gu
an mendekati meja tempat Abhi du
ngguh Jantungnya berdetak sudah tak karuan. entah ap
Abhi. Ia meletakkan makan
p Dea langsung mengintrupsi
asi ya Mbak.
ada satu yang ingin ia tanyakan pada Ab
njak dari sana membuat Abhi
agi mbak di sini? Kami
menyantap makanan. Namun pertanyaan ini harus ia tan
mencoba tenaang
an sendok yang tadi sudah ia pega
Mas. Soalnya wajah mas mirip dengan teman saya." Baik Abh
? Lagian bukannyaa anda sudah tahu tadi namany
mem
Dea memakai cara super aneh
Ia bodoh dan sangat bodoh. K
k sedang mabok kan?
ah wanita yang du
h sialan ni cewek bilang gue
seperti orang m
orang normal tingkahnya be
a. Ingin rasanya ia menyobek mulu
nya nama temannya mbak ini. Teman kan? Bukan pacar?" balas Dea
a Abhi yang akhirnya buka suara. Tambah lagi Dea bisa me
kalan susah. Sudahlah
l-Fajar atau bukan." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Dea lang
selain keluarganya. Dari mana g
ni pelanggan lain. Tatapan Abhi bah
itu. Baik di dunia bisnis maupun dunia pertemana
sebenarnya'-batin A
Abhi?
munannya saat seseora
tap Ind
h? Ada apa?
" tanya Indah
anya? Nggak ke
terhenti karena penolakan Abhi. Pria itu tiba-tiba memundurkan
g fokus. Kita lanjut
sih tersimpan banyak kebingungan. Apalagi Abhi yang
sedang melayani tamu lainnya. Ia juga ingin menanyakan tentang nama yang tadi disebutkan pelayan itu pad
elayani tamu yang lain. 'Siapa dia sebenarnya?'-batin
*
tersebut. Ia yakin jika di sana terlalu lama, ia takut akan menyeret gadis pelaya
ahukan nama lengkap dirinya pada orang-orang. Lagian cukup orang tahu
gi kalau buka
ne
ne
ma itu. Apa gadis
ma
grrr
ngan kali ini. Sepertinya siang ini ia harus meminta penjelasan dari gadis te
*
iak Dea berpamitan. Ia tak bisa menyebutkan teman satu tim nya s
mang selalu pulang cepat. Teman-temannya yang lain pasti masih berkumpul di cafe,
berlari terburu-buru menuju halte bis
yang biasa ia naiki langsung datang dan siap u
cafe, Abhi baru saja
nya selalu memerintahkan untuk cepat ke sini tapi
sini. Dan ia akan menanyak
dan tak terlihat gugup sedikitpun
penuh senyum. Abhi hanya mengangguk. Matanya lebih fokus mencari ke
h pandang Abhi lalu kemb
sanannya?" uca
n pecel ayam, minuma
an pesan pecel ayam deng
ar yang memang menjadi pembatas menuju tempat barista dan dapur. Namun baru
a?" tanya Abhi sedikit gugup namu
gkerut. "Pelay
agi menjamu saya
pak ber
mu?' "Resti
gsung mengarahkan pandangannya mengitari ruanga
gikuti arah tunjuk Lea. Na
is itu. Gadis yan
eru Lea bersemangat. Seolah ia tengah menang
e. Man
a, Resti sama Dea. Anda bilang bukan Resti, otomatis itu Dea. Kalau Dea sudah
Lea suarakan. 'pergi? Lalu apa gunan
aya bantu lagi T
k menatap Lea. "Kam
er
er
langsung mencurigai pria di depannya. Untu
Sepertinya ia akan dituduh sebagai penjahat jika tetap melanjutkan bertanya.
sar bercampur penasaran. Sebaiknya ia harus datang lagi beso
*