v
erlonjak kaget. Kemudian Adelia berjalan menghen
h," ger
pa-apa harus dituruti. Begitulah kalau anak terl
i. Malu bertemu orang, jangan kan minta ini itu, orang tua
a mengucap salam atau menyapa. Rupanya Mama dan Papa se
pa? Kok mukanya ditekuk
aham tadi," jawabku gugup, mendap
paham? Bukan karena dia bermasalah
sikap baik pada mereka, bener." Wanita setengah baya
menghadapi Adel, ya? Dia me
ata dengan kamu. Kita ke ruang k
lan beriringan menuju
unya!" peri
duduk berhadapan b
bicara, tentang alasan Papa kenap
a P
ngan yang tepat dari kami orang tuanya. Papa memilih kamu karena tahu, kamu bisa m
ak salah kan, kalau berharap kamu bisa menerima Adelia seutuhnya?" Papa berucap dengan wajah penuh
saya
pi Papa boleh memohon, kan? Taklukan hati Adelia, buat dia men
dia pikir saya menaruh hati padanya, say
kenapa Papa memilih kamu, karena kamu bukan oportunis
adis lain," ucapku pelan, aku bahkan tak
erhadap Adelia, melunak lah sedikit. Jika kamu bersikap kaku, Pap
mengerti. Saya
ya. Papa janji, meskipun kamu bercerai dengan Adelia,
*
ndela. Entah pemandangan apa yang menarik perhatiann
Adelia bergeming, dia
il. Kalau kamu menginap di sana, mau tidur di mana? Kamarku sem
aku tidak akan mau membujuknya. Gadis
bisa mengerti," ucapku, kemudian merebahkan diri di so
amkan mata, terdengar
," ucap Adelia manja. Dia menghenyakkan tubuhnya
" ucapku seraya bangkit, d
tatapan Adelia, tapi entah mengapa kali ini aku ingin melakukannya. Tern
gamnya erat. Entah mengapa ada gelen
eh,
ghambur ke pelukanku, membua
aik deh!" ucap Adelia, d
gini dong.
ijinkan aku mengunjungi desamu." Ade
rusaha mengurai
pas---" li
ia mengadu pada papanya. Bukannya takut kehilangan jabat
gan. Hingga akhirnya istriku mengandung Adelia, betapa bahagianya
atkan yang terbaik. Sejak kanak-kanak hingg
i yang bertanggung jawab. Hati kami hancur, harga diri terinjak, reputasi kami di ujung tanduk. Se
apa saja demi menutup aib ini, demi menyelamatkan Adelia,
butuhkan adalah laki-laki yang baik, jujur, dan bisa memb
ebaik itu, Pa
n aku sudah menyuruh orang untuk menyelidiki latar belakangmu. Kamu
elah beberapa saat membiarkan
a dari pinggangku, lalu
kamu," ucap Adelia malu-malu, pad
angan disela, dengarkan
ke desaku, tapi
nggak boleh nyela ya?" Adel
rus aku pelajari, dan itu butuh waktu. Kita pulang kampung tiga bulan lagi, sebelum leba
oleh keluar tanpa aku, nggak boleh ngomong macem-macem sama kel
u harus jadi istr
t Adelia, sikapnya yang seperti k
tku sudah kelihatan. Apa nan
nter-pinter aja mensiasatinya, pakai baju yang bisa menutupi ke
yang penting di-ijinin ke
as
lagi kan?" tanpa menunggu persetujua
duluan, agr
contin