban kamu. Dan tidak ada perempuan yang bernasib seperti Raya. Kecuali perempuan itu orang yang kamu cintai. Ya, dia harus merasakan penderitaan itu.
Bukankah ikatan seseorang itu akan semakin kuat. Ketika mereka saling merasakan rasa sakit bersamaan. Dan mereka yang mampu merasakan itu, adalah orang yang telah menganggapmu berharga dalam hidupnya."
Setelah dari sekolah, Raya pergi menyusuri jalanan. Suara khas dari kereta api membuatkan lamunannya. Diapun mempercepat langkahnya.
"Aku sangat menyedihkan."
***
Keesokan harinya, saat pertandingan basket antar sekolah hendak dilangsungkan. Tiba-tiba sebuah berita menggemparkan satu sekolah. Semua siswa berhamburan keluar, takala mereka mendengar kabar duka dari salah satu siswa SMA Bintang.
"Ya, aku gak nyangka banget." Ucap salah satu siswa.
"Sama, aku juga gak nyangka. Kok dia bisa berpikir pendek kaya gitu ya."
Bisma yang memang tidak suka dengan keramaian, memilih menghindari semua orang. Dan bergegas masuk ke ruang ganti untuk segera memakai kostum basket. Terlihat para anggota yang lain juga sedang membicarakan sesuatu yang serius. Namun, dia memilih acuh dan segera berjalan menuju loker miliknya.
"Ini .... " Bisma mengambil secarik kertas yang berada dalam loker. Dia berpikir itu adalah surat dari salah satu siswi yang mengagumi dirinya, diapun membukanya.
Bisma mengatur nafasnya, dan segera meremas kertas tersebut setelah membaca isinya.
AKU HARAP KAMU AKAN MENDENGAR BERITA HARI INI BISMA.
KONON KATA ORANG, SESEORANG AKAN LEBIH MERASAKAN SAKIT. SAAT MELIHAT ORANG YANG DIA SAYANGI MENDERITA.
ITU SUMPAH AKU BISMA. AKU TIDAK AKAN MELUPAKANNYA, BAHKAN SAMPAI AKHIR HIDUPKU
Bisma menghampiri anggota timnya yang sedang berkumpul. "Guys, ada apa sih kok orang-orang pada serius amat dari tadi?"
"Lo gak tau berita hari ini, Bis? Parah banget," tanya Alex, salah satu anggota tim basket.
"Nggak, emangnya ada apa?"
Doni menghampiri Bisma. "Raya Bis, dia bunuh diri di rel kereta api. Tubuhnya katanya hancur."
Deg.
Bagaimana ini bisa terjadi. Bisma menganggap bahwa Raya berniat membalas semua perbuatannya dengan menemui kedua orangtuanya. Tapi, gadis itu memilih mengakhiri hidupnya.
'Nggak ... ini pasti salah.' Bisma menggelengkan kepalanya. Ia menelan saliva nya, berusaha bersikap setenang mungkin. "Kok bisa gitu?"
"Itu dia yang buat kita bingung, setau gue dia itu orangnya baik-baik saja. Makanya tadi ada pihak kepolisian datang ke sekolah," jawab Doni.
"Ya sudahlah, mending kita siap-siap aja. Tadi gue liat orang-orang dari SMA Angkasa sudah datang kesini. Kita harus bisa bikin mereka malu. Karena sudah datang kesini." Bisma mengalihkan perhatian mereka, agar dia fokus. Bisma tidak membunuhnya, ingat itu. Raya sendiri yang memilih mengakhiri hidupnya.
"Tapi, gue kekamar mandi dulu sebentar yah guys." Bisma pergi dengan perasaan gelisah. Dia memasuki kamar mandi dan mencoba membasuh mukanya.
"Nih!" Seseorang memberikan sebotol minuman kemasan kepada Bisma.
"Thank Di." Bisma menerimanya dan tersenyum sebaik mungkin kepada sahabatnya.
"Lo pasti udah denger kabar tentang Raya. Gue harap semua ini gak ada hubungannya dengan ambisi gila Lo."
'Uhuk' Bisma yang sedang minum tersedak. Bagaimana Maudi bisa membaca isi pikirannya. Haruskah dia jujur?
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.