empat itu. Namun, sebuah tangan mencengkeram bahunya dengan kuat
ari dia. Namun Lisa telat selangkah. Sosok seorang dengan tubuh tinggi besar mu
jur tubuhnya. Lisa menarik tubuhnya ke belakang. Sesaat dia menole
ak bisa menopang tubuhnya, karena benturan yang keras tadi melukai mata kakinya. Saat Lisa menyeret tubuhnya, tiba-tiba kakiny
tas Lisa melihat sosok pria itu tertawa menyeringai menakutkan. Pria misteriu
kau? Apa
itu dengan suara lantang menggelegar, membuat
nya. Sedangkan salah satu dari mereka membawa sesuatu ya
ngan kasar di lantai. Mata Lisa terbelalak sempurna saat
k mendekati Ibunya dan untuk kesekian kalinya, kembali tangan kekar itu menarik kaki Lisa. Seolah orang
peluh mengalir melewati hidung dan pipinya. Mimpi buruk yang te
rengah-engah, degup jantungnya tak beratura
eringat terus membasahi tubuh Lisa, tangan Lisa bergetar hebat bersamaan rasa sakit yang menjalari
lagi. Dia takut jikalau mimpi itu akan datang lagi menyambangi diri
i mimpi buruk lagi?" Lisa men
turun dari ranjangnya dan duduk di depan lemari. Di raihnya botol obat dan meminum satu tablet obat tidur. Lisa menatap dirinya sendiri dan menepuk-nepuk dada
°
tu terjadi layaknya sebuah drama yang berkelanjutan. Dia pun menceritakannya
netron yang bersambung dari hari ke hari." Bianca menghempaskan tubuhnya di atas
ut," beo Lisa lirih.
a?" ta
," balasnya. Lisa menghela napas. "Dan y
itu akan datang la
ebahkan tubuhnya tubuhnya di atas rerumputa
n. Sepertinya malam itu akan turun hujan dengan lebat. Sambaran pet
i tampak resah, dia mulai mengigau tidak karuan. Gerak-gerik tubuhnya seolah sedang resah
ang belum bisa tidur masuk ke dalam kamar Lisa. Melihat Li
°
ru itu dengan asal. Ya, ini kebiasaan pagi yang sering Bianca lakukan. Menyambut mata dengan alam luas adalah hal yang san
enjadi perantara untuk Bianca dan alam bebas, kini tidak ada lagi. Siapa yang
kuat dengan lantai. "Di bawah tangga." Kira-kira seperti itu tulisan
yang tidak jauh dari kamar. Mau meminta bantuan ke siapa?
mis, tapi .... Ah! Sulit dikatakan. Yang je
jak tadi. Seluruh tubuh Bianca mendadak lemas saat pandangan benar-benar sampai ke bawah tang
nca. Semua di rumah ini masih berselimut mi
mang. Terhenti sesaat, Bianca tidak menyadari jika ponselnya tengah bersa
, L
aik-bai
k-baik sa
kemarin!" Suara di sebe
ng tiba-tiba memenuhi pikiran. Namun
rkataan Lisa di detik berikutnya. "S-siapa?" Tiba-tiba suara Lisa berubah. Bianca terkejut
tuk kali ini mimpinya benar-benar aneh. Dia memegang k
ret diri Bianca yang begitu tragis. Rambut kusut sebab berantakan dan basah karena keringat. "Kepalaku
um sempat dia menuruni anak tangga. Bianca harus mendengarkan suara jeritan Lisa. Bianca
enghampiri Lisa dan menepu
ang t
oba membangunkannya. Gadis itu menggoncang-gon
n! Kau kenap
ik tubuh Lisa dan berusaha m
at sekali
memberi cipratan air dari botol air mineral yang
aku?" l
ik napas lega dan terseny
ndangannya dan kemb
pa?" tany
t sebuah bayang
yangan?" Lalu Bianca tertawa. "
gkin sedang bermimpi. It
Lisa, aku tahu ini begitu sulit untuk di nalar. Aku pun tidak tahu sebenarnya apa yang
sa yang tampak pucat. Lalu Bianca kemba
aha mencari tahu
°
uah pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Dia langsung m
melajukan mobil dengan kecepatan tingg
merah. Claire menepuk setir mobil dan
menggelengkan kepalanya. "
. Mobil melaju dengan kecepatan rata-rata karena siang itu jalanan sangat ram
jam tangannya dan kembali fokus melihat jalan. Jarak yang
alip mobil-mobil yang ada di depannya. Hingg
dari mobilnya dan lang
n Lisa tadi sudah a
E
kan oleh Claire saat
siapakah Bia
E CO