orang yang selalu menjawab
mata tertuju padanya. Raut mereka yang sangar memang tak sepert
, Nona!"
hutang ayah saya sesuai dengan jumlah yang di janjikan oleh pak lukman. Seharusnya, dengan penjualan r
uard itu mul
utang ayah nona sendiri," jawab Roy yang membuat Naya terkejut setengah mati. Ia tak
ut dengan mereka," kata batin Naya seraya mengusap air matanya yang terjatuh."Tenang Kanaya tenang! Semua akan baik-baik saja. Kamu pintar dan ce
di atas pahanya. Ia berpikir, bagaimana caranya ia u
ambil ponsel yang ada di tas punggungnya. Jari jemari
ang yang di sampingnya mengambil p
aya?" tanya Naya kesal melihat ha
. Kami hanya melaksanakan tugas. Semakin nona menurut
enyangka ia akan terjebak di lingkaran hi
dak bisa lari dari masalah ini?" gumam batin Nay
Roy yang begitu perhatian di
n menyandarkan ke
k apa!" jawab Nay
kurl
.. Dr
Kedua matanya melirik ke arah R
kan sesuai perintah bapak!"
ka Asri!" perintah Ro
akut mulai menghampiri dirinya."Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Tak ada id
hnya kembali. Ia mulai menegakkan tu
a ke hotel De lena. Ada barang yang harus saya ambil
a?" tanya mer
saya tak akan kabur dan menyulitkan kal
yang seakan berdiskusi dengan k
nona. Jika barang itu sangat penting, saya akan
nyangka jika idenya gaga
**
, tolonglah turuti dua keinginan Bunda!" pint
a pasti sembuh. Alen yakin itu!" ucap Alen memegang
a membelai rambut putranya yang l
membuat Alen terkejut."Bunda mohon! Teruskan bisnis Bunda dan ca
e
mendesah dan tak habis pikir bisa
" tanya Alen memicing menatap foto kel
len. Foto seseorang yang telah menghancurkan hat
i hidupnya!" ketus Alen membuang foto
.. Dr
g di depannya. Dengan gayanya yang khas,
. Jari tangan kanannya mengepal mengisyaratka
mematikan ponselnya. Ia menghela nafas
apa yang seharusnya bukan milik kamu!"
*
seakan terjebak dan tak bisa lari dari orang
dengan mereka," gumam batinnya mendesah seraya menggi
at lokasi rumah pak Lukman y
ucap mereka me
a yang indah tak berhenti mengerjap mengimbangi
bisa lolos dari kejaran anjing buas yang akan menerkammu. Dan sekarang, kamu harus
rsebut. Kedua matanya berputar melihat beberapa
kl
na Inzen!" ucap Roy
uang kamar yang begitu lu
kah kamu bilang, pak Lukman ingin bicar
ya menjalankan perint
ng waktu, ia membalikkan badan dan be
na?" tanya mere
kejut saat salah satu dari mereka menggend
!" teriak Naya memukul punggu
u
tepat di atas
na!" gegas mereka
r tersebut. Kedua bola mata indahnya berbinar. Tatapannya memi
?" tanya Naya menangis seraya memu
mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tata
Bagaimanapun juga, dia pernah menjadi ayah kam
jika sang bunda begitu mencintai oran
nah memaafkan dia!" kata Alen sin
a hitamnya. Sudut matanya mengerut menat
rfect, Alen berjalan m
kl
Alen yang bisa membuka pint
pontan, mereka berdiri dan memberi
rjalan menghampiri mereka y
anya yang tajam membuat mereka tak mampu mendongakkan kepala. Ia tersenyum sinis me
dalam aksinya!" ujar Alen tersenyum sinis
rempak dan terhenti saat tanga
a menghela nafas dan mengitari
nnya, Mas!" kata Roy menjelaskan
tempat yang telah mengurung dirinya. Jari jemari tangann
nikah dengan tua bangka itu?" gumamnya me
an
Naya. Ia mendongak dan mencar
empelkan telinganya
enghajar kelima mantan bodygu
seraya memegang bibirny
engan satu tangannya. Matanya yang
tang menemuiku!" ketus Alen mel
a menoleh ke arah jendela kac
k memecahkannya," gegas Naya menarik
kembali. Tangannya gemetar seraya m
g!" Naya menarik nafasnya dalam-dalam dan kembal
an
empati Kanaya. Mereka saling tatap satu sa
kl
ihat Naya yang berhasil ke
Roy berlari m
di dada. Kedua matanya tak berhenti menatap ke ara
rumah kesayanganku," kata
ju ke arahnya. Ia mengerling melihat seorang wanita
eriakan Roy yang beg
a memegang kepalanya. Pandangannya mulai buram
a
u
Sosok lelaki yang mengenakan jas hitam t
Naya terkulai lema