/0/9925/coverbig.jpg?v=76704e864aa0c8701137c1f549f0be96)
Nadia Pamungkas saat ini sedang mengenyam bangku kuliah di Jakarta, dia pikir ide kedua orang tuanya menyuruh tinggal bersama kakak Tasya bukanlah suatu ide buruk. Namun ternyata Ini merupakan malapetaka besar bagi dirinya juga keluarganya terutama kak Tasya. Tasya menikah dengan Aldo pria blasteran Indo Jerman, karena dulu Tasya kuliah di Jerman keduanya akhirnya bertemu kemudian menikah. Kini keduanya sama-sama bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta. Awalnya tampak biasa, Nadia pun merasakan tidak ada yang janggal dengan suami kakaknya dia begitu baik dan perhatian beda dengan kakaknya yang selalu sibuk, namun semakin lama Aldo berubah dia menunjukkan ketertarikannya pada Nadia, hingga pada akhirnya mereka melakukan satu kesalahan besar. Bagaimana kisah selanjutnya?
Nadia buru-buru berlari dan melihat dari pintu utama, melihat mobil yang sangat mewah entah mobil siapa, matanya tidak berkedip sedikit pun seorang pria berkaca mata hitam keluar, dia membuka kacamatanya dan sedikit terkejut karena ternyata itu Aldo kakak iparnya.
Tiga tahun tidak bertemu rupanya membawa banyak perubahan, kakak iparnya terlihat sangat tampan tubuhnya tinggi dan memiliki kulit putih. Ditambah dia membawa mobil Mewah menambah kesan tampannya. Tapi anehnya rupanya dia sendiri dia tidak pulang bersama kak Tasya.
Padahal sebelumnya kak Tasya berjanji akan pulang ke rumah sambil menjemput Nadia, kami pun sudah tiga tahun tidak bertemu karena kesibukan mereka.
"Ibu, Kak Aldo sudah datang!"
Ibu segera menghampiri Nadia, lalu membuka pintu utamanya dan tersenyum pada menantunya, namun seketika senyumnya hilang saat mengetahui Aldo sendiri, Nadia tahu Ibu sangat berharap anak sulungnya pulang.
"Tasya tidak ikut, Aldo."
Aldo menyalami Ibu, kemudian memeluk Ibu karena memang sudah lama tidak bertemu. Aldo pun kembali ke mobilnya mengambil sesuatu, rupanya kak Tasya membelikan banyak oleh-oleh untuk Ibu. Hanya untuk Ibu, karena memang Ibu sudah bercerai dengan Ayah.
Nadia pun keluar, kemudian tersenyum pada Aldo, kakak Iparnya, seketika Aldo tertegun menatap Nadia, merasa seperti ada yang aneh dengan wajah dan penampilannya. Nadia memang memakai pakaian seksi karena memang posisinya sedang bersantai di rumah.
"Kak Aldo!"
"Nadia?"
"Iya, aku Nadia."
Aldo menatap Nadia dari atas sampai bawah, dia melihat sambil menggeleng, mungkin saja dia heran karena Nadia kini sudah beranjak dewasa, dulu mereka terakhir bertemu pada saat Nadia SMP kelas tiga. Padahal mungkin bukan itu bisa jadi dia melihat Nadia terlalu seksi berpakaian.
"Kenapa, Kak."
"Ah, enggak."
Entah apa yang Aldo pikirkan, Nadia pun tidak tahu. Ibu langsung menyambut kedatangan menantunya, sambil meletakan oleh-oleh dari Kak Tasya dia mempersilakan Aldo untuk beristirahat terlebih dahulu. Walaupun Nadia tahu hati Ibu sedikit kecewa.
"Tasya sibuk, Bu. Dia tidak bisa pulang."
"Kapan dia pulang? tiga tahun Ibu sudah tidak bertemu dengan dia."
"Jika ada waktu dia akan pulang, hanya kebetulan hari ini dia harus ke luar kota ada urusan kantor ."
"Bagaimana kalian mau punya anak, Tasya saja selalu sibuk. Minggu saja dia harus tetap kerja."
Aldo terlihat menghela napas kasarnya. Nadia pun tidak terlalu mau ikut campur urusan anak dewasa, dia lebih memilih tidur sebentar sebelum akhirnya berangkat ke Jakarta. Dia melirik sebelum meninggalkan keduanya, dan melihat jika Aldo menatapnya begitu intens.
Nadia menggeliat saat ibu membangunkannya, menyuruh bersiap-siap sebab hari sudah semakin sore, dengan rasa malas, Nadia bangkit dan segera membersihkan tubuhnya. Setelah selesai wanita itu segera keluar kamar dan menemui ibu.
"Kak Aldo ke mana, Bu?"
"Sekalian kamu bangunkan, dia tidur di kamar kak Tasya mungkin dia kecapean."
Nadia menghela napas sejenak, dia pikir Ibu membangunkannya karena Aldo sudah siap, namun ternyata pria itu masih tertidur. Dengan malas Nadia menuju kamar kakak iparnya dan mengetuk pintu, namun tidak ada yang menyahut, dia pun membuka gagang pintu dan membuka pintu dengan pelan. Wanita itu sungguh terkejut saat mendapati Aldo ternyata sedang bertelanjang dada, dia memakai celana boxer hitam dengan sedikit menyembul bagian bawah, dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil lalu mendekati Nadia.
Nadia meneguk saliva saat mendapati pemandangan indah tersebut, jujur dia terkesima melihat tubuh indah Kakak iparnya, Nadia sudah dewasa dan bisa mengatakan jika tubuh kakak iparnya sangat bagus. Dan dia sungguh tertarik dengan tubuh Aldo.
Selama ini Nadia belum pernah melihat tubuh pria mana pun, karena Ibuku sering mewanti-wanti dan membuat banyak peraturan melarang aku untuk tidak berpacaran, terkadang wanita itu lebih banyak mengurung diri dikamar mencari kebebasan di dunia maya. Padahal itu yang berbahaya karena luput dari pantauan kedua orang tuanya yang boleh dikatakan sedikit gaptek.
"Kenapa?"
Nadia sedikit salah tingkah, saat Aldo bertanya namun matanya sambil mengedip nakal. Apa maksud Aldo dirinya pun tidak paham. Namun buru-buru Nadia keluar dari kamar dengan jantung yang berdebar.
Aldo dan Tasya memang sudah lama tidak pulang, hampir tiga tahun keduanya tidak pernah mengunjungi orang tua Tasya, hari ini Aldo disuruh oleh Tasya untuk menjemput adiknya karena dia ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, akhirnya pria itu pun tidak bisa menolak dan memenuhi keinginan istrinya
Dia terkejut saat melihat Nadia, ternyata adik Tasya sudah dewasa dia sangat cantik dengan perawakan tinggi, wajahnya berbeda dengan Tasya wanita itu terlihat dewasa dia pun lebih feminim, senyumnya manis dan menarik berbeda dengan saat dirinya lihat dulu tiga tahun yang lalu saat dirinya baru kelas tiga SMP.
Obrolan yang sering Tasya dan Aldo hindari adalah dengan Ibu, wanita itu sering bertanya kapan mereka mendapatkan momongan, sebetulnya bukan tidak ingin, setiap hari pun bahkan mereka selalu berikhtiar, Aldo hanya mendengarkan apa yang ibu sarankan sambil mengangguk, sedikit mengantuk yang sengaja dia buat,
Ibu pun mengira jika menantunya memang mengantuk dan menyuruh untuk pindah ke kamar, namun di dalam kamar bukannya pria itu tidur, dirinya malah memikirkan hal yang tidak-tidak, hanya gara-gara melihat Nadia berpakaian seksi.
Aldo membayangkan tubuh indah adiknya Tasya. dia pun mandi setelah cairan kental keluar dari miliknya, entah apa yang terjadi dengan dirinya hanya membayangkannya saja dia bisa begitu, dan dia tidak bisa mengontrol diri.
Selama perjalanan menuju Jakarta mereka berdua tidak banyak mengobrol, Aldo fokus dengan jalanan dan Nadia fokus dengan ponselnya sambil sesekali tersenyum, Aldo hanya melirik sesekali penampilan Nadia, bahaya jika wanita itu selalu berpakaian seperti ini bukan hanya Aldo saja yang imannya akan pudar namun pria lain pun sama.
Sampai akhirnya mereka pun sampai, berkali-kali Nadya bertanya meyakinkan dirinya jika benar ini adalah rumah kakaknya . Mungkin wanita itu terkejut karena besarnya rumah mereka saat ini, dia pun belum pernah mengunjungi rumah ini sehingga dia baru tahu. Aldo mempersilakan Nadia masuk, dia merasa terpukau dengan isi rumah mereka. Tasya memang jago dalam membuat desain rumah selain itu dia juga gemar mengoleksi barang-barang unik.
Aldo membawa barang-barang milik Nadia, wanita itu sudah terlebih dulu mendorong kopernya masuk dan melihat suasana rumah, dia tidak canggung lagi dia tampak menganggap rumah ini seperti rumahnya.
"Kak Aldo, kamarku di mana?" Aldo menunjuk ke lantai atas, Aldo dan Tasya sudah membicarakan ini, dan sudah merapikan kamar atas untuk menjadi kamar adiknya. Dengan antusias Nadia pun mengangkat koper miliknya menuju lantai atas napasnya tersengal begitu dia sampai di depan pintu. Aldo segera membuka pintu kamar untuk Nadia, dan dia tersenyum begitu melihat kamar tersebut.
"Bagaimana, kamu suka?"
"Aku suka, Kak terima kasih."
Aldo keluar dari kamar membiarkan Nadia beristirahat sejenak, sementara dirinya memesan makanan untuk sore nanti. Namun baru melangkah beberapa langkah menyusuri anak tangga wanita itu menjerit dari dalam kamar, Aldo segera kembali dan melihat apa yang terjadi dia memeluk Aldo dengan hanya memakai sehelai handuk.
"Ada apa?"
"Pak, aku mohon jangan!" tangis Raya pecah saat Pak Kades mendekat dengan tatapan tajam. "Kamu seharusnya tidak di sini Ray, " ucapnya kacau, namun sorot matanya kosong. Pria itu kacau balau dan pengaruh sakau. Tanpa sadar Pak Kades menarik Raya dengan Kasar lalu melucuti tubuhnya, " Pak, aku mohon jangan lakukan ini." Raya berteriak meminta tolong namun tak ada satu orang pun yang menolongnya karena warga masih terlelap. dan saat itu pula Pak Kades merenggut kesucian Raya, gadis yang sedang KKN di desa tersebut. bagaimana kisah selanjutnya? Padahal Kades tersebut sudah memilki istri dan Anak. lalu bagaimana Nasib Raya kedepannya?
"Jika ingin jam terbangmu banyak, kamu harus menggaet salah satu pilot, atau kalau kau mau manajemen maskapai sekali pun." "Maksud kamu?" "Ya gitu deh kamu pasti paham lah." "Tidur dengan banyak pilot?" Jeni menganggukan kepalanya pada Clara, wanita itu menelan salivanya lalu menggelng
Kesalahan fatal yang Sarah lakukan dengan kekasihnya Reyhan membuat semuanya berubah, bahkan cinta keduanya pun terpaksa kandas di tengah jalan. Selama dua tahun Sarah menanggung beban sendiri, namun keduanya dipertemukan kembali dalam keadaan yang tidak tepat. Bagaimana kisahnya?
Sarah terlalu bucin dengan Reyhan kekasihnya, hingga semua yang Reyhan inginkan dia penuhi termasuk melayani nafsu kekasihnya. Namun, kesalahan yang keduanya lakukan membuat semuanya berubah. Bahkan cinta mereka terpaksa harus kandas, Sarah menanggung beban hidupnya sendiri mengorbankan cinta dan perasaannya, keduanya dipertemukan kembali dalam keadaan yang tidak tepat. Bagaimana kisah selanjutnya?
(21+) Banyak adegan dewasa. Harap bijak dalam membaca. Pernikahan Aruna dan William awalnya baik-baik saja. Namun setelah Aruna bertemu kembali dengan mantan kekasih yang memiliki dendam semua seakan berubah. Jones mantan kekasih Aruna tidak terima melihat kebahagiaan Aruna dan suaminya. Berbagai cara dilakukan termasuk melibatkan Karin (adik Aruna) untuk menjalankan misinya. Aruna depresi karena ulah mantan kekasihnya apalagi setelahnya kenyataan pahit menimpa pernikahannya. “Kamu gila Jones!” “Kau tahu apa yang membuat aku begitu menggilaimu?”
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Dokter juga manusia, punya rasa, punya hati juga punya birahi
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821