mendongak dan terkejut saat orang yang memanggil dirin
tersenyum manis ke arahnya."Siapa dia? Kenapa dia tersenyum kepadaku? Apa dia
mulai mendekat me
siang, Pa
indahnya mengerling dan seakan tak percaya dengan apa yang t
h pak Lukman?" tanya batin Naya me
kman melangkah mendekati dirinya. Kanaya menghela nafas seraya melipat bibirnya s
ak Lukman dengan manis. Kumis tebal dan kedi
engan orang seperti dia Orang yang terlihat begitu play
mencoba memegang wajah cantik
dengan jas hitam itu dan berkata, "Bapak, mau b
senyum tipis. Ia sangat suka mel
u," kata batin pak Lukman t
il?" pinta pak Lukman se
a nafas dan menegakkan tubuhnya kembali. I
garkan Anda dengan baik," ujar Naya se
baiknya, jika kamu mau menikah dengan saya,
anya memicing menatap lelaki tu
ar Naya yang membuat senyum pak Lukman memudar seketika."Maaf, saya harus pergi!" gegas
askan aku! Lepaskan! Tolong ... to
n tugas," ucap Roy mulai mengikat kedua tangan K
di lakban hitam. Sesaat, sudut matanya memici
Naya pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa lagi. Sesaat, sebuah penyesa
indahnya berbinar dan tak bisa menghentik
a pak Lukman dengan senyum
g rong
ereka. Semua mata tertuju pada sekelompo
len?" ujar Roy memicing menatap mereka
ahagia itulah yang ia rasakan saat ini. Sosok lelaki yang baru ia kenal begitu pedu
a nafas panjang seraya menopangkan kedua tangan di pingga
ketus Alen berja
a perfectnya, ia membuka kacamata
gi menyerahkannya padamu. Tidak, Alen Towsa
a. Kedua bola mata Naya berbinar seakan in
tegas Alen."Dan saya pastikan, Anda dan semua anak buah Anda membus
yit dan terdiam saat pak Luk
jawab pak Lukman yang tak mau mengalah."Aku juga sangat heran kenapa kamu merelakan uang tabungan kamu u
" tegas Alen yang mengejutkan Naya. Kata-k
keluarga saya?" Pertanyaan Alen yang mengagetkan Kanaya. Kan
, Alen Towsar!" j
a mengepal dan bersiap menonj
u
man ter
ti menatap Alen yang sangat me
iki dendam satu sama lain?" tanya Naya terkeju
henti saat melihat bongkahan batu yang mungkin bisa memutuskan tali yang mengikat tangannya.
umam batinnya terkejut saat
melepas lakban yang menutu
!" kata Naya
menarik tangan Naya me
nya tertuju ke arah pak lukman dan anak buahnya yang
n membuyarkan
" seru
lai menaiki motor balap yang tidak pe
amanya. Dengan cepat, ia meraih kedua tangan Naya ag
aat tubuhnya menempel di punggung Alen. Aroma wangi tubuh Alen be
seperti ini," gumam batin Pak Lukman menahan sakit s
**
berpikir. Terlihat jelas di raut wajah sang
ya Laura duduk di
man. Trus, bagaimana caranya mama membujuk dia agar mau me
ya ka
k berhasil membujuk Kanaya, pak Lukman akan men
yangkan, bagaimana kehidupan ia dan maman
wah lainnya hilang dariku? Semua teman kuliahku pasti akan mengh
bujuk Kanaya. Kalo perlu, kit
ya pasti sudah tau kalo mama yang menjaminkan dia
juga bingung. Apa perlu kita me
**
. Langkah kakinya seakan terburu-buru membawa Naya untu
g saat Alen melewati k
ya Naya terkejut saat Alen memba
ya hampir terjatuh saat Ale
kl
jalan ke arahnya dengan tatapa
n paksa. Kedua mata indahnya mengerling melih
h tepat di a
erjap. Detakan jantungnya kian menjadi saat
Bukankah kamu sudah berjanji akan melakukannya dengan ba
ta. Bibirnya bergetar, mulutnya seakan
aku!" jawab N
u menyentuh tubuh kamu ini dulu, agar kamu tidak lari
emohon. Kedua matanya berbinar dan seakan tak mamp