img Hasrat Liar Darah Muda  /  Bab 9 Sedotan Maut | 31.03%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Sedotan Maut

Jumlah Kata:1134    |    Dirilis Pada: 02/01/2025

ya, Han!" suara Keis

ya. "Ehm, iya," jawabku singkat, m

anya. Perlahan, dia melepaskan sandarannya dan melangkah mendekatiku. Tanganny

ku menempel erat pada panel dingin. Keisha terus mendekat, dan dengan gerakan tiba-tiba, dia mendorong tubuhku dengan lengan tangannya yang masih menyilang di bawah dadanya. Aku terkeju

sha terlihat sangat santai, ekspresinya datar namun menyimpan aura dominasi yang kuat. Aku kembali melirik ke layar display lift. An

kan wajahnya ke wajahku. Perbedaan tinggi badan membuat dia harus sedikit mendongak saat berb

mengeluarkan gumaman bodo

tersentak. Senyum manisnya benar-benar hi

n kehilangan kata-kata. Gila! Wajahnya memang cantik bak bidadari, tapi saat m

i?" Ujarnya dengan nada sinis. Tangan kanannya bergerak cepat, mencengkeram payudaranya sendir

? Apakah ini semacam ujian tambahan yang aneh untuk bisa diterima di perusahaan

ar-benar di luar dugaan. Dia terse

nya dengan nada menggoda yang mengerikan. Bersamaan dengan itu, tangannya berger

g tergerai indah. Kemudian, tanpa ragu sedikit pun, dia melepaskan kancing celana

gaku, suaranya sarat akan tantangan dan... sesuatu yang lain, sesuatu

kecil berwarna pink yang menggemaskan. Tubuhnya sekarang hanya tertutup celana dalam mini yang nyaris tak mampu menyembunyikan apa pun. Di hadapanku, terpampang jelas keindahan tubuh seorang wanita, dua gunung kembar dengan ketinggian yang membuatku terpana. Napasnya memburu, begitu juga nafasku. Suasana di

pemandangan di hadapanku. Keisha menangkup payudaranya yang tampak montok di balik blus ketatnya. "Kamu nggak mau pegang ini?" lanjutnya, senyum nakal tersungging di bi

-tiba menjadi sangat liar ini. Keisha, dengan segala pesonanya yang be

esah sensual. Aroma parfumnya yang manis bercampur

pat. Sial. Kenapa dengannya? Apa dia s

at, merapatkan dirinya ke tubuhku. Wowww. Sensasi kenyal dari dadanya terasa jelas menempel di dadaku. Dari j

di atas celanaku, tepat di bagian selangkanganku. Dia pasti merasa

nnya yang kecil berhasil menyelinap masuk ke dalam celanaku, menerobos karet pinggang tanpa melepaskan

k turun juga celana dalamku. Mataku terbelalak menatap aksinya yang begitu berani dan terbuka. Ia menatap "pedang pan

tang penisku. Tangannya bergerak naik turun, mengikuti kontur tubuhku. Kurasakan sentuhan lembut dari ku

idak terlalu kuat, namun mampu membuat penisku terasa geli dan nikmat secara bersamaan. Ia melakukannya sambil menatap wajahku intens. Aku hanya bisa mendongak, berusaha me

nya Keisha, matan

yang diberikannya. Kemudian, tanpa aba-aba, K

nsual melingkupi seluruh kepalaku. Nafasku tercekat. Sensasi yan

angat lihai, seperti seorang profesional. "Achhhh... achhh... haahhhh," aku tak kuas

, mungkin karena rasa tidak nyaman akibat penisku yang menyentuh bagian b

daku. Pertahananku mulai runtuh. Aku hampir m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY