, ya dia ibunya, orang yang melahirkannya namun enggan menganggapnya sebagai an
h pada Dax yang ternyata amat Mirip dengan pria bajingan itu. "Saya tanya sam
sedang keluar negeri k
ra pertamanya ini. "Kamu mending pergi deh sekarang, Saya gak mau kita m
a, aku mau sama mama!" ucap Dax, sedewasa apapun seseorang, di
pain kamu megang tangan saya, dengar ya walau waktu berlalu rasa be
keliaran? Atau---saya tau kamu memang nakal sej
nya mendapatkan perlakuan dan ujaran kebencian, berb
ak lain adalah ayah tirinya, mereka berjalan mendekat wanita itu lalu m
cap sang ibu yang memasang ekspre
ayahnya juga terkejut, mereka kira siapa yang sudah me
na ayah kamu?" tanya ayah ti
menanyakan pri
rtanya, apa t
h baik mati dari pada b
nya semakin dingin," ucap Felix
ar wanita paruh baya itu yang segera melepas jaket yang d
berikan aku jaket?" tanya Dax yang merasa sangat iri, se
"Bukannya kau banyak uang ya? Untuk apa me
perlakukanku berbeda?" tany
bunya yang membuat Dax tid
isteri yang masih dalam pengaruh emosi. Saat ini Felix tersenyum mengeje
dengan tatapan
kasihan, tapi coba saja kau mati, kali saja mama akan me
h pergi, Dax Saat ini hanya terdiam. Di saat semua orang men
lat membuat Dax melihatnya lalu terlihat senyu
lidia heran. "Tuan Dax, ada apa dengan
mulai terdengar menyayat hati, pelukan yang semulanya biasa perlahan mulai mempererat membuat Olid
u di sini bersamaku, aku jamin selama
tiba?" tanya Olidia yang mendapatkan serangan me
kulit mereka, sejak kejadian tangisan itu, Dax tak banyak bica
emberikan lelucon, namun seakan tuli, Dax tak merespon
ciuman yang sensual bersamaan dengan nafas pu
ir ia di angkat ke atas tubuh pria itu dan dengan
mereka, mata sayu yang terlihat membuat Olidia m
segera membawa Olidia menuju kamar, ked
na aktifitas yang mereka lakukan, namun semua ucapan dari ibunya masih tak bisa
ya lalu membawa wajahnya untuk saling bertatapan. "Hei, apa yang membuat
lalu memeluk tubuh Olidia dengan erat
kau maksud
a terdiam sambil menenangkan kepa
? Ada
rgi untuk bebe
jika hanya menungg
ikut ber
han aku akan ikut!"
Pria itu rupanya mengambil dompet lalu memberikan bend
ong, aku akan mengirim semua y
mbuat Olidia membuka Dompet itu, matanya yang semulanya biasa saja
g yang ter