img DIGILIR BESAN DAN MENANTU - Rahasia Birahi Kampung  /  Bab 1 Penampakan Tak Logis | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
DIGILIR BESAN DAN MENANTU - Rahasia Birahi Kampung

DIGILIR BESAN DAN MENANTU - Rahasia Birahi Kampung

Penulis: Fajar Merona
img img img

Bab 1 Penampakan Tak Logis

Jumlah Kata:1632    |    Dirilis Pada: 28/01/2025

mencangkul di sawah, langkahnya tetap ringan, seakan tenaga dalam dirinya belum habis terpe

rdiri di tengah sawah itu, tampak usang dikelilingi ilalang tinggi. Sawah itu sudah lama tak di

, pandangannya menangkap gerakan sam

gkrong di gubuk sore-

n langkah perlahan, lelaki tua mendekati gubuk, setelah menunda bawaanya dekat pematang. Suar

an genit, diiringi tawa kecil seorang wanita. Suara itu tidak asing ba

siapa ini sebenarnya?" b

mengintip dari celah dinding gubug bambu. Ia merunduk hati-hati

na bongkahan es batu. Matanya membelalak, mulutnya ternganga,

beralaskan tikar kusam, dalam keadaan telanjang bulat. Rudalnya yang hitam, berukuran sedang, t

laki, sedang membungkuk mengenakan kembali celana dalamnya. Lalu menurun

rgeletak lemah, memejamkan matanya. Tubuh dan wajahnya berkeringat, tam

tanya lelaki itu dengan suara parau

ndengarannya sambil menahan napasnya, tak ingin ke

memang jauh lebih besar dan panjang, tapi... kalau kekuatannya sih sama

n menarik tubuhnya bangkit dari tel

panjang itu emang beda banget rasanya, walau durasinya sama

g barangnya melebihi punya akang? Gak mungkin ada lah, Sih." Lelaki

ya, hihihi." Wanita itu kembali cekikikan sambil mengenc

ang melebihi punya akang, percaya deh. Sih?" Lelaki yang

kin?" tanya wanita itu samb

e

intip dan fokus nguping itu, seketi

maksud akang yang masih normal lah, Sih. Bah Akin mah udah peot, bau tanah, udah reyot, panj

rdesir menahan amarah. Harga dirinya sebagai lelaki tua tela

h Akin udah tua, tapi dalam-dalamannya kita kan gak tahu, hihihi" W

umbo?" tanya lelaki itu sambil menarik

ktu dia mandi di sungai, kaya terong ungu yang gede itu kang, hi

un, selama beberapa menit sebelum akhirnya memutuskan untuk mundur perl

an yang ia injak. Di sepanjang perjalanan pulang, pikirannya kacau. Obr

s dan dihormati oleh banyak orang, walau hobi kawin. Wanita itu pun dipanggilnya Ustazah T

ung sebelah. Mereka merupakan besan. Anak Us

gkuhan seperti ini bisa terjadi di antara keluarga yang begitu dekat? Perse

dar rahasia yang ia saksikan. Ini adalah beban besar yang haru

pada Ustad Basri? Ata

abah? Udah pada gak waras apa? ngapain barang abah disa

ak pernah membayangkan akan menyaksikan hal seperti ini. Sebuah kenyata

reka, menyeret nama baik mereka, namun juga

segalanya," desis Bah Akin deng

*

i panutan dan dihormati seluruh warga kampung. Mantan pegawai desa beralih profesi men

g hayatnya. Penampilannya selalu terjaga, mencerminkan masa lalunya sebagai pegawai desa yang terbiasa tampil prima. Panca

giatan kemasyarakatan. Silaturahminya terjaga dengan baik, tidak hanya dengan tetangga tetapi juga dengan

ti, di rumah sederhana tetapi cukup bagus

erhatian. Meskipun begitu, dia tetap setia merawat dan menemani Mak Siti dengan penuh ka

lan kaki saat berkunjung ke tetangga atau pergi ke sawah, meskipun memiliki sepeda ontel dan sepeda motor. K

rhasil. Dia memiliki sawah dan kebun yang luas, juga beberapa kol

anen kepada tetangga, membantu anak-anaknya yang sudah menikah, atau memberikan perhatian lebih kepada para cucunya. Bah

bagai seorang pria yang berpengaruh. Melengkapi sikapnya yang tenang dan bijaksana, tersimpan p

a tangannya menggenggam erat sabit berkilat terkena sinar senja. Angin berembus lembut, men

ng menyambutnya. Dua bocah kecil berlarian

erusaha mencapai kaki kakeknya dengan tangan mungilnya. Sementara kakaknya,

ranya berat namun penuh kelembutan. Nayla tertawa kecil, lalu melepas pelu

yaman, ditemani setumpuk pakaian yang tengah dilipat. Wajahnya ayu, khas perempuan ko

u. Embah capek habis dari s

. "Enggak, bunda! Dim

namun penuh kehangatan. "Hahaha! G

ngan bangga. "Dimas tadi makan

lih sabit dari tangan mertuanya. "Silakan

"Terima kasih, Neng.

unya. "Main yang rukun, ya. Janga

ana desa begitu asri, rumah-rumah berdinding tembok dan kayu berjajar rapi, walau agak berjauhan, pekarangan

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY