ah jalanan perkampungan, Khanza berjalan sambil melamun. Mukanya
m Mbak Khanza,
an Khanza, ada cincin pernikahan dengan Roman, mantan suaminya,
*
mau berangkat kuliah. Roman datang
berangkat ke
u aku gak suka kamu kerja, Khanza
a-cita Khanza dari kecil, Mas. Dok
ni ngelawan sama aku? Oke. Kalau gitu sekalian,
lkan Khanza yang ter
*
n sayur. Khanza yang melamun menyenggolnya. Cinci
h jalan raya.Khanza meleng tak sadar
ru pengendara m
gejarnya sesuatu ke tengah jalan raya. Tak sadar motor melaju kencang kearahnya. De
? Ada yang luka?" t
emandang wajah tampan Keenan. Kulit lelaki itu putih bersih, matanya sedikit sipit, dan ada lesung pipi di salah satu pipinya,
ndara motor memarkir motornya ke ping
ah Mbak di mana? Biar s
endiri kok, Mas. Sekali lagi terima kasih Mas
alam warohm
n memandangi punggung
*
sin tenun sarung di pabrik. Tiba-tiba
aikum. Ha
anik. "Halo, Mas Keenan. Ma
Ibu kenapa? Kamu ngomon
njelaskan dengan suara hampir menangis. "Ibu
Kamu tenang, ya. Istigh
n kerjanya pada bingung. Keenan lari ke kantor HRD. Di l
au ke mana k
lang, Rom. Ibu ma
ja gak apa-apa, Keenan. Kamu ce
u pergi dulu. A
aikum
buru-bu
*
lari ke bangku tunggu pasien. Ada H
Hani terlambat bilang kalo ti
eru Keen
nita menoleh. Dokter wanita itu terke
enan?" tanya dokter wanita
itu. Ternyata dia perempuan
"B-Benar, Dokter. Baga
k untuk kesembuhan ibu . Mas Keenan dan keluarga berdoa sama Alla
nya cemas. Ia duduk di bang
g dan harus segera dilakukan operasi Bypa
et. "100 j
dari mana kita
ap langit-langit rumah sakit. Tak lama, dokter Kha
g buah. Langkahnya terhenti waktu melihat seorang dokter berhijab abu-abu sedang ngobrol sa
*
mengunjungi rumah seorang tem
mungkin uangnya say
kannya aku nggak mau bantu bener deh. Tapi uangku baru aja kubuat modal bikin resto
nggak apa-apa, Bang. Terima kasih untuk
pergi, masuk
, ya, Mas," ucap
u nemenin aku cari pinjaman ke s
ok, Mas. Aku juga s
hnya itu. Ia mengambil handphone, mencari kontak, lalu mencoba menelep
*
Khanza. Jilbab abu-abunya masih sama seperti
ntik, Khanza," ucap Roman berbunga-bunga melihat Khnaza
g ke sini? Ada perlu apa? Kalau memang gak ada ur
Aku kan masih kangen sama kamu
angan Khanza. Khanza mena
sama nikah lagi dan sama-sama pisah dari pasangan masing-masing. Mas tahu itu, 'kan?" Khanza tidak bisa menyembunyikan ke
pergi kamu cegah. Sekarang, aku mau perbaiki semua, begini sikap kamu. Kamu tahu
yang jadi pertimbangan aku. Kamu yan
Di atas meja, tangannya
engan cara apa pun," ujar R
man menggebrak meja. Bang
*
i, langsung melangkah menuju pintu mengecek siapa yang datang. Ternyata Ro
ualikum,
msalam. M
ke rumah sakit. Tapi ini masih pagi. Dan kamu p
song seperti orang melamun. Roman melamba
rgagap. "Eh, i
iba. "Gimana
lang Ibu kena serangan jantung. Kondisinya kritis dan harus
ngacak rambutnya sendiri. "Aku udah coba cari p
aku bilang bisa bantu kamu, kamu mau l
ingung Roman. "Apa
syaratnya. Syaratnya berat dan j
cerah. Keenan mendekat ke Roman. Ia me
Cepat bilang
Aku pingin perbaiki hubungan kami, tapi kami nggak akan bisa bersama lag
k, menebak ke mana
di suami pura-pura istriku selama tiga bulan. Hanya ka
arap sekali Keenan menyanggupi. Keenan me
anggup lakuin hal itu karena
ah, Bro. Ini cuma pura-pura. Ini atas persetujuan dari aku dan mantan istriku j
Sama aja mempermainkan pernikahan.
ktu terus berjalan, Nan. Jangan sampai kamu menyesal kalau kamu terlambat
kan Roman ada benarnya, waktu semakin berjalan. Keenan tidak tega setiap membayangkan ibunya sedang kritis di rumah sakit.
ke aku mau. Aku terpaksa lakuin
uga aku transfer uangnya ke rekening
berjaba
bahwa apa yang akan dilakukannya adalah sebuah ke
*