elayan menawarkan beberapa kursi kosong padaku, tapi aku berdalih sedang menunggu teman. Tidak lama berselang, Tante Maya pun ke luar dari re
Kamu di man
nya? Om sengaja untuk menjebakku, ya?" balasku dengan nada kesal. Awas saja jika
a di sini juga. Sudahlah, nanti Om jelaskan. Kita langsung k
Bai
luar dari restoran itu. Ia menuju parkiran. Aku mengik
a Maya juga bakal ke sini," ucap Om Be
a Om bisa bersama Tante Maya jug
estoran dan mendekatimu. Dia bilang, dia hendak ke rumahmu, tapi tidak jadi karena kamu mau per
a nggak Om ngapain di
rekan kerja sekaligus mau meeting di sana. Setelah itu Maya langsung
rbohong. "Ya, sudah, sekarang kita mau ke mana? Aku nggak mau ya ke tempat-tempat umum lagi
lirikku dengan tatapan jahil. "Kamu
encari alasan. "Aku hanya menagih janji dari Om. Tad
g sepi sekaligus yang bikin kamu senang," uca
hati, aku tersenyum senang karena merasa diprioritaskan. Om Berend memang berbeda dengan Mas Dion. Jika Mas Dion sangat memprioritaskan pekerjaannya, Om Berend justru lebih memprioritaskan pasan
mahnya semasa kuliah, Tante Maya pernah cerita kalau Om Berend punya beberapa usaha, diantaranya adalah usaha property, café, dan beberapa toko fas
a Selatan. Ia memberhentikan mobil itu di depan sebuah rumah yang t
lalu," jawabnya. "Ayo turun, Luna. Ka
un dari mobil dan memasuki rumah itu. Aku pikir rumah itu kosong, ternyata ada seoran
aligus yang bersih-bersih di sini." Om Bere
Sugeng. Aku tercengang saat Om Berend memperkenalkanku sebagai istrinya, tapi aku juga heran ke
ukku dan Om Berend. Kami berdua pun memasuki rumah tersebut. Aku masih me
an apa? Biar saya siapka
Berend. "Pak Sugeng sebaiknya membersihkan halaman
k, T
Berend menggandeng tanganku ke dalam sebuah kamar. "K
ai keponakan istriku," balas Om B
ng namaku Maya?
akan mengatakan pada orang-orang kalau istriku bernama Lu
mbohongi Tante Maya. Atau jangan-jangan Om Berend sudah sering bermain dengan perempuan lain di belakang Tante Maya? Ah, buat a
i dulu, Lun?"
i tiga kali har
ing? Terlalu bersemangat u
dah mencoba merayunya dengan memasuki kamar mandi saat ia sedang mandi, tapi ia melayaniku dengan tidak sena
sedih karena diabaikan oleh suamimu. Sekarang ada aku yang akan melayanimu dengan sepenuh hati," bisiknya
arik lengan Om Ber