pintu, Mutia mengetu
to
g dari dalam rumah. Pintu terbuka l
anya Mira kakak
k, adik kakak
ti ini wajahnya." kata Mira ragu bahwa yang dihadapan dia adal
kak, nanti aku ceri
masuk, "Siapa yang meninggal,
malah menangis tersedu-sedu. Seketika seisi
" tanya Budi
, adik kak Mir
hat begitu juga keponakan Mutia tidak ada yang percay
mana kak?" tanya Mutia me
tiada Mutia." ja
Mutia lemas, dia
apat melihat Ibu untuk yang terak
k bisa dihubungi
semua mengusir aku, aku lalu pergi tanpa tujuan naasnya aku tertabrak mobil dan akibat kecelakaan itu wajahku hancur. Orang yang me
ya itu dia mencaci maki kamu dan keluarga kita yang miskin ini. Terjadilah pertengkaran antara kakak dan Ibu mertua kamu. Setelah kepergian Mereka Ibu tiba-t
aku adalah Mutia. Kakak sekeluarga tolong sembunyikan rahasia ini, kalau ditanya aku siapa? Bilang saja aku temannya M
uarga akan merahasiaka
nda setuju begitu juga kep
an yang ada diruang tamu. Mutia masuk k
an minta di jemput setelah 7 hari kepergian Ibunya. Bu Salma men
Ibu kena serangan jantung setelah kedatang
i berat kehilangan Ibu mu. Tapi kamu
g kesana biar nanti aku dijemput
ampai kamu benar-benar siap untuk memu
lam buat Papa." Kata Mutia
sedang duduk didepan ru
k cantik sekali?" t
temannya Muti
kalau harus hidup sendiri di desa orang. Suruh
tadi sempat terpukul waktu tahu Ibunya
saja mbak, biar dia tinggal dis
isa kesini. Dia sekarang orang ya
an dia sendiri. Biar dia kerja keras dan suks
pala," Mbak Tia kok cantik sekali, be
edak apa-apa B
penasaran dengan penampilan Tia yang sangat cantik dan putih. Beberapa Ibu-ibu Iri m
kalau aku adalah Mutia." Kata M
ng untuk biaya meninggalny
uat biaya pemakama
ia punya uangnya
uang pada Mira untuk
p miskin lagi, kak."
k akan selalu mendu
akan merasakan apa yang ki
mu Tia, kakak sayang
ling berpelukan, mere
dan berani dek." Kata M
ali ini kita dihina oleh
unyai kakak yang baik da
buatan mereka." Kat
keluarga dia diinjak-injak lagi. Sudah cukup penderitaan yang dia alami selama ini, setelah keper
mu dengan kamu." kata Bud
n tidak ada kenalan
api orangnya ramah
at seorang Pria sedang berdiri menunggu dirinya, Mutia sama sekali tak mengenali pria tersebut. Dan ketika pria itu berbalik a
amu?" ta
dia tersenyum pada Mutia. Mutia ingin t