Tessa dan Leo adalah pasangan yang sempurna. Keduanya memiliki fisik yang sempurna dan berasal
o sungguh membuatnya sangat muak. Ingin rasanya dia menghantam wajah-
ukan masturbasi. Sudah pasti pria tampan berpostur tinggi itu tak punya
cara dengan anda." seorang pelayan laki-laki tiba-tib
menemuinya." Leo tersenyu
ikit membungku
dan kamu mau pergi begitu saja?" Tessa m
marah-marah begitu. Aku dan Tuan Willbowrn sedang ada proyek besar. Baik
Namun Leo tak mendengarkan Tessa, dia hanya tersenyum dan seg
Leo datang kembali bersama Arnold. Dia tak
kedua tanganny
ersenang-senanglah." Leo tersenyum pada Arnold l
tatapan buas Arnold akan dirinya. Le
atan ini," bisik Arnold sembari
tangan Arnold yang asik menggelitik pinggulnya. Fuck! Mesum sekali pri
merengkuh pinggang rampingnya. Kini t
u tetap akan menolakku
ndorong tubuh Arnold darinya, lantas se
ak tangannya sendiri. Telapak tangan yang t
ku di depan banyak orang. Dasar sinting!" Tessa terus menggerutu sembari duduk pada sofa yang ada di sudut
membuatmu kesal
Tessa segera memindai tempat itu guna menemukan Leo. Namun dimana suaminya itu? Leo
a urusan bisnis di luar." ucapan Arnold membuat Tessa membulatkan matanya. Apa? Leo telah pergi? Pergi
n mengemudikan mobilmu menuju
annya sangat tak enak saat ini. Dimana Leo? Tessa segera menghubungi s
mengemudikan mobilmu." Arnold tersen
old darinya dan memberinya wajah kesal. Dia se
Tessa." Arnold tersenyum miring, lantas mengendus telapak tangannya. Wangi sensu
h padanya, namun Tessa segera memalingkan wajahnya dari tatapan buas Arnold. Sinting
tiba ponsel Tessa berdering. Pasti Leo yang menelepon. Tessa segera meraih po
tak sempat mengabarimu tadi. Tuan Charlie sangat
ulang. Kita bisa bertemu di rumah, kan?"
n Charlie mengajakku ke Manhattan sekarang juga. Kamu akan baik
tahu ayah tirinya itu adalah pria bejat yang pernah menciumnya kemar
?" Leo kembali berkata, karena sua
s. Matikan ponselnya," jawab Tessa beru
eo pun menghilang seiring jemari Tessa melipat ponselnya. Crazy! Ba
saja Arnold menepi di pinggiran jalan yang cukup sepi. Tessa mul
ingin segera pulang!" Tessa menatap geram pada Arnold.
lam mobil lebih asik," jawab Arnold sembari menoleh pada Tessa. Bibirnya ter
Tessa segera mundur saat Arnold mendekat padanya. Bahk
kecanduan, Sayang." Arnold tersenyum seringai dan segera meraih ke
un Arnold mengunci kedua tangan gad
uk lehernya dengan liar. Kecupan dan gigitan itu su
gung gaun Tessa, lantas menurunkan bagian atas gaunnya hingga ke pinggang. Dengan bengi
rlahan dia pun melepaskan cengkeraman tangannya dari punggu
inya, Tessa?"
merengkuh tubuh Tessa dengan kejantanannya y