anku sendiri. Mengingat apa yang aku dan Aulia bicarakan di pantri kemarin, hatiku t
ntuk saya!" per
jadi barista kalau setiap hari kerj
nggan untuk melakukannya, namun perintah atasan harus dijalankan, daripada dipecat. Tida
a seperti yang biasa dilakukan, setiap membawa kopi ke ruangan bel
panas yang masih mengepulkan uap air itu di meja atasan
an air yang jatuh dari pendingin ruangan. Beruntungnya diriku karena saat bisa mengendalikan keseimban
hasil mengenaiku. Ada rasa sedikit menyesal karena hari ini aku mencepol rambut. Andai saj
tetesan air itu terhadap penampilanku, namun me
a sekarang!" pe
arkan pandangan yang tajam padaku seper
n alisnya untuk menunjuk kopi yan
g disuruh atasan. Itulah kalimat yang se
jejak ampas kopi mengarah ke salah satu sisi, artinya lelaki
i cangkir yang sama dengannya pasti karena dia
memastikan jika aku meminum kopi tersebut,
Pak Malik melipat t
malu, malu s
orang kehilangan akal sehat. Jika orang yang sedang sakit gigi meminum kopi buatank
umamku. Sialnya, saat aku berkata demikian,
uru-buru, lalu membalikkan badan
lang saja," ucapnya l
TID
ukan sesuatu yang tidak berkenan di hatinya, percayalah itu bukan sesua
alu berkata, "Pulang? Mana mungkin say
ir aku sedang membangkang. Sudah, abaikan sa
Pak," j
engulangi perkataan yang sebelumnya
un dengan kinerja yang baik selama ini, akan runtuh hanya kar
besok kamu tidak perlu kembali lagi ke perusahaan'. Jika engkau mengabulkan permohonan hambamu
ri menuju kursi beliau kemudian membungkuk padanya sa
k menjalankan tugas dari Bapak dengan baik. S
keringat juga mengintip keluar melalui po
besok k
kan keluar dari dalam dada. Tanganku dengan lincah la
ernah berbuat seperti ini. Rasa takut membuat kekuatanku melemah
besok k
buh. Namun, dalam situasi yang genting seperti sekarang, aku harus menggunakan casa tidak masalah jika membungkam mulut lelaki itu dengan cara menempelkan bibirku dan bibirnya lalu l
besok k
seperti sebelumnya, namun kali ini aku tidak langsung melep
dah mencapai batas," ucap Pak
uri rambutku yang tercepol rapi setelah itu beliau melahap bibirku dan melumatnya hin
n di area bibir Pak Malik. Aku percaya bahwa riasan bibi
ak aktif melepaskan sirkam yang tersemat sehingga rambutku tergerai den
lalu berbisik, "Ini akibatnya k
amu...," ucapnya lagi. Aku pun lang
Malik menarik tanganku yang sedang membungkam bibir lel
lik lelaki yang sedang memangku diriku saat ini. "Aku penasaran a
engge
mencegahku mengatakannya, aku tetap akan menyele
an kalau dipecat dari kantor, terlebih lagi hanya karena terla
dap ke bawah di sekitar bibirku. Mulutnya dibuka beberapa kali s
atu sama lain. Dia mendaratkan kepalaku ke permukaan dadanya
ngan pakaian dalam yang berwarna
lesaikan perkataanku yang se
*