am dekapan pria kampung itu, padahal awalnya aku hanya bersikap pura-pura man
ucap Abdi pelan, tanganny
asih ingin memel
dur, boleh ya?" Aneh, mengapa suara
dur aja. Biar aku tetap memel
dur sambil duduk gini?" Lembut suara Abdi menyapa t
sin," ucapku seray
rusaha menenangkanku. Aku tahu, dia suk
ku tidur ya?" tanpa menunggu jawabanku,
memaksa. Sebenarnya aku berharap lebih, Abdi membalas pelukanku, kemudian menatapku sendu, tangannya memb
etis Abdi, pikiranku jadi melayang kemana-mana. Aku heran sekali pada diriku sen
hingga akhirnya kami putus. Saat bercinta dengan laki-laki yang menghamiliku pun, aku dalam
kalau lama-lama berada di dekat Abdi. Nggak mun
*
lak aku layani, meski tidak untuk urusan ranjang. Tapi ada hal yang mengganjal, Abdi masih sering menelfon pacarnya di ka
Senyum manisnya, tatapan teduhnya, sudah menjadi candu buatku. Rasanya
yang, ap
f, aku kemarin sibuk seharian. I
ya sih, aku mana
meraju
n pacar Mas yang cantik
au hadi
Iya, iya. Pasti
n dong, ses
ngka pedofil, karena
ita dewasa, tapi masih manja,
u tidak tertarik sama sekali. Karena apa? Hati hatiku su
arnya cinta Abdi untuk gadis itu. Bahkan dia terang-terangan mengatakan tidak t
ong ..., mas
ang, Mas bakal tebus wakt
Nanti cantiknya ilang, terus
ra memejamkan mata. Pura-pura tidak mendengar. Mungkin ini yang dirasakan
ga aku tak tahu kapan Abdi dan
nding menujukkan pukul 4 : 30, kulihat sofa tempat Abdi tidur sudah kosong. En
istri-istri pada umumnya. Bangun pagi, membuat kopi dan menyiapkan sarapan untuk suami. Semua tugas pe
r saat Abdi pulang dari masjid tadi. Kuambil dress midi warna hijau botol, yang
" sapa Abdi, dia te
an, dengan baju koko dan kop
ggak diban
h capek. Kamu kalau tidur itu kayak or
a si
ya, pagi-pagi sudah cantik mau k
ar pujian dari bibir Abdi. Selama m
bilang? Ak
au ke mana, pagi-pagi sudah rapi?" Ak
cantik di depan suamiku?" Wajah Ab
" imbuhku
memanjakan pandangan suaminya. Tapi itu
tidak perlu mengingat
k ingin kamu salah mengartikan kedekatan kita selama ini." ucap
hanya sandiwara, tak ada cinta
l -
sangat mencintainya! Aku nggak ada artinya buat ka
is sejadi-jadinya. Meski sejak awal aku tahu, permisi ini hanya un
itu dong ... K
ia bukan siapa-s
nya aku sadar diri, Abdi bersikap baik padaku karena permint
bertekuk lutut padaku. Akan kubua
mbung