New York. Jelas, ini adalah jam pulang kantor. Pasti semua orang
Leo. Mobil sport itu lantas menepi di depan teras mansion. Seorang pria berpakaian forma
itam. Aku akan berangkat tiga jam lagi,"
it membungkuk pada Leo, lan
da waktu untuk bermain dengan Tessa, pikirnya sembari tersen
e, T
, Tua
nyapa dengan ramah. Leo hanya mengangguk sembari ter
nya pulang lebih awal hari ini. Dan lagi, Leo baru saja membelikan satu unit m
d yang sedang duduk sendiri pada ruang
hari ini," jawab Leo sembari mem
k setuju saat ibunya mengatakan mau menikah lagi dengan pria itu. Leo sendiri tak tahu sia
sebuah apartemen mewah yang ada di Austria. Dan apartemen itu pun pemberian ibunya untuk Arnold. Memang aneh! Kadang L
coth, ibunya Leo setahun yang lalu. Leo yakin, Arnold memang tak bersalah. Bahkan pihak kepolisian pun sudah
di sini?" tanya Leo sembari mendaratkan bokongnya pada
ada Leo atas perbuatannnya tadi. Sial! Kenapa dia melakukan hal itu pada Tessa. Leo pasti akan melemparnya ke jalanan kalau sampai men
Tessa tak bisa ikut denganku. Lagi pula, Tessa akan merasa bosan kalau sendirian di hotel nantinya." Leo
atu batang rokok yang dis
alakan api rokoknya, "Dad, aku sangat mencemaskan Tessa meski banyak pelayan
k waktu yang cukup lama. Oh, astaga. Bukankah ini adalah kesempatan emas baginya? Tentu! Dia bisa leluasa mendekati Tessa saat Leo tak ada, bukan? Arn
atap heran pada Arnold ya
a Tessa. Kamu tak perlu cemas." Arnold sedi
s. Keduanya pun kembali menikmati batang rok
lnya. Bukan, kali ini bukan permainan game yang sedang dipandanginya. Melainkan sebuah ar
sex yan
rang kali ia bisa mendapatkan informasi untuk masalah Leo dari artikel itu. Benar, Leo tak bisa terus seperti itu
k! Itu yang Leo beri
game! Leo menggelengkan kepalanya, lantas berjalan menuju pada gadis cantik di sana. Tessa hanya
ak sangat serius menatap pada layar ponselnya. Entah apa yang sedang ia
tu? Sebuah artikel? Sini, aku juga mau melihatnya." Leo
l menahannya dan membaca artikel itu. Tessa menggigit bibir bawahnya
ersandar lesu sembari membuka ikatan dasinya. "Tessa, pasti kamu
an kepalanya dengan sepasan
i-sampai menelusuri artikel seperti itu," tukas Leo sembari me
h padanya. Bodoh! Kenapa ia biarkan Leo membac
ua pipinya, lantas bersandar
Alex ingin mengenalkan aku pada dokter itu. Bagaimana menurutmu?" tanya Leo
tu bisa membantu masalah kita, ya
nya, lantas dia segera menu
tanya Leo usai menyudahi lum
ang sangat nikmat," j
,"Apakah kita bisa bercinta
sembari tersenyum men
malam ini. Apa kamu mau menemaniku?" Leo mengecup pan
n istrimu," balas Tessa seraya m
Tessa dari hidungnya. Kemudian dia mena
m selimut. Aneh sekali! Kenapa percintaannya dengan Leo terasa begitu hambar. Bohong
Kenapa Tessa teringat akan ciumannya dengan Arnold tadi pagi? Tidak! Leo adalah pr