ke lantai, tapi pikirannya melayang jauh. Ia kembali menempatkan dirinya di kursi,
lpon Mbak Nia dulu,"
utuh waktu lama, sambungan telepon itu langsung terhubung. N
a mungkin Mbak Nia
pai seorang pembeli datang dan membuyarka
yang dipanggil malah
a perempuan itu b
" Jeni tergagap-gagap
u pesen es cendol dibungkus 5 plasti
sampai nggak sadar ka
an membungkukkan es
k Jen?" tanya Bu R
rtanyaan pelanggannya. Bu Rini ikut tersenyum. Ia la
adanya bergetar, situasi sudah cukup genting. Kalau Nida tak dikeluarkan dari rumah itu, ia nggak kuat membayang
k lantas memutar tubuhnya. Renita sudah ada di be
en? Bikin k
. Kamu ngelamun apa sih? Dari tadi aku lihatin dari sana udah
annya masih fokus ke arah ponselnya. Ia menunggu kala
nita soalnya Jeni pernah bercerita padanya tentang keponaka
sekilas, Renita menaikkan al
pak tirinya agak lebih parah s
Renita langsung duduk di depan
rah giman
p dia." Jeni menyodork
embacanya tadi. Sementara jeni menunggu dengan sabar respon temannya. Ia takut kalau ia nanti
" ternyata Renita lebih heboh dari dirinya,
u harus giman
nya malah belain suaminya terus? Dia
tak mengerti jalan pikiran kakaknya.
. Aku bingung ha
ya nggak bisa melindungi dia, Jen. Kalian
Masalahnya Mbak Nia dan Mas Aris itu sama-sama asli Jawa, tapi merantau ke Kalimantan karena ad
t yah, mundur kena, maju kena." Ia ikut merasa buntu dengan masalah Nida. Tak te
rasa rumit itu. Mereka menghela nafas panjang untuk mengi
a terasa lemas karena pikirannya masih tak bisa fokus. Sesampainya di rumah, ia m
g sedang hamil itu. Ia senang karena dalam beberapa bulan
nggak?" tanya Firman setelah melihat
tenaga. Firman merasa lega, ia pikir ist
yang dorong gerobaknya." Firman berjalan mend
g ke mana, Mas?" tanya Jeni, kepalanya
Fahmi kayaknya. Kalau Ib
hnya di punggung kursi . Ia menghela naf
g sejak tadi merasa istrinya agak berbeda. Biasa
s. Cuma lag
lkan tangannya di dahi istri
Aku pusing m
ak bersemangat. Ia pikir istrinya pusing karen
a tentang Nida ke Mas Firman, tapi melihat respon suam
n?" tanya Firma
untuk dibaca suaminya. Biarlah nanti dia baca sendi
an itu, ternyata ekspresinya sama dengan eksp
man akhirnya setelah sel
jangan cepat percaya sama orang," sahut Jeni,
an mendengus kesal dan
firman memutar bola matanya. "Coba kamu obrolkan dulu sama ibu. K
suaminya sudah setuju, sekarang ti