ada di kamar Dax, saat ini keduanya tertidur sambil berpe
resek berisikan bahan makanan juga pakaian, dengan baju formal hitam da
Tok!
nggil pria bernama Toni, yang ta
uka matanya perlahan hingga sebuah suara membua
t siapapun ingin selalu jatuh ke pelukan Dax. Mungkin Olidia adalah wanita beruntung kar
lantas memeluk tubuh wanita itu semakin erat. "Ada
Bangun lah ayahmu datang!" ujar Olidia y
dia pu
anya aku? Kau
a, pria yang tak kalah menggoda dari putranya itu nampak tak terk
an?" tanya Toni p
lalu menatap sang ayah lag
papa akan masak sesuatu untuk kalian setelah kalian bangun!" u
tu dan segera membantin
yahmu bai
uka lagi kelopak indah itu setelah mendengarkan ucapan
ayahmu k
i, lupakan pr
nasaran!" Tanpa di duga, Olidia kembali ditindih membuat wanita itu menata
h Olidia, berusaha melepaskan semua beban di pikirannya yang s
gelam. Saat ini Olidia baru saja mandi dan bersihkan tubuhnya, pekerjaan d
terjadi dalam hidupnya, mungkin saja ia bisa bekerja kantoran dengan duduk di depan k
ia memiliki untuk pergi tanpa bicara apapun. Pintu Olidia buka dan terlihat
kalian belu
ena aku anakmu
jar Toni, kedekatan wanita itu dengan anaknya tidak bisa disangkal, satu s
alang pada umumnya, ia jarang melihat Dax membelikan barang mewah pa
aimanapun saya hanya wanita bayaran! Tidak lay
u hampir dua tahun, sampa
Tanpa diduga Dax bangun dan sudah berada di
jut, pria yang hanya memakai celana pendek
h sudah masak banyak!" ujar Toni yang sege
ti mau p
," balas Olidia, pelukan itu bu
ni libu
aru saja Tu
buat Olidia menoleh dengan mata kesal, namun balasan yang ia te
enci p
yang bicara sepe
" balas Ol
ergi, membuat wanita itu tak memiliki pi
makan merasa keroncong, dia menelan ludah karena makanan yang ada di atas mej
aha menahan diri dengan godaan makanan yang i
ap wanita yang ada di sampi
kanan dengan cukup rakus hingga nasi yang sedikit itu cu
kan adalah citarasa yang luar biasa. Selama dia bersama Dax, tak ada kata kelaparan,
hef yang terbaik!
tu sendok ayam kecap mentega padanya. "M
di sebuah kelurga yang harmonis, hanya saja ia kembali
kembali menyendok lauk ke piring Olidia. Ia tau apa yang terjadi pada putranya dan itu juga
akukan dulu amat berdampak pada metal anaknya yang tumbuh tanpa