antulan diri, sudah pantaskah penampi
ihat lebih segar. Mama melarangku mengenakan celana jeans favori
, Ma. Masih rata
u, kelakuannya masih kayak anak kecil. Su
knya lupakan jeans, atau pakaian ketat model apapun! Pakai pakaian yan
Mama? Nggak ah, mal
es, yang penting nggak nekan perutmu! Mama sudah persiapan beberapa dress ya
Harus rela mengorbankan banyak hal untuk menutupi kehamila
kalau sampai itu terjadi, aku nggak tahu bak
ar Mama, saat aku menyusul Abdi yang
ri dulu, Ma." Aku berucap
engi attitude, benar kan Nak Abdi?" Bibirk
hingga sukses membuat senyu
lat!" rutukk
gkat sekarang, kebur
ngkat sekarang yuk, D
ut padaku? Kalau hanya sandiwara, dia patut diacungi
ggandeng tanganku, yang masih
ehnya, ya Nak Abdi?" pesan M
okus menyetir, sementara aku sibuk menatap ke arah jalanan
a menjadi idola, dielu-elukan hampir semua pria. Kini hany
enganku, tapi laki-laki ini memperlakukan aku seperti mahl
mestinya, di depan keluargaku," ucap A
itu. Pandangannya lurus ke ja
sudn
kita ini pasangan yan
Kamu sendiri bers
a, kan?" Dahiku mengernyi
gat, keluargaku tidak tahu kalau pernikahan kita hanya sandiwara.
hu, kalau pernikahan ini palsu. Hanya untuk menutupi aibku.
in bagus. Tak sepantasnya aib diumbar-
tan 'Kamu'. Panggil aku Mas, aku ini suamimu,
et aturannya
erserah kamu, kalau mau semua orang
" umpatk
mpat, nanti jadi ke
u selalu dituruti, oleh orang tuaku maupun pegawainya. Kin
ngat! Jaga sikap!" uc
awabku j
ngantin baru muka
an aku menikah dengan laki-laki, kok mu
ucap Abdi, seraya m
enunjuk serombongan orang yang sedang m
Tanpa menunggu jawabank
Abdi ketika meli
ba Abdi menggandeng tanganku. "Bersikap lah mesra, kit
tadi, kupikir es bat
ang-ulang, aku juga
embuatku terpaksa melaku
u, ketika mami berjalan
itu. Tak lupa mencium punggung tangan, dan kedua pipin
m ya? Tidak hanya parasnya, hatinya juga cantik, so
aja," ucapk
bak Adelia!" Ibu mertuaku memanggil gadis r
, pantes aja Mas Abdi betah di kota. Sampai lupa sama Mbak Dind--"
an Nania, dia suka ngawur
-pa, Bu,"
." Nania menatapku tidak
lau tahu ada gadis lain di hati Abdi, padahal aku tidak peduli. Aku terlanjur sakit hati dengan
ami pada kedua orang tuamu. Di, kamu jaga Non Adelia, jangan sampai
gak usah khawat
aan!" rutukku
ng tuanya. Abdi selalu menjadi sosok yang di
kamu mengenal keluarga Abdi lebih dekat," uc
selidiki siapa gadis yang menelfon Andi tadi pagi. Secantik
ak. Tapi nunggu Mas Abdi ada waktu." Lag
gal!" ucap Kakak iparku it
contin