img Hasrat Liar Darah Muda  /  Bab 8 Penampakan Keisha | 27.59%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Penampakan Keisha

Jumlah Kata:1211    |    Dirilis Pada: 02/01/2025

ugup, "anu... eh... ehm..." Sia

sabar, menanti kel

dengan... Ibu Ke

ada j

.. su

ngan Bapa

maaf, Firhan

inya yang lentik meraih gagang telepon di mejan

tag dada kirinya sebagai Regina S., meletakkan kembali telep

ditunggu di sebelah sana," ucapnya sambil menunjuk se

kan diri. Dia tampak senang saat aku menyebut namanya

sa menerima kekuranganku. Apalagi, secara alami, aku adalah tipe orang yang cenderung tertutup, sedikit antisosial, dan terlampau kaku. Memulai percakapan dengan orang asing selalu menjadi tantangan ter

namanya Fir

, aku berdiri sambil mengangkat tangan, seperti anak sekolah yang ketahuan telat. Kudengar beberapa o

rhan? Kenalin, aku Keisha," uc

y berwarna biru langit itu membalut erat setiap lekukan pantat, paha, dan kakinya yang jenjang. Jilbab hitam polos yang dikenakannya justru semakin menonjolkan keindahan wajahnya. Hidungnya mancung sempurna, bibirnya tipis dengan polesan lipstik merah menyala. Cantik sekali dia, batinku mengakui. Keisha memiliki tubuh yang aduhai. Lengan yang ramping, pinggang yang ramping, dan kaki jenjang mengingatkanku pada Lia, m

mati pemandangan mem

a?" tanyaku akhirnya, berusa

putihnya yang rapi. Mata coklatnya berbinar jenaka, seolah mencibir kekakuan yang terpancar jelas dariku. Pipi mulusnya sedikit merona, entah karena riasan atau memang bawaan lahir. Di

jawaban. Aku memang baru pertama kali bertemu Keisha, di lobi megah kantor pusat perusahaan ini. Hari ini adalah hari yang menentukan, hari di mana aku akan menjalani

jejak wewangian yang semakin kuat, bagai bisikan halus yang mengajak untuk mendekat. Pikiranku tiba-tiba melayang, membayangkan bagaimana rasanya memeluk tubuhnya dari belakang, merasakan kelembutan rambutnya yang hitam legam. Saat dia berjalan, perhatianku ta

ja resepsionis. Tapi Keisha malah berjalan ke arah sebaliknya, ke sisi kiri lobi yang tampa

"Kita naik lift barang aja, kalau naik lift yang itu pasti rame jam segini," jelasny

m segini, pukul sembilan pagi, adalah jam sibuk. Karyawan berdatangan, tamu-tamu mu

di bagian paling samping bangunan ini. Sebuah pi

orang bisa naik lift ini, hanya orang-orang spesial seperti aku aja yang punya akses. Hihihi," ujarnya

tau jangan-jangan dia punya koneksi khusus, mungkin anak pemilik gedung pencakar langit ini? Rasa penasaran kembali

kecil yang berada di sisi pintu. Terdengar bunyi "bip" singkat, dan pin

di dinding sebelah kiri, menyisakan ruang kosong yang cukup lebar di antara kami. Aku berdiri menghadap pintu, mencoba menjaga pandangan tetap lurus ke depan. Keisha, sebaliknya, berdi

temu dengan tatapan Keisha. Dia sedang memperhatikanku. Aku langsung mengalihkan pandangan, merasa salah tingkah. Rasanya seperti sedang diawasi secara intens, seperti ta

Senyum manisnya tadi terasa seperti tope

selambat ini? Atau waktu tiba-tiba melambat? Masih ada 66 lantai lagi yang harus kulalui bersama Keisha dalam lift barang yang sunyi in

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY