ndahannya ke sekolah karena dia tidak sudi lagi untuk
si berlebihan jika ada murid yang sengaja menyenggolnya. Sudah tak terhitung berapa kali Kaluna bermasalah dengan murid
er atau kenaikan kelas, meskipun dalam satu semester di
mau repot dan dia tinggal mendonorkan sekian juta ke sekolah baru K
." Suara Estefan terdengar lagi, memb
luna sambil terduduk
tefan ingin tahu. "Dari beberapa catatan yang ditulis guru sekolah kamu
elakang telinganya
h, mau bagaimana lagi P
Jika dilihat dari nilai-nilai akademiknya, Kaluna bukan termasuk murid yang bodoh. Hanya saja dia
at sekolah?" tanya
yang terdahulu sudah sangat mentok menghadapi semua kenakalannya. Namun, kali i
ngkat bahunya. "Kalau ada sekolah yang masih
nghadapi murid perempuan seperti Kaluna yang bers
nya. "Kamu sudah tingkat akhir dan sebentar lagi lulus, apa kamu tidak mau untuk se
belumnya dia hanya singgah sebentar di kantor guru untuk berpamitan karena enggan
ang mengikat Kaluna untuk tetap berada di depa
lan orang tua saya tidak akan habis-habis saya makan.
ujian kamu, sebenarnya kamu lumayan pintar. T
an karena dia tahu bahwa guru muda itu hanya
ah terdiam selama beberapa saat. "terima kasi
dak ingin terburu-buru menindaknya. Terlebih karena Estefan merasa bahwa Kalu
*
ante Kaluna yang bernama Ola, dia baru saja mengeluhkan tingka
ndra kurang setuju. "Nanti orang-orang curig
empat membuat pikirannya stres berat. Namun, hal itu hanya akan sembuh jika dia
atas diri Kaluna, tidak salah jika Ola me
ka Ola menyambangi kamarnya begitu dia pulang sekola
uan ketika dia mem
ut Ola kalem. "yang penting kamu mau kenalan d
pang dagu sa
nikah cepat?" tanya Kaluna dengan nada tidak enak. "Tante bo
lan apa pun." Ola mulai menunjukkan kehebatannya bersilat lidah. "Tante kepikiran untuk menj
an bibirnya dan ti
agar keponakannya tidak curiga. "Sekarang kamu
seketika teralihkan. Begitu tantenya pergi,
medulikan tatapan para murid yang telah menganggapnya sebagai si pembua
Oasis. Cowok berambut model nanas itu memicing
panggil Yohan sambi
a melengos tanpa memandang Yohan sedikit
sekolah
a menaklukkan Luna,
berlari mengejarnya demi menjaga agar nama besarnya di sekolah tidak
bil menjajari langkah Kaluna. "Lagi bulan
tajam Yohan, membuat cowok itu merasa telah
atau kamu mau merasakan azab y
k mendengarnya sampai ujun
l menowel pipi kemerahan K
an segera menyikut wajah Yohan dengan
mengusap hidungnya. "Kamu pikir
kuda-kuda ketika Yoha
ambu