ngek Lona sambil berusaha melepaskan diri. Namun, usahanya gagal. Ten
umam Pak Raymond dengan ekspre
laki-laki itu tersungkur sambil memegangi alat kelaminnya yang terasa linu. S
Nafasnya pun tersengal-sengal. Rasanya seperti hendak terputus. Sedang kakinya sangat berat untuk i
juga!!" teriak Pak Raymond yang ternyata malah mengikuti Lona d
ang yang tidak suka ditolak wanita. Dia akan tega melakukan apapun demi melancarkan keinginannya tercapai. 'Nggak. Gue ngga
rcepat lariannya. Ia terus memaksakan kedua kakinya untuk bergerak ke depan. Walau itu
sambil memegangi ka
ri dari saya Lona?" ujar Pak Raym
ia pun segera bangkit. Kemudian dengan tertatih Lona
a Pak Raymond lagi. Lona pun membenarkan ucapan atasannya itu. Namun, ia tid
ngan tangga menuju lantai satu. Jadi, Lona langsung berjala
terasa sangat sesak sekali. Belum lagi langkah kakinya yang semakin mela
a Pak Raymond sambil terus mengikuti Lona. Walau ia hanya berjala
ekad Lona dalam hati. Ia pun terus melangkahkan kakinya selebar yang ia bisa.
dengar suara Pak Raymond yang semakin dekat. Lona terus be
luar dari kantor ini. Jangan menyerah Lon. Ayo, se
Namun, Lona pun tak mau tinggal diam. Ia tidak mau menjadi budak nafsu Bosnya itu. Makanya saat sebuah ku
. Melihat Pak Raymond tengah terjatuh di lantai. Lona segera menggapai handel p
mond sekuat tenaga. Saat ia hanya mamp
inya. Apalagi ia tau persis jika sepeda motor yang b
sud lain. Dasar laki-laki,' batin Lona saat melir
nya terperangkap di dalam rumah karena di luar hujan sangat deras. Sambil berjalan tertatih Lona memegangi perutnya yang semakin keroncongan. Uang dikantong jaketnya hanya tersisa sekitar dua puluh ribu. Sedangkan, dia j
ngkah melewati garis zebra cross yang tersedia. Tetapi, batu sampai tengah-tengah. Mendadak matanya berkunang-kunang, kepalanya terasa berputar-putar dan akhirnya
sebuah rumah sakit. Sambil membuka matanya ia
aku sekarang
ngan nada dingin. Lona pun langsung menoleh k
sama gue?" Lona menatap
ra-gara elo gue hampir digebukin sama orang-orang yang ada di sana. Dasar cewek gila! Loe cuma pembawa si
ari tempat itu dengan perasaan kesal. Di pintu masuk ia berpapasan dengan perawat yang tampak terkejut. Namun, Lo
nda belum sembuh benar," kata per
alte dan melanjutkan perjalanan yang hanya berkisar lima puluh meter saja. Kini ia merasa jauh lebih baik. Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun
sha sambil berlari cep