a, Jeni mengutarakan keinginannya ketika Bu Firda sed
ikan tangannya. "Apa Bapaknya N
Bu." Ia duduk menseja
aknya masuk kamar dan memeluk Nida padahal
nti kalau sampai kejadian mau bagaimana? Mau nangis
ng diharapkan Jeni. Dengan Bu Firda yang mulai terlibat perasaanya, i
hkan Nida. Kenapa yah Bu mbak Nia sampai kaya begitu?
ak bisa makan kalau nggak dikasih nafkah sam
ya seperti itu, Nia cuma bakal menyes
kiran sampai sejauh itu. 'Bismillah' Jeni melantunkan doa di da
ni, Bu?" tanya Jeni berhati-hati ser
a tak menyangka kalau Jeni
a Bu Firda meyakinkan dirinya kalau yang
sudah bergetar tak karuan. Rasanya ia ingin menarik kembali ka
. Penyesalannya bertambah besar karena Bu Firda masih belum meresponnya sejak tadi. Wanita yang waja
baik-baik, Jen?" Bu Firda
menggaruk leher belaka
enunduk. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena tak mempertimbangkan matang-matang kein
ran. Sejatinya ia juga ingin membantu Nida, tapi ia me
uanya langsung menoleh. Jeni merasa mendapatkan angin sega
" Bu Firda menepuk kursi disampi
bu. Banyak yang perlu dipertimbangkan," u
jawaban suaminya. Seperti dugaannya
gaimana, Bu?" tanya
nya. "Apa Mas firman sedang membe
. Dahinya berkerut-kerut, matanya menerawang ke
semua bahkan pada tidur di lantai. Apa nggak apa-apa kalau Nida juga nanti hidup seadanya dengan kita?" tanya Bu Firda membayangkan kalau semua anaknya berkumpul. Firman sendiri punya dua kakak dan satu adik yang semuanya tinggal di kota. Kalau dihitung dengan keluarga mereka, Bu Fir
Nggak apa-apa, Bu. Semoga nanti ada jalan lain." Jeni menjawab lesu lantas bangkit. "
n hidup yang tercetus begitu saja di kepalanya. Ia belum memikirka
dang cukup lama. Keduanya tiba-tiba diliputi rasa tak
" ucap Bu Firda seraya men
lama berkecamuk. Ia tak mau mengecewakan istrinya, tapi jug
i Nida bisa jadi kakak buat Gilang. Dia sepertinya agak kesepian. Kalau di r
doang juga nggak mungkin. Maksud Firman kan Nida juga harus sekolah. Kal
fas dalam-dalam. Ia membenar kan kata-
ida benar-benar dibawa ke sini. Ancam aja dulu, siapa tahu kalau Nia bakal mik
angguk. Ia setuju
t buat kambing dulu ya, Bu," pamit Firman lantas berjalan ke arah kam
irman dan Jeni yang mau menemaninya di usia tua. Mereka rela bekerja serabutan di desa demi menemani Bu
mengecewakan Jeni yang sudah be
ri pakaian, Jeni terkejut deng
baju buat nyari rumput." ucap Firman seraya mengambil
Jeni memiringkan tubuhnya menghadap ke dindin