perluan kantornya, Nadia pikir topiknya bukan dirinya, namun langkah kaki
aan, ini Jakarta Tasya, kasihan Nadia dia belum paham bagaimana bahayanya di sini." Entah apa
sukamu sementara Nadia harus tepat waktu, Ayolah Aldo kau harus paham itu, Nadia ingin tidak menge
sopir untuk Nadia!" ucap Aldo terlihat kesal, Nadia baru tahu jika perdebatan keduanya tidak sempat meng
n lagi, hanya kali ini aku mohon
yang harus mengantarkan Nadia, Nadia mendekati keduanya di ruang makan lalu menggeser
perlu merasa repot hanya karena ada Nadia." Nadia sengaja mengatakan itu karena merasa tidak enak dengan k
a, Nadia bisa naik
m tahu betul Jakarta Nadia, Kakak khawatir lagian Kak Aldo direkt
pria itu mengangguk, Nadia yakin semua karena kecintaan d
unci mobilnya lalu berpamitan pada Aldo, sedan
cepat ya, Kak Aldo a
ia naik ke atas untuk berganti pakaian, Nadia merasa tidak enak karena kak Aldo tetap m
l kenyataannya dirinya pun ternyata sedang buru-buru. Nadia memakai jeans dan kemeja kotak-kotak serta rambut di kucir kuda berdandan seadanya karena Nadia
ts
Nadia tidak terlalu ribet sebagai seorang perempuan karena memang Nadia h
abuk pen
diantar sampai depan gerbang kampus, wanita itu hendak keluar namun Aldo memang
bisa tanya ke Kakak senior jika kamu ingin bertanya-tanya t
ki teman di sini, dan Nadia senang jika Kakak
akak senior yang memberikan materi ospek hari ini, Nadia mulai bingung karena baru memiliki beberapa teman saj
k di bawa esok harinya, Nadia tidak tahu harus mem
mas
obilnya, dengan cepat Nadia masuk dan duduk di samping kemudi. Nadia melambaikan tangan pa
tar jemputku, Nadia jadinya merepotkan k
esai bekerja, kamu mau ke mana
awaran, awalnya Nadia malu namun tidak ada lagi yang mengant
membawa Nadia ke sebuah Mal dan menunjukkan satu toko yang terdapat perlengkapan kain dan peralatan lainnya untuk besok ospek. Dia ikut masuk dan menemani Nadia be
mengatakan ingin membeli kemeja baru untuk bekerja. Nadia hanya memperhatikan dengan seksama sambil berdir
jut karena Kak Aldo meminta pendapat pada Nadia, dan Nadi
uk warna kemeja biru muda yang berada di tangan kirinya, dia p
r kamu s
adia tidak menolaknya karena kebetulan Nadia sempat melirik celana jeans dan kemeja yan
telah keluar dari tempat ganti mem
pakai apa pun karena badanmu
kan jika akan dikirimkan pada kak Tasya jika kami sedang
eh kakak iparnya sendiri, Nadia juga ditawarkan beberapa makanan yang enak dan terasa asing di lidah
Nadia mengambilkan minum air putih dingin untuknya saat dia duduk di ku
, Nadia ambilkan
embawa satu gelas air dingin dan menghampiri Aldo, namun Nadia terkejut bukan main karena melihat kakak iparnya sedang mengamati gamba