menyiapkan mental un
ang-orang Jakarta terhadap wanita bercadar. Meski tidak sepenuhnya mencela, tapi setidaknya Katrina haru
a tahu cara menghargai. Manusia hanya mampu menghakimi tanpa tahu rasanya dihakimi. Parahnya lagi, manusia seringkali berkata hingga memaki tanpa tahu apa yang terjadi. Ole
tor. Sendirian. Sepertinya dia memang terlahir menjadi or
oleh ga
sempat Katrina membuka mulut untuk bicara, laki-laki itu sudah menaruh minuman k
ng mata kini tertuju ke arah mereka. Dan ha
Satu-satunya wanita yang sudah begitu berani kepadanya. Hardin jadi merasa tertantang untuk mengerjai wanita sombong satu ini. Bukankah selama ini reputasinya sebagai playboy sudah tak diragukan
a kalimat permohonan maaf yang terlontar dari mulut CEO itu kedengarannya tulus, tapi dari ekspresinya Katrina belum menangkap ra
g, kita berteman?" Hardin mengulurkan tangannya ke arah Katrin
Nada bicaranya masih terkesan tegas. Katrina sama sekali tidak ingin memulai suatu hubungan apapun dengan laki-laki macam Hardin. D
beberapa Karyawan yang juga berada di sekitar kedai saat itu, yang sedari tadi memperhatikan gelagat si Bos mereka, diam-diam
itu tadi pagi. Sebab itulah, dia tidak perduli bila akhirnya dia harus dipecat karena masalah ini. Entah mengapa setiap kali melihat wajah laki-laki itu, Katrina seperti ingin marah. Ya, mungkin karena kesan pertama yang
, Katrina t
n sinis. Lalu dia pun beranjak dari kedai itu
eorang Hardin Putra Surawijaya, di tolak ole
ahannya
mn
an be
*
ya di Jakarta sel
Pondok Indah. Satu jam berlalu, Katrina pun sampai di tempat tujuan. Temp
dulu dia pernah duduk sendirian untuk waktu yang cukup lama demi menunggu seseorang. Semuanya masih t
lewati, Katrina seperti menangkap bayangan seseorang di
Kak? Bisik ba
a. Dan mulai melangkah menuju kost di lantai dua
sadar suaranya terdengar agak bergetar. Sepertinya dia mul
gak gemuk keluar dari dal
Mba?" tanya wa
Fahri Reyhan Dharmadi. Sepuluh tahun yang lalu dia kost di
g mengingat-ingat sesuatu. "Saya nggak tahu Mba. Sa
ergi meninggalkan tempat bersejarah itu. Tempat dulu dirinya dan Reyhan pernah melewati masa-ma
aktu yang cukup lama untuk seseorang be
l. Jika memang Allah SWT berkenan mempertemu
erusaha untuk b
n. Al Insyirah turun di kota Mekkah dan memiliki arti kelapangan dada. Surat ini turun sebagai penghibur bagi Rasulullah SAW yang kala itu mengalami beratnya berdakwah di tengah-tengah umatnya yang membangkang. Namun Allah
"( Bukankah Kami telah mel
" (dan Kami telah menghil
hahrak" (yang membe
k" (Dan Kami tinggikan
(Karena sesungguhnya bersam
(sesungguhnya bersama ke
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakan
(dan hanya kepada Tuhanmul
cukup mengecewakan, tapi dengan adanya Allah SWT di dalam hati
ertinya mulai melemah, kini kembali mengepak semp
asti