gian
Read
Bul
Edi
*
orm
mat p
yang sudah rapi dengan
agi?" tanya Adeeva se
guk. "Ya," bal
agi pulang larut malam?" tanya Adeeva, kin
a. "Ya, lumayan... Kau sendiri yang bilang kan, jika aku
alu tergantung pada Alex dan Rosa. Kini dia menyesal karenanya, Xaiver jadi supe
memang, tapi itu membuat Xa
an siang lagi." Ungkap Adeeva lirih, biasanya walau pun Xaiver
merasa sedikit bersalah
ng menanya
n siang bersama kalian," Xaiver mendeja ucapa
ambil sesuatu dari dalam laci. Sebuah
er ak
sekarang." Xaiver m
i ak
kembali beraktivitas seperti biasa kok." uj
pun tidak jadi menyerahk
ihatnya." desah Xaiver lirih, lalu i
paskan pelukan Xaiver, lalu ia m
u, sampaikan salam
lalu beranjak meninggalkan Adeeva yan
atapan nanar, dia takut dengan segala hal k
ya pelan, mencoba menyingkirkan
hanya sedang sibuk." Adeeva meyakinkan d
kan amplop itu ke atas ranjang, da
ndan dan mencoba menggunakan pakaian
embur dan jarang pulang karena bosan dengan diriny
di cermin. "Terlalu seksi, duh
kesal saat mengingat beberapa lembar foto Xaiver dan Arabella
a.
suk ke dalam kamar, anak itu berdiri di pintu
rjalan ke arah Vano dan Sherlin, kemu
hun itu bingung melihat Ibunya tampil cantik, biasanya kan
kepala Vano dengan sayang. "Ka
las Vano dan S
ita keluar dan sarapan
a Ma?" ta
dah kerj
tidak sayang Va
bilang?" t
uk kerja, bukan berarti tidak sayang kalian lagi ..."
i pagi pulang pagi karen
imana Sarah bisa mengat
ecara bersamaan. "Maksud Sarah itu, seb
" tany
adik
dua anaknya dan tersenyum lebar. "Di
ak terlihat?" tan
gu enam bulan ke depan,
u lama tidak M
ntar
u kan Ma, bisa di ajak main. Tidak seperti Sh
diamnya Vano sering kali menjahili adiknya itu. Dan V
kan pada Sherlin, Sherlin ti
arapan bersama, melupakan sejenak
pil cantik, walau tidak ke mana mana. Adeeva tidak
*
ktu sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Padahal tadi pagi Xaiver bilang , dia akan pulang untuk
idur, mungkin malam ini Xaiver tidak aka
rang arah, dan langsung masuk ke dalam selimut. 'Percuma pa
ntu kamar yang di buka. Namun matanya sangat mengant
utuskan untuk langsung mandi saat melih
k ke dalam selimut. Matanya mendelik saa
an membuka selimut yan
ih?" tanya Xaiver kes
a, membuatnya ingin menyentuh Adeeva. Apalagi sudah hampir
n sesuatu yang lembab dan basah di l
H
i, mungkinkah karena dirinya sangat merindukan Xaiver, makan
i dia bermimpi bercumbu dengan Xaiver, karena saat dia membuka mata, ma
H
mimpi ini terasa sangat nyata, sent
sam