ian
Read
Bul
Edi
*
orm
nghela nafas panjang, tidak tega rasanya melihat istrinya menunggu kepulangannya, sampai ketidur
tuk di bawanya ke kamar, dengan susah payah Xaiver memb
mungil istrinya di atas kasur da
deeva berdandan? Padahal biasanya istrinya it
adi mau Adeeva dandan atau tidak pun,
er mengecup pipi kanan, ki
an diri. Dan setelah membersihkan diri dan menggunakan baju tidur. Xaive
anak anaknya. Mereka tidur hanya berdua,
ut Vano yang sudah mulai memanjang. "Maafkan Papa sayang." gum
da di sisi kiri ranjang. Ia pun melakukan hal
urusan Papa selesai, kit
, Xaiver pun keluar dari kamar mereka. Turun ke lantai bawah, di mana kamarn
i bawanya ke kamar. Xaiver meletakkan gelas di atas na
menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Adeeva, menghir
Xaiver bangkit dari kasur dan mematikan alaram agar tidak membangunkan Adeeva yang masih tidur dengan n
Setelah mandi dan berpakaian rapi, Xaiver melihat Adeeva
ap
ap
egitu nyaring. Xaiver pun bergegas mem
ap
ti Xaiver masih di rumah dan ia pu
gendong Vano. "Kok cuma sendiri say
amar agar suaranya tidak membang
uk leher Xaiver dengan erat dan meneng
?" tanya Xaiver, kini ia
pa." gumam
berdesir ngilu, karena kesibukan
elesai, Kita piknik ya." Xaiver mencoba menghibu
ak Pa?" t
m lebar mengingat apa yang dia kerjakan selama be
h?" tanya Vano, ia me
Nanti kalau Vano su
nunggu dewasa
harusnya membicarakan peker
a?" tanya Vano lagi, kali ini ia memiri
a Vano yang begitu mirip dengan
pikir kau
p Adeeva yang berjalan ke ara
asih ngantuk. T
iver. Tanpa mempedulikan Vano yang ada di pangkuan Xaiver
tes Vano karena me
dah Vano turun saja, san
di turunkan dari pangkuan Xai
apa?" tanya
u." kata Adeev
ena Adeeva berbicara denga
li akhir akhir ini."
sedang ada kerjaan yang
natap Xaiver yang ju
u
nciumnya. Dengan semangat, karena diarinya pun me
m penuh aka
merasa kehabisan nafas. Namun selang beberap
eva mengingatkan Xaiver yang kini
mbuatmu meng
i pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 06:02. Tida
embuatku me
Adeeva, lalu ia mengangkat tubuh Adeeva tanpa melepas cium
mengunci pintu agar tidak ada yang menganggu. Dengan cepat
ah kenapa, Xaiver merasa bahwa tubuh istrinya
." kata Xaiver yang suda
eeva, ia mengalungkan ta
a Xaiver seraya mengecu
t merindukanmu
er pl
va dan sibuk sendiri dengan aktivitas
aiver berhenti menyiksanya dan menekan
keras saat merasakan miliknya yang terjepi
a aku mau lagi." kata Xaiver dengan nafa
a juga senang di manjakan
a dengan Adeeva, mana cukup hanya sekali dua kali,
h Vano dari luar kamar, Adeeva yakin jika Xaive
menekuk mukanya, Xaiver menggunakan
tidak mau bangun...
ti Vano yang menangis d
u Vano terjatuh dan pelipisnya berdarah." ungkap Sarah, ia menund
er ad
dan ikut melihat Vano yang me
sampai berdarah sayang!" seru Adeeva pa
ya Xaiver, ia mengabai
ya tuan."
erlin dulu." ajak Xa
un bertanya panik. "A
uk menuju kamar anak anak mereka. Di kamar itu, Sherlin ten
Adeeva panik dan berlari kearah anak p
sam