rsedot perhatiannya ketika melihat Kaluna dan
n, pisah
ena boge
cowok, sebaliknya Yohan sendiri juga membuktikan
ika Yohan pintar berkelahi. Dengan cepat dia membalikkan keadaan
t memutari Kaluna dan tahu-tahu satu lengan cewek itu sudah berada dalam kekua
gan wajah pias yang menempel erat di bahu Yohan.
sibuk menahan napas. "Kalian semua yang ada di sini dengar ya, anak baru yang bertingkah di sekolah i
ahan ketika Yohan menarik le
nti ka
gan tidak seimbang ini. Kerumunan murid yang menonton seketika tersibak m
pas Kaluna meskipun
tajam sambil memandang Kaluna dan Yohan bergantian. "K
an seragamnya
emampuan murid baru, Pak."
suruh Estefan tegas. "biar
mnya, dia sudah terbiasa berada dalam masalah dan malah bersyukur da
sendiri karena dia merasa tidak punya wewenang untuk menjatuhkan hukuman kepada
ng selama berjam-jam, sampai akhirnya mereka berdua dijatuhi
u?" tanya Yohan dengan gagang pel berada di ata
uduk di kursi dan tidak berniat
hasil kerjanya. "kenapa dari tadi cuma aku yang menj
rtawai kela
tanya dengan nada santai. "tapi aku memutu
oleh menatap Kaluna yang
lani hukuman," sahut Kaluna tenang. "Kamu saja yang kel
ontarkan Kaluna kepadanya, dia meletakkan ala
" sungut Yohan sam
elintas. Dia buru-buru berdiri dan berlari menghampirinya sementara Yoha
ang petugas bersih-bersih yang siap untuk m
kata Kaluna dengan nada puas, dia segera mengambil tasnya dan
na melenggang pergi dari
?" tanya Yohan kepa
petugas itu sembari mulai membersihka
gan apa yang baru saja dia saksikan, dia jadi
*
at makan malam. "Ibu jangan aneh-aneh, aku sedang fokus sama murid-muridku yang bermasa
ian hanya tersenyum simpul m
ambilkan piring kosong untuk Estefan. "Tunggu samp
tingkan urusan perut daripada ide perjodohan yang
idak terlalu memikirkan ucapan Vivian tadi kepadanya karena Estefan perc
di SMA Oasis setelah sebelumnya dia mendapat masalah di sekolahnya y
am yang dibelah rapi, serta wajah Estefan yang bersih tanpa cela, mustahil j
mengenakan kacamata untuk menutupi sebagian pesonanya agar
uncul di sekolah, Estefan langsung menyita bany
a. Bagaimana tidak, Kaluna terlihat tidak terpengaruh sedikitpun dengan keberadaann
guru, Estefan belum pernah bertemu dengan
dah disambut dengan kehadira
eletakkan tasnya di atas meja. "Dia sudah tingkat akhir, tapi kelakuannya masih se
tnya dengan embusan na
eberatan jika kita memberinya sanksi." Estefan menjelaskan. "Dia
ijat keningn
g dihukum seperti Kaluna," komentar Bu Ester miris.
apat menahan bersinnya te
ambu