n Siska sudah lebih terbuka, Nadia pikir Siska termasuk teman yang baik, bahkan Nadia sempat bercerita jika di Jakarta Nadia tinggal bersama Kakaknya. M
ldo di belakangnya, Nadia menyunggingkan senyum pada kak Aldo lalu
cek dan ditanda tangani, "ucap Aldo panjang lebar. Entah kenapa pria itu meminta maa
memang Kakak sibuk tidak perlu menj
selnya. Saat keduanya sedang fokus pada pikiran masing-masing ponsel Aldo
ir, ad
saya kirimkan pada pak Joko." Aldo menghembuskan napas ka
putar balik?" ta
anda tangan, kamu tidak keber
i dulu ingin tahu bagaimana suasana perkantoran. Juga ti
k Tasya bilang jika dia hari ini harus
jika istrinya hari ini ke luar kota, Aldo pun memang belum sempat m
dari belakang, beberapa karyawan menatap aneh, entah apa yang mereka pikirkan. Mungki
mereka hendak menaiki lift mungkin dia adalah sekretaris Kak
angani, dan pak Joko meminta Bapak men
am i
saya bantu ji
ita itu keluar di lantai dua puluh lima sement
ak pekerjaan bagaimana jika
ak Tasya tidak ada, Nadia juga ingin lih
mbiarkan Nadia untuk ikut
direktu
in di perusahaan ini. Pantas saja Kak Tasya selalu memerintah
arnya, suatu saat nanti Nadia men
Sejenak Nadia terpukau dengan ruangan kerja kakak Iparnya, ruangan yang tidak begitu besar namun semua fasilit
i ini melihat nyata biasanya Nadia lihat di sinetron-sinetron saja." Nadia
rang pria yang mengetuk pintu ruangannya, Nadia disuruh Kak Aldo membuka p
Aldo. Pria itu menaruh makanan itu di sofa, Ald
Nadia dimanjakan, tidak sedikit pun ada celah untuk bermain dengan orang lain, merek
ia tahu Kak Aldo sesekali menoleh ke arah Nadia, entah apa yang dia lihat, Nadia pun tidak ped
pun tertidur di sofa ruangan kak Aldo dan Nadia tidak memedulikan
ang-guncang oleh seseorang. Nadia melihat kak Aldo
tangan Aldo da
," ucapku. Nadia sedikit
yo kita pulang i
ami pun pulang ke rumah. Dalam perjalanan Kak Aldo beberapa kali menguap Nadia tahu mungkin pria itu sangat lelah dia harus bekerja dan harus mengantar jemputnya se
k Ken
kin takut Kak Aldo tidak mampu mengemudikan mobilnya dengan baik, namun
membuka portal gerbang tersebut, buru-buru Nadia t
berat menuju dapur. Nadia ingat pada ibu yang selalu membuatkan wedang jahe saat Nadia tidak enak badan. Nadia mengambil jahe l
kamar kak Aldo. Pada saat datang pria itu langsung masuk kamar menjatuhkan diri di
terkejut saat merasakan hawa dingin masuk di sekujur tubuhnya, di tambah campur keringat yang membasahi tubuhnya, Nadia segera
ia kerik
er
au dikerik, Ibuku selalu menge
a. Nadia meneguk saliva saat melihat tubuh Ka
kuatkan