masuki pekarangan. Aku sempat waswas, takut jika mereka sempat berpapasan. Tapi sepertinya Tante Maya sa
h-nya. Rame banget ya ternyata. Tadi ng
a udah dibeliin, Tan, dan maaf juga aku nger
a, kok," bala
masuk,
a, Lun. Unik, berke
, Tan. Jadi Mas Dion bikin rumah ini
ion. Tante saja waktu awal nikah cuman tinggal di kont
ng masih bertahan sa
ranya supaya rumah tangga bisa langgeng dan tetap hangat walaup
"Aku bikinkan minuman untuk Tante du
ke
i apa yang telah aku lakukan bersama Om Berend? Kira-kira apa yang akan Tante Maya lakukan padaku? Apa dia akan memakiku, atau menamparku? Sebenarnya aku juga merasa bersalah karena telah mengkhianat
untuk Tante Maya lantas kami
ahal. Toh, dia sudah sah jadi suamimu, kan. Percayalah, seorang laki-laki sangat suka dengan perempuan yang senang bermanja dengannya. Tante yakin, jika kamu melakukan hal itu, Di
kan sering bermanja dengannya. Tapi Mas Dion justru merasa terganggu dengan sikapku itu. Sementara dengan Om Berend, aku bersik
dengan istrinya, ia tidak akan mencari kesenangan dengan perempuan lain. I
al itu seolah-olah ia telah berhasil memuaskan suaminya, padahal Om Berend masih
Tante. Jujur saja aku kagum lihat rumah tangga Tante dan Om Berend yang ma
eputar rumah tangga atau cara menaklukka
p, T
s lanjut jemput Niko ke sekolah. Kapan-kapan kita ngobrol lagi, ya. Atau kala
te. Mas Dion pul
iklah, Tante p
banyak,
sama
Bi Surti, asisten rumah tangga yang bantu-bantu aku di sini." Aku memperkenalkan Bi Surti
i Surti. Aku langsung terbelalak mendengarnya, sem
ng masak aja, ya. Aku udah
am dulu, Nyonya. Permisi.
Bi Surti tadi, Lun?"
ng servis AC. Mungkin Bi Surti ngira Om Alex suaminya Tante, soalnya tadi aku
ra itu si
. Tante belum pernah k
nte mana hafal semua. Oh ya, Tante langsung jemput N
Hati-hat
ntung saja Tante Maya tidak curiga dengan ucapan Bi Surti tadi. Dan untung saja Tante Maya per
ada panggilan masuk dari Om Berend.
Aku mengangkat
di sana, Lun?"
dah pulang bar
dia c
id
e sana, ya. Yang tadi n
jangan aneh-aneh! Bi Surti s
ng? Apa kita che
u tidak ingin mengambil resiko yang lebih besar lagi. "Aku tidak mau. Sudahlah, Om tidak usah berekspektasi yang aneh-aneh. Aku sudah be
lupakan apa yang kita lakukan tad
itu sebelum suara baritone Om Be