k didapatinya Keenan di kamar. Segera Khanza teringat kejadian tadi malam. Penolakan Keenan. Hati Khanza terasa disayat sembilu. Se
i ruang sholat. Khanza beristighfar dan mencoba sabar. Dia berpikir m
gas mandi. Segera mengambil muk
Keenan telah menyelesaikan tilawahnya. Keenan menun
?" Akhirnya Khanza tidak tahan untuk tidak
engan menjadi muhalil dan sekarang terjebak dilema. Batinnya meronta antara meneruskan perbuatan dosa itu atau j
n saya," Keenan menyentuh kepala Khanza dan tersenyum padanya. "Sholatlah
melihat senyuman Keenan walau sebenarnya perasaannya masih
pergi menemui Ustadz Riz
*
diskotik tadi malam terasa seperti masih mengikutinya ke man
ra Vino sibuk menggerayangi tubuhnya. Mila merasa tubuhnya ka
u dan mau diajak pemuda itu hang out ke diskotik. Tak ada kecurigaan apa-apa. Tadinya Vino menyikapi sangat bijak saat dua jam
o tega memasukkan obat
ubuh Mila sudah setengah telanjang. Kaos yang dipakainya sudah ditanggalkan Vino dan pemuda itu s
ila. Primadona di sekolah SMA Mataha
dan selalu aktif dalam acara sekolah. Tidak disangka Vino berniat jelek pada Mila. Sekarang Mila hanya bis
*
dang terguncang dalam tangis penyesalannya. Sejenak tadi ia
as dipermainkan," ujar Ustadz Rizal. "Ana tahu antum terpaksa melakukan itu karena ingin menolong ibu antum. Tapi an
bersalah setiap melihat wajah istri saya. Apa yang sebai
taat, antum pasti tahu apa yang harus antum lakukan. Pulanglah dan tenangkan hati istri antum. Segala aib d
i saya, Ustadz? Saya sebaiknya tak usah beritahu ka
g antum jalani sekarang. Lagi pula, antum cinta kan sama istri antum? Antum menikahinya ata
yakiti hatinya. Saya juga takut kalau istri saya sampai marah dan perg
selalu membahagiakan istri dan keluarga antum. Sekarang, pulanglah. Ingat selalu Allah mengawasi setiap tingkah perbuatan yang
dikit hilang. Ada pencerahan yang ia dapatkan dari Us
ampunan kepada Allah. Lalu ia tetapkan hati untuk seg