re. Meskipun begitu, Claire juga tetap harus menjaga sikapnya. Dia
g itu terus menatap tajam pada Claire dan Adam. Tangannya mengepal kuat
dengan expektasiku!" Duduk dengan me
°
tas punggungnya. Sedangkan Lisa masih de
hulu. Aku akan menyusul n
nggu di
roti terakhirnya. "Mom
a netra nya menangkap sesuatu. Lisa ber
nkah
a menarik tangan Lisa membuat gadis it
a obyek yang membuatnya bertanya-tanya. Sang kakak masih terus
an." Lisa memegang dagunya. "Tapi ak
inkan permen karetnya. Walaupun permen karet itu sudah berubah war
cara denganmu." Lisa kembali membu
e .
ingat kejadian itu. Lisa kembali tering
bungannya? Ap
anya menabrak kursi depan dan
laku," pek
lahkan sang sopir bus. Bianca dan Lisa berdiri,
ua penumpang yang kebanyakan anak sekolah, karena me
h menginjak rem tiba-tiba." Sopir
yang terjadi, pa
elokan. Bapak jadi terkejut dan reflek menginjak r
mbil menggelengkan kepalanya dan ad
gan anak kecil itu?
yang duduk terbengong tepat di depan bus. Mungkin ka
sung menggendong anak kecil itu dan meminta maaf. Sang sopir b
ruh anak-anak kembali ke tempat duduk masing-
pohon depan kelasnya. Seperti biasa di
berganti menit sampai bunyi bel tanda masuk untuk pelajaran terakhir berbunyi. Namun, buku gamba
trasi?" Lisa menutup buku gambarnya, dia mem
tupi kota Nevada. Sebuah mobil masuk ke dalam garansi r
melepaskan jaketnya. Setelah itu melipat
u saja masuk rumah. Pria dengan banyak tato di lengan kirinya me
mah Claire,"
Marco meng
langkah masuk ke dalam kamarnya. Marco yang mendeng
u menyusul Janet mas
°
. Pria itu duduk seorang diri di meja bertender. Tangan pria itu men
seorang bartender mendekatkan botol whis
rtender cantik itu. Dia menuangka
?" Adam mengibaskan tanga
ku?" Barbara mengangkat gelasny
der itu. Selesai menghabiskan minuman
cap Barbara membalikkan gelas yang ada
abuk. Bagaimana bisa kau akan men
ukankah akan lebih baik jika aku menemani
habis. "Aku tidak masalah, tapi aku
sidang perceraianmu?
dengar kalimat dari Barbara.
kau ada di Bar ini dan
nya ingin mengh
minuman bersoda itu ke da
menghadap Adam. "Aku melihatmu sering datang ke Bar ini. Berbeda denganmu yang dulu." Barbara bangkit dari duduknya. "Jika kau butuh tempa
akhirnya, pria itu meminumnya dari b
s orang mabuk. "Aku minta s
h botol. Dia berdiri tepat di depan Adam
las yang ada di tangan Adam. Namun, pria itu justru marah. Dia be
botol lagi. Aku janji ini adalah botol yang terakhir." Adam memiringkan kepalanya dan tersenyum getir. Tiba-t
kau minum satu botol lagi, aku pasti
. Berikan lagi padaku
satu botol, tapi d
ara. Wajah itu bersemu merah menandakan dia
ebut pada Adam. Senyum sumringah kembali terpancar di wajah Adam saat men
"Malam ini aku ingin minum s
tiba-tiba pandangan Adam kabur dan perlahan m
k." Barbara mengambil gelas dari genggaman tangan kiri Ad
samping ada terus memperhatik
gan penampilan seksi. Pramusaji itu mend
ode pada pramusaji itu ag
n deka
agi pula dia sepertinya orang kaya. Bisa kita manfaatka
marahan Barbara. Gadis itu tampak tidak suka deng
mbali kerja. Pria
E CO
te
uarkan bunyi kar