semakin bertanya-tanya bahkan dirinya pun meletakan ponselnya kembali seperti takut ketahuan jika Nadia menangkap basah perbuatannya, atau mungkin Aldo hanya ingin me
enuruni anak tangga hanya untuk mengambil air putih dan membawa satu gelas air putih untuk di kamar nanti. Saat Nadia melewati ruan
ara sandal yang mungki
alakan lampu tengah dan menj
us. Kakak lembur? "t
t, kemudian kembali be
tih hingga tandas, Nadia kembali mengambil air putih untuk Nadia bawa ke lantai at
ngerjakan ur
an kayanya tidak bis
. Nadia pun tidak sungkan untuk menawarkan bantuan padanya, Nadia pikir dia
ikin kopi? Biar
h, dia juga mengatakan untuk memba
ti untuk memberi gula sedikit saja, Nadia menghirup aroma wangi kopi tersebut dan membaw
kerja dan kasur yang hanya muat untuk satu orang saja, Nadia sudah membayangkan
do ini
o menoleh setelah menghirup harum aroma kopi yang menyeruak ke hidungnya d
laptop untuk kul
rena memang Nadia b
pandai mengoper
laptop karena saat di SMA fasilitas sekolahku minim terut
gitu lanc
a mengambil sesuatu di lacinya. Laptop dirinya yang dulu sudah la
kali pakai, mungkin bisa kamu pakai kuliah,"
Aldo meletakan laptop tersebut di samping laptopnya kemu
suka," ucapnya karena benda tersebut masih mulus, Nadi
i jari saja seperti ini," kata Aldo memberitahukan bagaimana mengoperasikan benda tersebut. Nadia mulai memainkan
arena menu dalam layar tidak tampak, Aldo menyatukan tan
tungnya sungguh tidak karuan dan Nadia salah tingkah, a
i saya lagi." Nadia lihat kak Aldo pun salah tingkah Nadia pun segera b
tapan mata kak Aldo mengartikan lain, namun mustahil jika Kakak iparnya sendiri menyukainya. Di
pintu kamarnya, dengan malas Nadia beranjak dari kasur, berjalan membukakan pintu kamar. Ters
a K
idur memang engga
ang, Kak Tasya,
meja makan nanti kamu dan kak Aldo sarapan
adia memang masih sangat mengantuk, dan Nadia lihat Kak Tasya mem
Nadia sengaja menyalakan alarm tepat pukul sepuluh p
embersihkan tubuhnya sebersih mungkin, sudah Nadia
emeja pemberian kak Aldo kemarin, Nadia pakai di hari pertama Nadia ospek. Nadi
k melihat Kak Aldo juga, mungkin pria itu sudah berangkat kerja. Nadia pun dud
Nadia pilihkan kemarin. Nadia menilai jika kakak iparnya sungguh pria yang sempurna, dia memiliki wajah tampan dan dia memiliki segalanya. Uang banyak, i
i sarapan, Kak. Kak
pan. Nadia mengambilkan piring untuknya, menuangkan nasi gore
kasih,
brol seperti biasanya Nadia juga tidak tahu kenapa diamnya kak Aldo. Tapi Nadia mengira mungkin jika Kak Aldo sedang terburu-buru. Nadia pun sampai di tempat yang
ia seketika berbisik pada Nadia karena
teng banget
meng
uk
pon aja ya, Nant
karena dia terlihat sangat tampan, dia pun tidak percaya jika dia bukan sia