R ME
ku masih menggunakan logikanya. Terlalu banyak gerak hanya akan membuang energi. Selain
emukul leher belakang Pak Malik supaya dia jatuh pingsan. Menyerang dengan cara
meraba dadanya, lalu naik ke
r! Sepertinya
nnya bergetar hebat. Benar-benar gawat. Telah terjadi sesuat
h Pak Malik pucat pasi. Tanpa membuang waktu, aku langsung melepas dasinya,
dulu,
ersebut untuk menyeka keringat pada tubuh milik pria yang lemah tak berdaya itu. Setelahnya
epuk punggung Pak Malik dengan le
saja..., semuanya ba
*
n membatalkan agenda Bapak dengan Nona Rosiana,"
telah aku menekan tombol bantuan sehingga
rti yang sudah dir
Pak,"
beliau terlihat sangat memprihatinkan, namun sekarang kelaku
terdekat ya," pintaku pada Pak
ti ini. Terdapat bekas lipstik di kemeja putih yang dia pakai sekarang. Pa
n seperti ini, aku pasti tidak akan menggunaka
*
dari tiga wanita menyukai pria yang mengenakan celan
pendapat tentang penampilannya s
pes
nya saat ini. Ternyata survei yang aku baca tersebut ada b
ok sama Bap
erusahaan yang selalu kubawa untuk memenuhi kebutu
k Malik mera
n panjang warna merah dengan belahan
GU!
liau sadar tidak sih kalau pas
aun itu ke Nona Rosiana dan sebelum itu ia memintaku untuk menjad
tunjukkan bagaimana penampilank
cap Pak Malik pada pegawai t
aris, siapa lagi kalau bukan diriku, Alba Ayuningtyas. Aku doakan semoga Bap
*
aku memastikan kembali bagaimana penampilan sang Pimpinan Pecitra. Dimulai da
. Aku membuka tiga kancing baju teratas pada kemeja yang beliau kenakan
unggu sebenta
merah yang sudah dipersiapkan serta gaun yang sebelumnya dibeli oleh P
*
di pintu masuk. Setelah itu, kami langs
atang?" Pak Malik m
anya. Aku pun segera menjawab, "Karena kita datang
hnya. "Alba, kamu tahu kalau a
ngan Anda kelak. Ini juga bisa menjadi latihan kesabaran karena salah satu
u mengerti," u
mpat makan lain untuk menikmati makan malam. Tidak peduli bagaimana kita bekerja ker
rgi?" tany
kah kakiku yang sudah mengobarkan semangat b
kan, Pak." Aku kata
duk saja di salah satu kursi. K
et, tidak peka pula. Dia kan mau kencan, seharusnya orang itu membiarkanku perg
an itu dengan gerakan matanya. "Kamu tidak sedang m
*