img Asisten Pribadi CEO yang Terlalu Mempesona  /  Bab 4 Kulakukan Semua Demi Karen | 16.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Kulakukan Semua Demi Karen

Jumlah Kata:1142    |    Dirilis Pada: 10/11/2024

sadarkan diri. Ia menerobos orang-orang di depan pintu rumahnya begitu saja. "Karen!" teriak Lona saat memandangi tubuh kecil Karen yang te

ataran Rumah Sakit Satria Medika. Tanpa pikir panjang Pak Agus –Tetangga Lona– pun langsung menuj

dari mobil itu dengan membopong Karen yang masih kejang-kejang, walau sudah lebih lemah dari sebelumnya.

naga. Dengan sigap perawat yang ada di sana mendorong brankar dorong dan

buat Lona hampir saja menjatuhkan tubuh lemah Karen ke lantai. Untung saja ada Suster tadi yang segera menangkapnya dan membaringkannya ke atas brankar. Sementara, badan K

n ikut bersedih menatap nasib Lona yang tak kunjung mendapat kebahagiaan. Lihat saja sekarang. Diantara guyuran hujan yang tanpa

embahayakan nyawanya. Hanya satu yang ia pikirkan sekarang, yaitu cepat-cepat sampai di rumah mantan suaminya. Untuk apa? Untuk

ananya dulu. Ia pun segera mendekati pintu masuk rumah cukup mewah itu tanpa membuang waktu lebih lama. Tok. Tok. Tok. Lona mengetuk pintu depan rum

rang sambil membukakan pintu kayu itu. Hingga saat pi

cap keduany

elihat sahabat karibnya yang dulu selalu menjadi temp

an bukan lagi Nyonya Zulfikar. Jadi, ngapain loe dat

ar. Apa yang sedang kau l

ang. Aku Nyonya Zu

r tidak percaya dengan ap

yang baru saja keluar dari dalam rumah itu. Ia pun langsung merangkul pinggang Karisha

r Lona setenga

Zul dengan eks

kata Lona dengan nada yang bergetar. Sambil men

tangan Lona yang sedang menunjuk ke arahnya. Ia pun segera membalas

jang Karina. Lona memalingkan wajahnya dengan ekspresi jijik. Sungguh, ucapan itu juga pernah ia dengar dar

dari belakang!" Lona ingin menjambak ramb

tubuh Lona hingga tersungkur di lantai. Karina ter

Aku tidak segan-segan untuk membal

ak rumah tangga kita?" Air mata Lona

a tak ada hubun

dia pasti yang sud

na cinta Mas Zul sekarang udah buat gue doang. Jadi, loe jangan berpikir untuk bisa merebut perhatiannya lagi!" tambah wan

mpuan ini?!" tanya Lona dengan air mata yang semakin deras. Zul pun tak menjawab. Ia hanya terdiam

pengakuan itu bak sambaran petir di siang bolong. Sungguh, ia tidak menyangka jika lelaki yang dulu sangat dicintainya bisa dengan g

apa Karen ikut kamu fitnah, Mas? Kenapa kau tidak mengakuinya sebagai

ak suka sama anak penyakitan itu. Bikin repot

iba-tiba. Jika Karen kaget akan sesuatu hal. Lona pun belum menceritakan perpisahannya pada gadis k

i gue. Kalau loe nggak bisa terima anak sua

ngan bentak-bent

tak akan pernah menunjukkan wajahku lagi di depan kalian. Tapi, aku mohon bantu Karen di rumah sakit, Mas. Penyakitnya kambuh dan biaya ruma

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY