gan dan kepala diperban. Khanza duduk di dekat Keenan
n megangin waja
aau
s. "Eh, maaf. Saki
bil geleng-geleng ke
kan obat dan segela
ar cepat sembuh. Mas sih na
nyum. "Siap,
erhatikan Keenan d
eenan. Keenan jadi terharu dan memandang Khan
nita yang sangat baik. Saya tidak tega
buru malingkan wajah, diam-diam menyeka ai
*
menanyainya, tapi Keenan cuma tersenyum dan bercanda ringan dengan merek
ndatangi
eadaan ka
lah udah ag
da yang ingin aku bicarain sama kamu, Ke
dak gugup. Roman
man, apa gak sebaiknya kita batalin aja ren
au ingkar janji. Kamu masih
ngkan wajah Khanza yang cantik dan perhati
uma bingung gimana kala
bisa rujuk kembali. Hanya kamu satu-satunya yang bisa bantu biar kam
an lalu pergi ninggalin Keenan yang kelihatan bingun
*
duk di salah satu meja. Keduanya tampak galau. Ada dua minuman
rubah? Mas Keenan nggak sayang
gitu,
na pertunanga
perkataan Mila. "Ka
gak nyangka Mas setega ini khianatin Mila. Mas jahat!" Mila bangkit
dulu penjela
as Keenan sebenarnya bertunangan sama dok
gak ngerti, Mila. Saya la
. Tepat saat itu sebuah mobil mewah berhenti
Mas. Seseorang ud
h pandangan Mila, ngelihat mobil m
mobil. Sementara Keenan memandangi galau kepergian M
*
rempuan yang lagi cemberut di korido
Kalau rajin minum obat p
mau menangis. "Tapi Mira
lu membelai kepalanya. "Ah, enggak, kok, sa
senang. "Beneran M
enangan dan masuk ke dalam ruangan. Keenan datangin Khanza s
nan udah lama
seorang dokter cantik lagi nenangin pasiennya." K
Keenan. Sementara Roman dari jauh diam-diam p
aling membalas seny
*
mbil senyam-senyum mengingat K
icara sendiri. Tiba-tiba datang mobil Roman menyalip jalannya. Keenan
ra sama Khanza seperti itu? K
an tersenyum, tampak mantap s
sin rencana kamu. Khanza adalah wanita yang
eramnya dan langsung meninju waja
amu. Jangan lupa kalau kamu udah nerima uan
megangin wajahnya yang biram. Memandang
in Khanza, karena saya juga punya adik perempua
k omon
h baju Keenan dan memepetkannya di tembok. Keenan diam tak mau membalas dengan
*
mengendarai mobil dengan ekspresi penuh kemarahan. Berulang kali memukul dasbor
si. "Aaaargh! Pembo
erapa kali banting setir menghindari kend
an. Roman lirik preman gak senang dan membunyikan klakson, tapi preman tidak peduli dan menyali
apaan lu? Car
tikan Roman dari atas ke bawah. Saling
k nih, Bray,"
," sahut preman
mengelak. Tapi preman yang lain memiting Roman dari belakang. Roman berusaha melepas
ooo
Sementara para preman tertawa dan mengambil d
. "Kita habisin aja nih
dari Roman. Para preman kaget lihat seorang pria paruh baya di depan mereka p
pi gua! Zainuddin, jawar
nuddin, tapi dengan tangkas Zainudd
an hingga babak belur. Perlahan-lahan p
*
ang tamu sambil nonton tivi. Tak lama Keen
kum." Keenan
melihat Keenan dan
" sahut Ida dan
Keenan. Ida mau pegang wajah Keenan, ta
kamu kenapa,
pa-apa, Bu. Tadi Keenan ngg
yak dipukulin gitu?
jatuh. Ya udah Keenan masuk dulu ya ke kamar." Keenan b
*
akan seragam dokternya sambil megangin pipinya kesakitan. Hani masuk
ebenarnya Mas Keenan kenapa? Nggak mungkin Mas Ke
k foto Khanza. Keenan melirik ke luar dari arah pintu ce
hubungannya dengan Khanza dan uang pinjam
ap, jadi gugup tid
Keenan jangan simpan semuanya sendiri. Jika ini ada hubu
ir dan menimbang-nimbang sesua
Mas untuk mendekati dan menikahi Khanza agar Pak Roman bisa ruju
kan main. Lan
di Mbak Khanza itu man
enganggu
alah? Pernikahan seperti itu haram hukumnya
semua, Han. Makanya tadi Mas bilang ke Pak Roman untuk ba
wati ini semua. Dan yang terpenting sekarang Ibu gak boleh sampai tahu tentang i
ndangin Hani bingung. Hani sendiri jadi g
ang? Bapak ma
alau dia udah bertaubat, nggak mabuk-mabukan lagi
uram. Hani menepuk bahu
ma Mila. Kasihan banget Mila
hu. Mas udah jahat banget sama Mil
*
siuman. Roman bingung mandang sekelilingnya dan meringis kesakitan megangin
bergerak dulu. Luka di perut Ba
a apa yang terj
an di jalan dan dapat luka tusukan di perut. Untung saja s
ngnya terbayang kembali. Tak lama Zainuddin masuk ke dalam ruangan, ter
k telah menyelamatkan nyawa saya. Kalau tidak a
uddin penuh syukur. Zainu
da Allah yang telah meli
. Kondisinya masih lemah dan hany
uk Roman langkahnya tertahan di pintu b
din penuh kebencian. "K
ngannya. Buah-buahan jatuh berserakan di lantai. S
nuddin kaget
angsung pergi. Zainuddin c
buru-buru dengan wajah emosi. Keen
u ke man
k. Dan satu hal lagi yang perlu Bapak ing
irmatanya berlinang sam
udah banyak nyakitin keluarga kita. Tapi Bapak sudah
m. "Alhamdulillah kalau menurut Bapak, Bapak udah berubah. Ta
ninggalkan Zainuddi
*