annya lantaran pegal, setelah menonton film k
ia. Selalu seperti ini ketika mereka bersama. Adelia ti
sy ke sofa agar gadis itu terlelap lebih
menuju dapur untuk mengambil segelas air untuk membasahi tenggoroka
berendam sesaat. Pik
uju kamar mandi yang berada di kamarnya. Ia mengisi bathtub dengan
ruh dari bathtub-nya. Sebelum benar-benar masuk ke dalam
masuk ke dalam mangkok besar yang telah terisi air dan merendam tubuhnya hi
acara berendamnya. Ia beranjak pelan dan mengguyur
ikan acara mandi dan keramas. Kini ia keluar dengan membalu
celana dalam senada. Memakainya dengan cepat
el
h ke arah pintu. Ia mematikan hair dryer dan
udah ba
s itu menghampiri Adelia dan meny
elum puas
n. Gadis itu semakin
angkat jam berapa?" tanya Adeli
jemput aku jam segitu
an mandi dulu!"
annya sesaat sebelum benar-
an di Sekolah Dasar. Kedua orang tua Jessy telah meninggal di s
di saat menginjak ujian akhir di Sekolah Menengah Pertama, Ibunya Adelia pun meninggal
nit itu. Ia harus segera mandi sesuai perintah Adelia kala
eli melihat tingkah Jessy yan
elia kesal, tapi tetap saja Adelia a
elihat tingkah Jessy yang begitu manja. "Semoga, kamu dip
t di masa lalu. Tak ingin berlarut dalam kesedihan, ia
ihkan perhatian Adelia. "Masih jam enam,
kom. Dahinya mengerut kala melihat dua wajah wanita asing. Namun, saat menan
pat tinggal Ms. Carmen Adelia G
ama yang Anda sebutkan tadi. A
ri atasan mengantarkan gaun dan MUA untuk membantu Anda bersiap-siap. Kami
saya tidak memerlukan bantuan Anda. Lebih baik Anda berdua kembali ke Butik kalian dan katakan pada pimpinan kalian kalau saya bisa bersiap-siap s
berdering. Dari nada deringnya, ia l
berada di atas kasur. Dan benar saja, nama Alexan
angsung menyentuh tombol hijau di layar itu dan mendengarkan setiap per
a
yang telah aku siapkan untukmu!" p
egini? Saya bisa bersiap
unggu di unit kamu untuk bersiap-siap!" u
da
kan," sergah Alexander tajam
ang tidak mau dibantah itu, panggilan
ara Alexander yang semena-mena. Ia menghirup napas dalam
hat saja, apa yang akan kulakukan padam
mandi mengernyit heran meliha
Jessy dengan nada heran.
dalam-dalam. Kedua pipinya meme
berulah lagi!!
ya. Dan benar saja, kedua wanita dari Anderson Butik masih berdiri di sa
asuk, Nona," uc
tup pintu unit dan mempersilahkan mereka du
sebentar. Say
bali ke Butik. Karena kami masih banyak pekerjaan." Tolak wanita itu sopan.
p di kamar saja," ja
g membawa koper di masing-masing tangannya. Jessy men
bisik Jes
apa lagi yang seenaknya saja s
Jessy tersenyum geli. Karena tak biasan
put setengah jam lagi," bisik Jessy enteng. Gadis itu keluar kamar
h siap dengan rambut yang sedikit cu
terekspos tanpa lengan. Ditambah dengan bagian punggung yang
pat. Belahan gaun di satu sisi yang mencapai pertengahan pahanya, membu
high hells tujuh senti berwarna senada me
kata yang pas untuk disematkan
Nona cantik sekali,"
ntuan kalian. Terima kasih membuat sa
esanan Mr. Johnson." Salah satu wanita itu
ihan sekali!"
a, karena kami masih harus kembali
. Terima
kamar Adelia. Mereka tampak me
a kedip, ke arah Adelia ya
, Adelia mendesis malas. Ia me
banget, Del?" p
ata malas. "Biasa aja
a ini aku belum pernah lihat kamu yang kayak
ak baru kenal aku deh. M
h kayak gitu. Ekspresi apaan itu!" gerutu Je
gaun merah menyala itu segera menerima
turun s
dan berpamitan kepada Adeli
tik," ringis Jessy lucu. Hampir saja
ssy yang lucu itu membu
Buruan berangkat
Bye ... M
lama kemudian, satu panggilan masuk ke ponselnya. Siap
a.
ah sampai di apartemen kamu," u
awab Ade
lan te
macam dia, Tuhan." Setelah memastikan penamp
ma, seiring kedua kaki Adelia menyus
ai dasar. Saat pintu membuka, Adelia melangkah dengan anggun
i Aventador miliknya. Saat menyadari kehadiran Adelia dari jarak beberapa meter saja, laki-laki
aik ini. Gaun navy yang ia pilih benar-benar membu
akan ingin melompat dari tempatnya. Berleb
han nafasnya. Harum Vanila yang ia hirup malam it
menolak. Tapi saat gadis itu menyambut uluran tangannya, ia merasa dun
berangkat
ambu