ihatmu menangis!" ketus Alen tanpa
tangannya mulai mengambil sapu ta
**
keluarga besar Towsar. Acara ulang tahun pemil
wsar, ayah dari sang bunda. Kekayaanya yang melimpah dan tak akan habis
di depan pintu masuk rumahnya. Setelan jas h
upaya mau melangsungkan acaranya," bisik Ana, mama
dan bergegas
uka acaranya terlebih dahulu?" kata Arga dengan
nih!" sahut Maura memanyunkan bibir
menit lagi," jawab opa
gar nama yang keluar
eka saling memandang satu sama lain. Mereka t
seraya membenark
u dengan sepupunya itu."Opa, apa opa lupa? Setiap kali kel
ak itu tak mungkin datan
gitu yakin seraya berjalan ke arah
ertemu dengan sang kakek. Hanya lewat via telepo
i halama
nita itu mempersiapkan diri untuk menjadi kekasihnya. Lentik indah matanya, hidung man
rut melihat Alen yang m
gaimana?" tanya Naya yang m
ya mengernyit seraya terse
aku. Berikanlah yang terbaik untukku!" tegas Alen
ang begitu saja sejak bertemu dengan Alen. Nada bicara Al
dan kamu?" tanya Alen seraya memasuk
Naya yang bingung dan tak men
rti maksudku?" ta
tau!" jawab N
ng tidak mengerti akan maksudnya. "Mulai sekarang, kamu bisa memanggilku
ang terlihat begitu buas. Seakan mau mene
ti itu?" tanya batin Naya berpal
ntikan tangan Alen yang menga
Alen yang membuatnya bingung u
ersikap tenang
jawab Naya seraya me
ban Naya. Jawaban yang tak
nggilku dengan sebutan 'mas Alen'," kata
am!" ajak Alen mengganden
at tangan kanannya. Terasa hangat dan sangat nyaman, sama
ang tak beraturan. Jantungnya kian berdetak begitu kencang
g terlihat sangat gugup. Telapak tangannya y
n tepat di telinga kanaya. Kanaya menoleh da
melihat sosok wanita yang berdampingan dengan
ga seakan tak sanggup me
tanya tante Ana memicing menatap mereka
liau tersenyum melihat cucu kesayanganny
hkan diri dan berpali
!" kata Nay
enyentuh pipi seseorang. Ia menegak salivanya dengan paksa ser
opa yang berjala
berjalan menghampiri dirinya. Rasa rindu yang
k yang terlihat begitu bahagi
a!" jawab opa menepuk bah
yum tipis. Ia mengernyit saat pandanga
tunjuk opa yang me
p Kanaya yang berdiri di sam
urkan tangannya untuk ber
ya gugup seraya mencium
rik ke arah Alen seraya menaikkan alis tebalnya. Seakan
ku sang kakek yang masih suka mengk
kenalkan kamu pada semuanya," ajak
Alen yang meraih tangannya. Merek
ut saat melihat mantan kekasihny
ngerjap. Perlahan, ia mulai berpaling s
arah lengan Alen. Ia ingin menegaskan kalo dirinya bi
r di tangannya. Ia tak berhenti mengerjap
lang tahun saya ini, saya sangat bersyukur bisa berkumpul dengan kalian semua. Terimak
ara yang di hadiri keluarga dan kolega-
mperkenalkan pemimpin baru yang
k dan cucunya bersiap untuk mendengar
ang!" bisik tante Ana
cu pertama opa. Ya 'kan, Ma?" tanya Maur
asia dari anak-anaknya jika d
nya tersebut. Ia sangat yakin jika s
nya," ucap Opa yang membuat mer