h yang sudah satu bulan ini aku tempati bersama Mas Dion. Om Bere
angga. Tolong jangan melakukan hal yang
ki rumahku tanpa rasa canggung, seolah rumah itu adalah rumahnya sendiri. Bi Su
buru-buru menjelaskan pada Bi Surti sebelum as
mah pada Om Berend. "Tuan mau saya
aiki AC di kamar Luna," balas Om Berend. Aku terkejut mendengar al
, Lun?" Om Beren
ai atas, Om," j
mpati bersama Mas Dion. Ketika kami berdua sudah memasuki kamar, Om Berend pun lang
rti sama sekali tidak ada kehangatan di sini," komen
sok tahu,
ingkan senyum sinisnya. Ia langsung membuka lemari
. Berani-beraninya ia mem
di kamar ini," ucapnya sambil menunjukkan merek lingerie yang belum kucopot, karena memang belum pernah kugunaka
ku. "Kau pakai yang ini, Lun. Kau akan terlihat lebi
ipula ini rumahku. Om sebaiknya pergi sekarang,"
justru membuatku merinding. Tiba-tiba Om Berend mendorongku
u hanya akan mempermalukan dirimu sendiri. Apa kau mau pembantu itu meli
narnya memang tidak ingin melawan sepenuhnya. Apa yang dilakukan Om Berend tadi malam padaku terasa sangat berkesan, aku sepert
tenaga untuk ronde kedua. Sial! Apa-apaan ini Luna? Kenapa kau malah menginginkan rode kedua? Aku mengumpat diriku sendiri sambil berge
?" tanya Om Berend sa
Berend justru terkekeh, ia tentu tidak akan percaya bahwa
nyetrika pakaian sambil membunyikan musik melayu. Untunglah, sepertiny
akin kepiting saus padang, ya
aya akan langsung ke pasar untuk
saya udah lapar. Ini uangnya, Bi." Aku mem
ka. "Oh ya, bagaimana AC di kamar Nyonya? Ap
erend pun sudah
aya nggak t
urti aja asik banget ni
deh. Saya langsung ke pasar buat beli
i. Hati
suara shower di kamar mandi, sepertinya Om Berend sedang membersihkan diri. Sepertinya tidak ada ronde kedua sian
ik. Kenapa tiba-tiba ia meneleponku? Apa ia akan menanyakan keberadaan Om Berend?
saat panggilan telepon
dang apa?" ta
n lagi tiduran aja sambil nunggu Bi
m segini dia belum pulang, masih satu jam lagi. Nanti
Spontan aku bangkit berdiri. "Tante
u ke minimarket. Kamu mau nitip sesua
" pintaku. Aku sengaja meminta dibelikan mie aceh untuk mengulur
tunggu
k you
amar mandi. Ternyata ia sengaja tidak mengunci pintu. Melihat kedatanganku, Om
api sayangnya aku tidak punya waktu untuk menikmati itu. "Om, Tante Maya mau ke sini, dia udah dekat.
an shower lantas ke luar dari kamar mandi